SERPONG, ULTIMAGZ.com — Saat ini, kita jarang melihat anak-anak menghabiskan waktunya dengan bermain permainan tradisional. Anak-anak zaman sekarang lebih suka menghabiskan waktu mereka dengan bermain di arcade atau melalui gadget.
Dengan permainan elektronik dan mainan berteknologi tinggi, kita sering lupa bahwa permainan tradisional adalah penemuan paling sederhana yang dapat menghibur kita untuk jangka waktu yang lama. Yuk, mari kita lihat beberapa permainan tradisional Indonesia!
1. Congklak atau Dakon
Permainan ini adalah salah satu permainan Indonesia yang menjadi warisan budaya di Indonesia. Inti dari permainan ini bukan untuk saling bersaing, tetapi untuk memperpanjang durasi permainan selama pemain bisa.
Congklak dimainkan oleh 2 orang. Alat yang dibutuhkan untuk permainan ini adalah papan yang di atasnya terdapat 14 buah baskom kecil dan 2 buah baskom besar, serta 98 biji congklak (bisa berupa cangkang kerang, biji-bijian dan batu-batuan).
Kemudian, 14 baskom kecil akan diisi masing-masing 7 biji. Setiap pemain juga memiliki masing-masing baskom besar.
Permainan dimulai ketika pemain mengambil kacang dari baskom dan menjatuhkan kacang satu per satu ke baskom berikutnya. Permainan berhenti ketika tidak ada kacang yang tersisa di baskom kecil.
2. Egrang
Egrang adalah permainan tradisional yang membutuhkan sepasang tongkat bambu besar. Para pemain harus bisa berdiri di tongkat panjang tersebut dengan penyangga kaki di bawahnya, kemudian berjalan dalam jarak atau waktu tertentu. Ini adalah permainan yang sulit karena para pemain harus mengatur keseimbangan dan ketangkasan mereka.
Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, permainan Egrang ini memiliki manfaat positif yang banyak karena mengajarkan kerja keras, keberanian, ketekunan, kesabaran, hingga kekuatan fisik. Para pemain tidak boleh ragu-ragu saat sudah memijakkan kaki di tongkat bambu, agar badannya yang condong ke depan tetap stabil alih-alih terjatuh.
3. Gasing atau Gangsing
Mengutip dari cultura.id, Gasing berasal dari dua suku kata, yaitu Gang dan Sing. Gang memiliki arti lorong atau lokasi lahan, dan Sing memiliki arti suara, sehingga Gasing berarti permainan yang dimainkan di sebuah lokasi atau tempat yang kosong dan mengeluarkan bunyi.
Gasing secara tradisional, terbuat dari bambu dengan lubang kecil di bagian sampingnya. Ukuran lubang juga menentukan nada peluit. Tali juga dililitkan di sekitar pasak yang melewati pusat gasing. Pemain kemudian memegang gagang bambu pipih yang diikatkan pada ujung tali dan menarik gagang ini untuk mengatur putaran gasing.
Bentuk gasing juga bervariasi, tiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Ada yang berbentuk bulat, lonjong, kerucut, hingga elips. Namun, satu hal yang pasti, setiap gasing wajib memiliki mahkota di bagian atas untuk menautkan tali gasing. Kemudian, gasing juga hanya bisa dimainkan dengan cara diputar dengan sentakan tali gasing.
Tujuan dari permainan ini adalah untuk mencoba dan menjatuhkan lawan keluar dari lingkaran yang ditentukan.
4. Bekel
Bekel merupakan permainan yang berasal dari Jawa Timur. Pemain melakukannya sambil duduk di lantai dan hanya boleh menggunakan satu tangan. Bekel membutuhkan peralatan khusus, bola karet kecil, dan 12 biji bekel (terbuat dari timah, tetapi bisa juga memakai cangkang kerang).
Bekel dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Para pemain harus memegang semua biji dan bola di satu tangan. Kemudian mereka harus melempar bola ke atas dan menjatuhkan biji. Setelah itu, mereka harus mengambil bijinya satu per satu, dua per dua, dan seterusnya. Setiap kali mereka mengambil biji, mereka harus menangkap dan melempar bola karet lagi.
Pemenang permainan ini adalah pemain yang telah menangkap semua bijinya dengan sempurna dan lebih cepat.
5. Layang-layang
Ketika anak-anak sekarang memilih untuk bermain game di smartphone mereka, anak-anak dari masa lalu menghabiskan waktunya bermain di luar rumah, seperti menerbangkan layang-layang. Layang-layang adalah salah satu hiburan yang sangat populer di masa lalu.
Bahkan banyak orang dewasa memainkan permainan dengan anak-anak saat itu. Tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli layang-layang karena layang-layang terbuat dari batang bambu yang diikat dengan benang yang direkatkan pada selembar kertas atau plastik.
Tujuan dari permainan ini adalah untuk mencoba dan melepaskan layang-layang milik lawan. Cara tali dilekatkan pada layang-layang menentukan kendali yang dimiliki penerbang atas layang-layangnya. Bila kedua tali pengikat diikat berjauhan pada rangka layang-layang, hal ini akan membuat layang-layang lebih berat untuk dipegang saat terbang. Namun, ini memberi penerbang layang-layang kontrol yang lebih besar atas pergerakan layang-layang.
Permainan tradisional di Indonesia merupakan salah satu warisan budaya yang keberadaannya harus dilindungi dan dilestarikan. Salah satu upaya untuk melestarikan keberadaan permainan yang perlahan hilang dan terlupakan adalah dengan mengintegrasikan permainan-permainan ini dalam kegiatan atau acara-acara besar yang rutin diadakan di Indonesia, seperti 17 Agustusan yang diadakan oleh sekolah, kantor, dan lembaga di berbagai daerah.
Sekarang bisa menjadi kesempatan bagi warga Indonesia untuk melestarikan budaya dan nilai-nilai permainan tradisional. Permainan-permainan tradisional ini secara tidak langsung membangun kebersamaan, kerja sama, dan keakraban antar masyarakat.
Penulis: Alycia Catelyn
Editor: Andi Annisa Ivana Putri
Foto: haibunda.com
Sumber: cnnindonesia.com, kebudayaan.kemdikbud.go.id, cultura.id
I am continually searching online for tips that can benefit me. Thanks!