SERPONG, ULTIMAGZ.com – Apakah Ultimates tahu tentang garam Himalaya yang memiliki bentuk kristal berwarna merah muda? Tidak hanya warnanya yang unik, garam Himalaya ini juga ditemukan dengan cara yang unik, lho! Yuk, simak penjelasan ULTIMAGZ mengenai garam Himalaya!
Selain warnanya yang berbeda dengan garam pada umumnya, garam Himalaya tidak diolah terlebih dahulu seperti garam dapur. Garam Himalaya ditemukan di kaki pegunungan Himalaya, gua pertambangan Punjab, Pakistan yang terkubur di bawah lapisan lava, salju, dan es selama ribuan tahun.
Baca juga: Perhatikan Dampak Makanan Beku bagi Kesehatan
Butiran kasar berwarna merah muda ini berasal dari halit atau garam batu yang jenis bentuk mineral natrium klorida. Garam batu tersebut berbentuk kristal isomerik, sehingga garam himalaya bertekstur lebih kasar dibandingkan garam dapur.
Proses pengambilan garam ini juga dengan cara diambil langsung di gua pertambangannya, tidak seperti garam dapur yang harus melalui proses evaporasi. Uniknya lagi, hasil dari tambang tidak ditambahkan zat lain. Hal ini pun membuat garam himalaya terlihat lebih natural, harganya lebih mahal, dan dinilai lebih sehat.
Melansir hellosehat.com, garam Himalaya mengandung sekitar 80 mineral di dalamnya. Natrium klorida mendominasi kandungan garam Himalaya sebanyak 97 persen dan 3 persen sisanya mineral yang bobotnya lebih kecil.
Beberapa mineral di antaranya ialah klorida, boron, yodium, seng, selenium, tembaga, dan zat besi. Zat besi inilah yang membuat garam Himalaya mendapatkan warna merah muda.
Garam Himalaya juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh, lho! Garam ini dapat menjaga tekanan darah, mengatur gula darah, mencegah hipertensi, menjaga kesehatan saluran pernapasan, dan menghidrasi tubuh.
Baca juga: Mengenal Berbagai Manfaat Makanan Fermentasi bagi Kesehatan
Garam Himalaya memang merupakan garam dengan kandundan yang alami, tetapi Ultimates harus tetap memerhatikan porsi konsumsi garam agar tidak mendapatkan risiko tekanan darah tinggi. Dari sisi kandungan nutrisi, garam Himalaya cukup mirip dengan jenis garam yang biasa dikonsumsi. Jadi, ada baiknya untuk tidak mengonsumsi garam Himalaya secara berlebihan.
Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menganjurkan orang dewasa untuk membatasi konsumsi garam 5 gram per hari, yakni setara dengan 1 sendok teh. Selain dari garam dapur, penting untuk memerhatikan asupan garam sehari-hari seperti dari kecap dan saus saat memasak.
Penulis: Aqeela Ara
Editor: Alycia Catelyn
Foto: wigatos.com
Sumber: hellosehat.com, alodokter.com, orami.co.id