SERPONG, ULTIMAGZ.com – Pernahkah Ultimates bertemu dengan seseorang yang sangat kharismatik dan sangat baik dalam mengatur kelompok? Orang-orang dengan aura semacam itu pasti bisa ditemukan dalam kelompok-kelompok sosial.
Hal ini terbentuk karena manusia sejak awal keberadaannya merupakan bagian dari sebuah kelompok. Sementara itu, dalam kelompok selalu ada satu orang yang memimpin dan menjaga kesatuan serta keberlangsungan hidup seluruh anggota di dalamnya. Merekalah yang disebut para pemimpin.
Baca juga: Mengenal Bangsa Sumeria: Bangsa yang Membangun Peradaban
Menurut dua penulis buku Leadership and organization: A behavioral science approach, Weschler dan Massarik, kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam situasi tertentu, dan diarahkan melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Namun, sayangnya sejarah dunia bukan hanya berisikan pemimpin hebat. Dalam beberapa waktu, terkadang sebuah negara memiliki pemimpin buruk yang kejam bahkan beberapa merepotkan seluruh dunia.
Kembali ke jutaan tahun lalu, telah banyak pemimpin dunia yang menyiksa masyarakatnya ataupun mendorong masyarakatnya pada kemunduran. Pemimpin seperti ini disebut tirani, yaitu suatu bentuk kepemimpinan yang kasar, didefinisikan sebagai kecenderungan untuk menguasai seseorang atas orang lain .
Kepemimpinan tirani seperti ini biasanya didorong oleh emosi negatif, ego, ambisi untuk mendominasi, dan glorifikasi terhadap masa kejayaan suatu negara yang telah berlalu. Daftar pemimpin dunia dengan kekejaman dan kegilaan masih amat panjang untuk dijelaskan.
Kebanyakan dari pemimpin tirani ini melakukan genosida terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu. Dilansir dari tempo.com, Genosida sendiri berarti sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau sekelompok suku bangsa dengan maksud memusnahkan atau menghapuskan secara sistematis dan disengaja.
Berikut merupakan 5 pemimpin dunia yang terkenal akan kekejamannya.
1. Kaisar Nero
Kejahatannya telah dilakukan sejak dirinya belum menduduki tahta sebagai seorang Kaisar. Ia menjadi tersangka yang mengakibatkan kematian saingan tahtanya, Britannicus yang tewas secara misterius.
Setelah itu, beberapa tahun kemudian ia memerintahkan pembunuhan terhadap ibunya yang tidak setuju dengan perselingkuhannya dengan seorang teman istrinya. Lalu, dilanjutkan dengan membunuh istri pertamanya karena ingin menikahi selingkuhannya. Nero kemudian mengirimkan kepala istrinya sebagai bukti agar mereka dapat menikah. Pernikahan keduanya pun tak berlangsung lama karena Nero menendang istri keduanya yang sedang hamil anak mereka dan meninggal ditempat.
Setelah kematian orang-orang terdekatnya, Nero pun lebih tertarik pada musik dan seni. Namun, kegilaanya bertumbuh. Ia membakar kota Roma dan memainkan lira sembari menonton kebakaran tersebut. Kemudian menuduh kaum Kristen dan memerintahkan pembunuhan massal.
2. Adolf Hitler
Namanya telah menjadi musuh dan trauma bagi dunia. Kekejamannya dalam memusnahkan kaum Yahudi didorong oleh dendam dan nafsu atas kematian Ibunya. Lalu, rasa nasionalisme yang tinggi mengakibatkan Adolf Hitler merasa Jerman harus kembali pada kejayaannya setelah kalah dalam Perang Dunia I. Ribuan orang yahudi, lawan politik, termasuk aktivis-aktivis, homoseks, dan orang-orang cacat disiksa dan dibunuh. Kamp konsentrasi didirikan dan percobaan terhadap manusia juga dimulai.
3. Joseph Stalin
Pada pemerintahannya, Joseph Stalin melakukan kejahatan kemanusiaan dan genosida pada jutaan orang. Penyebab kematiannya beragam, mulai dari kelaparan, mengikuti kamp kerja paksa, pembersihan etnis hingga pembantaian. Kebanyakan pembunuhan dilakukan karena pembersihan pendukung mantan pemimpin sebelumnya. Sedangkan alasan jelas ia melakukan hal itu masih menjadi perdebatan bagi para ahli. Dilansir dari kompas.com, beberapa sejarawan mengklaim tindakan Stalin didorong oleh keinginannya untuk mempertahankan statusnya sebagai diktator. Sedangkan beberapa sejarawan lain melihatnya sebagai cara untuk menyatukan Partai Komunis Soviet.
4. Mao Zedong
Mengutip dari sebuah buku berjudul The Black Book of Communism: Crimes, Terror, Repression mengatakan bahwa ada 65 juta orang Tiongkok yang tewas di bawah kekuasaan Mao Zedong. Ini terjadi karena Mao Zedong merupakan orang dengan ambisi kuat. Ia siap menghabisi siapa saja yang menghalangi ambisinya.
5. Pol Pot
Ketika berkuasa, Pol Pot banyak menghabisi rakyatnya. Kekejaman itu membuat masa pemerintahannya dianggap sebagai periode paling kelam sepanjang sejarah Kamboja. Ia menginginkan Kamboja menjadi negara sosialis-agraris dan untuk mencapainya ia melakukan kerja paksa. Caranya adalah dengan memindahkan orang-orang yang tinggal di kota ke desa, kemudian membuat mereka bekerja secara kolektif di bidang pertanian. Ia juga membuat semua warganya memakai pakaian hitam yang sama, membunuh para pemikir dan cendikiawan, atau siapapun yang memakai kacamata.

Nama-nama di atas masih meninggalkan kesedihan, kemarahan, trauma, dan luka pada ingatan dunia. Kekejaman yang dilakukan orang-orang yang harusnya mengayomi rakyatnya malah menjadi penyengsaraan.
Walaupun begitu, di dalam sejarah dunia telah banyak sekali pemimpin-pemimpin hebat yang membawa perubahan pada negaranya dan masa kejayaan. Banyak peristiwa-peristiwa bersejarah disebabkan oleh satu orang yang pada akhirnya menggerakan dunia. Contoh Alexander Agung dan Janica Arden.
Baca juga: Jelajahi Lebih Dalam Budaya Minum Teh Inggris
Alexander Agung atau Aleksander III dari Makedonia merupakan salah satu pemimpin militer terbaik karena kehebatannya dalam perang strategis. la mendirikan lebih dari 70 kota selama 13 tahun pemerintahannya, contohnya Persia, Asia Kecil, dan Makedonia. Sosoknya yang hebat membuat pasukan dan rakyatnya setia pada Alexander Agung. Ia juga dikenal mengadopsi banyak kebiasaan dan tradisi asing untuk memerintah jutaan rakyatnya.
Sementara itu, Janica Arden adalah Perdana Menteri Selandia Baru yang. Janica dianggap cakap dalam menghadapi pandemi. Ia tidak hanya menekan laju penyebaran virus COVID-19, tapi juga penghapusan total.
Penulis: Rizky Azzahra Rahmadanya
Editor: Jessica Elisabeth Gunawan
Foto: bbc.com
Sumber: idntimes.com, kompas.com, tirto.id, sindonews.com, liputan6.com
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.