SERPONG, ULTIMAGZ.com – Sorgum menjadi nama yang masih terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, pada 2020, tanaman biji-bijian ini mulai mencuri perhatian sebagai pengganti nasi di tengah krisis pangan. Kemampuannya untuk bertahan hidup di lahan kering dengan kandungan gizinya yang tinggi, membuat sorgum populer sebagai substitusi pangan pokok pada perubahan iklim ini.
Mengutip dari tempo.co, sorgum merupakan salah satu tanaman serealia tertua di dunia yang diyakini berasal dari wilayah Afrika Timur dan Tengah. Tanaman ini mampu bertahan dengan baik di wilayah tropis seperti Indonesia. Mengutip dari kompas.id, tanaman ini tahan terhadap kekeringan, tidak membutuhkan banyak air, dan dapat dipanen dalam waktu relatif singkat.
Tidak hanya itu, serealia ini juga membawa banyak manfaat kesehatan. Mengutip halodoc.com, tanaman ini mengandung banyak senyawa fenolik sebagai antioksidan. Kandungan tersebut dapat mengurangi beberapa bentuk peradangan hingga mencegah kanker karena memiliki efek antikanker. Selain itu, sorgum juga mengandung 48 persen asupan serat yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.
Baca Juga: Diversifikasi Pangan: Bahan Pengganti Kebutuhan Nasi
Mayoritas masyarakat Indonesia memang dikenal sulit meninggalkan nasi sebagai makanan pokok dan karbohidrat utama. Hal ini dikarenakan ketergantungan masyarakat Indonesia pada beras sebagai makanan pokok sudah berlangsung lama. Namun, kondisi iklim ekstrem dan menurunnya produktivitas lahan padi di beberapa daerah memunculkan kebutuhan untuk mendiversifikasi pangan nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen padi pada 2024 diperkirakan sebesar 10,05 juta hektare, turun sekitar 167,25 ribu hektare atau 1,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan perlunya sumber pangan baru yang tidak bergantung pada pola tanam tradisional dan lebih adaptif terhadap perubahan iklim.
Sorgum mulai dilirik sebagai solusi alternatif. Menurut data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM), sentra utama pengembangan sorgum di Indonesia tersebar di beberapa provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Baca Juga: Nasi Putih Dingin, Cara Rahasia Lebih Sehat Konsumsi Nasi
Wilayah-wilayah tersebut dinilai memiliki potensi lahan kering yang luas dan cocok untuk budidaya sorgum secara berkelanjutan. Pemerintah juga mulai mendorong pengembangan sorgum melalui program diversifikasi pangan nasional, seperti penyediaan bibit unggul, pelatihan petani, hingga promosi konsumsi pangan lokal berbasis sorgum.
Dengan segala kelebihannya, sorgum tidak hanya menjadi simbol kemandirian pangan, tetapi juga harapan baru bagi masa depan pertanian Indonesia yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Penulis: Clarisa Renata
Editor: Kezia Laurencia
Foto: Pixabay/Bishnu Sarangi
Sumber: tempo.co, kompas.id, halodoc.com, Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM)