• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, August 26, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Lebih Ganas dari WannaCry, Waspadai Serangan Wiper Petya

Gabrielle Alicia Wynne Pribadi by Gabrielle Alicia Wynne Pribadi
July 4, 2017
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Lebih Ganas dari WannaCry, Waspadai Serangan Wiper Petya
0
SHARES
93
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Belum lama publik digemparkan akan bahaya virus atau ransomware WannaCry, kini harus lebih waspada akan serangan Petya, yang tak hanya menyegel file di hard disk, namun mendestruksi total perangkat komputer.

Berbeda dengan ransomware yang memiliki algoritma khusus yang terbuka dengan kode yang dimiliki penyebarnya, Petya dirancang sebagai wiper yang bertujuan merusak komputer. Hal ini disampaikan perusahaan keamanaan cyber Rusia Kapersky seperti yang dilansir dari Kumparan.

Petya merupakan wiper yang menyabar sebagai ransomware, sebab, program ini bertujuan merusak, sehingga kode enskripsi unik yang diberikan Petya pada pop-up hanyalah semata kode acak tanpa arti.

Lagi-lagi, tak hanya virus WannaCry, Petya juga hanya menyerang OS Windows. Karena berupa worm (cacing) maka Petya punya kemampuan self-propagate yang dapat berkembang tanpa harus meng-klik maupun meng-install dengan persetujuan pemilik komputer.

“Sebuah paket peranti lunak komputer MEDoc digunakan peretas untuk menyelatkan serta menginstal Petya ke jaringan komputer,” pungkas perusahaan anti-virus Symantec. Padahal, MEDoc banyak digunakan untuk perpajakan dan akuntansi khususnya di Ukraina, yang kini menjadi negara target terbesar sang peretas.

Memanfaatkan kerentanan MS17-010 (EternalBlue), Petya dengan sendirinya memunculkan pop-up yang menagih bayaran 300 dollar AS dalam bentuk bitcoin kepada alamat: 1Mz7153HMuxXTuR2R1t78mGSdzaAtNbBWX.

Para peretas menggunakan bitcoin yang merupakan mata uang elektronik dengan identitas anonim bagi pemilik rekeningnya, sehingga peretas sulit terlacak.

Parahnya, mata uang bitcoin sendiri tidak terdeteksi akan sampai ke kantong pemilik rekening yang mana dan siapa. Bahkan Bank Sentral atau Bank Dunia sekalipun tidak dapat melacaknya.

Dimulai dari jaringan komputer global pada Selasa (27/06/17), dengan pesat komputer di Rusia, Ukraina, Eropa Barat, hingga Amerika Serikat terinfeksi. Namun, hingga kini belum diketahui darimana asal muasalnya Petya.

Saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) telah mengarahkan langkah pencegahan Petya pada komputer dalam format gambar berikut serta memantau dan memitigasi penyebaran virus Petya di Indonesia.

 

Penulis: Gabrielle Alicia Wynne Pribadi

Editor: Kezia Maharani Sutikno

Foto: reuters.com, web.kominfo.co.id

Sumber: kumparan.com, jawapos.com, web.kominfo.co.id

Tags: bitcoinkomputermalwareOS Windowspetyaransomwareviruswindowswiper
Gabrielle Alicia Wynne Pribadi

Gabrielle Alicia Wynne Pribadi

Related Posts

Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). (kompas.com)
Iptek

Kelamnya Sejarah Revolusi Indonesia: Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

May 9, 2025
Ilustrasi sorgum. (Pixabay/Bishnu Sarangi)
Iptek

Sorgum: Harapan Pangan Nasional di Tengah Krisis Iklim

May 7, 2025
Pameran model dan kerangka burung dodo di Museum of Natural History. (oumnh.ox.ac.uk)
Iptek

Jejak Terakhir Burung Dodo: Kisah dari Spesies yang Punah

April 29, 2025
Next Post
Lebih Intim dengan Fans, Nadya Fatira Hadir di More than Sounds

Lebih Intim dengan Fans, Nadya Fatira Hadir di More than Sounds

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen − sixteen =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021