• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, March 25, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Perairan Indonesia Menjadi Ancaman untuk Mamalia Laut

by Vellanda .
August 24, 2021
in Iptek, Opini
Reading Time: 2 mins read
perairan

Ilustrasi binatang lautt terdampar (Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa)

0
SHARES
121
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com—Perairan yang membentangi Indonesia menjadi jalur migrasi 35 jenis mamalia laut dari total 90 jenis di dunia. Namun, mirisnya, jalur mamalia laut tidak dijaga dan malah menjadi ancaman untuk mahkluk hidup.

Setiap tahun paus bermigrasi, setiap tahun juga ratusan paus terdampar mati di daratan Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat terdapat 904 ekor mamalia laut terdampar di daratan Indonesia dari 2015 hingga 2020. Kasus terakhir paus terdampar terjadi di pantai Selatan Madura pada Kamis (18/02/21). Terhitung setidaknya lima puluh dua paus pilot sirip pendek terdampar dan hanya tiga ekor yang berhasil hidup lalu dikembalikan ke laut. Namun, ternyata dua ekor yang hidup terdampar kembali lalu mati.

Salah satu dugaan paus pilot dapat terdampar adalah karena pemimpin kelompok paus yang sakit. Saat sakit, paus jadi terganggu dan cenderung mendekati pantai. Kondisi mamalia laut yang sakit ini menjadi tanda ada yang tidak beres dengan kondisi laut Indonesia.

perairan
Ilustrasi binatang laut memakan sampah plastik (Foto: Pgsp.big.go.id)

Sudah bukan rahasia lagi, Indonesia merupakan negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia. Sampah-sampah yang ada tidak dikelola dengan baik dan bocor sampai ke laut. Tim Koordinasi Sekretariat Nasional Penanganan Sampah Laut memperkirakan bahwa terdapat lebih dari 500 ribu ton sampah yang masuk ke laut pada tahun 2020, dilansir dari voaindonesia.com. Akhirnya, kondisi jalur migrasi mamalia laut pun dipenuhi oleh sampah.

Sampah-sampah di perairan, khususnya sampah plastik dapat membawa ancaman fatal untuk mamalia laut saat bermigrasi. Pasalnya, sedimentasi dan pencemaran sampah menurunkan kualitas air sehingga membuat paus stres lalu terdampar. Selain itu, sampah plastik juga dapat mengontaminasi ikan-ikan kecil yang menjadi mangsa mamalia laut ataupun tertelan langsung hingga mendatangkan kematian.

Baca juga: Masalah dan Solusi Kelautan dalam Diskusi Penyelamatan Laut

perairan
Petugas sedang memeriksa paus pilot yang terdampar di Pantai Modung, Sabtu (20/02/21) (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Di samping sampah plastik, ancaman besar mamalia laut di perairan Indonesia adalah polusi suara. Kebisingan dari aktivitas manusia di laut seperti pengeboran eksplorasi minyak dan mesin kapal menyebabkan stres pada mamalia laut dan bisa membuatnya mati terdampar. Hal ini mamalia laut bergantung pada suara pantulan (ekolokasi) untuk beraktivitas.

Jika dua ancaman besar tadi tidak ditangani, populasi mamalia laut akan mengalami penurunan dan bahkan sampai kepunahan. Tentu, ini sangat berbahaya sebab keberadaan paus punya andil besar dalam melawan perubahan iklim. Laporan ilmiah International Monetary Fund (IMF) menyebut bahwa setiap paus besar dapat menyerap 33 kilogram karbon dioksida. Kemampuan paus ini lebih dari sebuah pohon yang menyerap 22 kilogram karbon dioksida dalam setahun. Begitu pula dengan keberedaan mamalia laut lainnya seperti lumba-lumba dan duyung yang berfungsi menjaga ekosistem kehidupan.

Keberadaan mamalia laut sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Sekarang pun, mereka juga masih ada menjadi bagian dari kebanggaan Indonesia dan dilindungi penuh oleh pemerintah sejak 1999. Maka dari itu, penting sekali untuk kita menjaga kehidupan perairan para mamalia laut. Perlindungan untuk laut dapat kita lakukan dari hal sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik ataupun terus peduli dan mengikuti perkembangan kondisi laut.

Penulis: Vellanda

Editor: Nadia Indrawinata

Foto: Ampelsa, Pgsp.big.go.id, Zabur Karuru

Sumber: Kkp.go.id, Greeners.co, Voaindonesia.com, Kompas.id, Wwf.id

Tags: ancamanduyungekosistemIndonesialautlumba-lumbamamaliamamalia lautPantaipausperairanpolusisampahsuara
Vellanda .

Vellanda .

   

Related Posts

Ilustrasi thrifting pakaian bekas (Foto: unsplash.com)
Opini

Polemik Thrifting: Pakaian Bekas Impor Ganggu Industri Tekstil Indonesia

March 24, 2023
Ma’nene, Tradisi Jemur dan Ganti Pakaian Mayat (ULTIMAGZ)
Jalan-jalan

Ma’nene, Tradisi Jemur dan Ganti Pakaian Mayat

March 22, 2023
parkir
Info Kampus

Parkir, Tantangan Besar bagi Pengemudi untuk Beretika 

March 15, 2023
Next Post
Melalui GENESIS, Startlight 2021 Resmi Dibuka

Melalui GENESIS, Startlight 2021 Resmi Dibuka

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fourteen − one =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021