• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, June 24, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Supersemar: Lengsernya Soekarno, Dimulainya Orde Baru

by Kezia Laurencia
March 11, 2024
in Iptek
Reading Time: 3 mins read
Dilantiknya Soeharto setelah perintah Supersemar dan lengsernya Soekarno pada 1968. (elshinta.com)

Foto dilantiknya Soeharto setelah lengsernya Soekarno pada 1968. (elshinta.com)

0
SHARES
158
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – 11 Maret menjadi salah satu hari yang diperingati di Indonesia, terutama bagi para penikmat sejarah. Sebab, 11 Maret merupakan hari peringatan Surat Peringatan Sebelas Maret atau yang lebih dikenal Supersemar.

Supersemar merupakan surat perintah kenegaraan mengenai situasi keamanan pemerintahan yang dikeluarkan oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.  Surat perintah itu diserahkan kepada Letnan Jenderal (Letjen) Soeharto pada 11 Maret 1966 yang menjadi sejarah penting masa transisi ke orde baru. 

Baca juga: Pejuang Perempuan Indonesia dari Masa ke Masa

Surat ini dikeluarkan setelah adanya Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Sebuah surat penuntutan pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang diberikan oleh masyarakat Indonesia. Pada masa ini juga dikeluarkan Surat perintah 13 Maret (Supertasmar) oleh Soekarno yang merupakan surat lanjutan dari Supersemar.

 

Kilas Balik Munculnya Supersemar

Munculnya Supersemar tidak lepas dari peristiwa G30S/PKI yang ditandai dengan aksi penculikan dan pembunuhan enam Dewan Jenderal dan satu Panglima Angkatan Darat di Lubang Buaya, Jakarta Timur pada 30 September 1965 yang dianggap akan melengserkan Soekarno dari jabatannya.

Dari masalah ini, beberapa organisasi pelajar seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) sampai Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) menuduh Soekarno lalai dan tidak dapat menyelesaikan perkara ini. 

Pada awalnya, Soekarno tidak menggubris aksi pendemo ini sampai puncak keresahan terjadi di awal 1966 saat inflasi muncul di tengah menurunnya ekonomi Indonesia. 

Pada akhirnya, para organisasi pelajar ini bergabung menjadi satu kelompok sebagai Front Pancasila dan melakukan aksi unjuk rasa di halaman Gedung DPR-GR pada 12 Januari 1966 bersama pemuda dan rakyat lainnya dengan tiga tuntutan yang dikenal dengan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura), yang berisi: 

  1. Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) beserta ormas-ormasnya
  2. Perombakan kabinet Dwi Komando Rakyat (Dwikora)
  3. Turunkan harga kebutuhan pokok

 

Supersemar, Supertasmar, dan Berakhirnya Periode Soekarno

Melansir kompas.com, gelombang unjuk rasa ini terus digaungkan sampai 11 Maret 1966 yang pada akhirnya dilakukan di depan Istana Negara. Aksi ricuh tidak kondusif membuat Soeharto, selaku Panglima Angkatan Darat dan Pangkopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban), merasa perlu bertindak untuk mengamankan kondisi.

Soeharto akhirnya menitipkan pesan kepada Jenderal Basuki Rahmat, Jenderal M. Yusuf, dan Jenderal Amir Machmud agar Soekarno segera mengeluarkan surat mandat kepada Soeharto untuk mengkondisikan suasana negara dengan segera. 

Pesan Soeharto disambut baik oleh Soekarno yang dengan segera mengeluarkan Supersemar kepada Soeharto untuk mengkondisikan suasana negara. 

 

Infografis Isi Supersemar (ULTIMAGZ/Kezia Laurencia)

Namun, pengesahan Supersemar justru digunakan Soeharto untuk melakukan aksi lain pula. Melansir news.detik.com, Soeharto membubarkan PKI lewat Surat Keputusan Presiden Nomor 1/3/1966 tertanggal 12 Maret 1966 atas nama Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Mandataris MPRS/PBR. Selain itu, Soeharto juga menangkap 15 menteri yang dianggap terlibat dalam G30S/PKI.

Setelah aksi Soeharto ini, Soekarno mengeluarkan Supertasmar yang tertulis bahwa Supersemar sifatnya teknis dan tidak politik.  Lalu, memberikan mandat kepada Soeharto agak segera melaporkan hasil tindakan Soeharto atas perintah Supersemar kepada dirinya.

Baca juga: Sepotong Pidato Soekarno Kembali Bergema

Namun, aksi Soekarno gagal karena tidak adanya laporan bahkan komunikasi dari Soeharto kepada Soekarno. Setelah Supersemar dikeluarkan, Soeharto banyak mengambil langkah yang bertentangan dengan Soekarno. Setelah mendapat dukungan besar dari masyarakat atas aksi pro Soeharto terhadap rakyat, Sidang MPRS menunjuk Soeharto sebagai presiden pada 27 Maret 1968. Mengakhiri 23 tahun masa jabatan Soekarno sebagai presiden seumur hidup yang tercantum pada MPRS Nomor III.

Itulah sejarah berkelok panjang Supersemar yang menjadi peralihan ke masa orde baru dan diperingati setiap 11 Maret. Peringatan ini dilakukan dengan harapan sejarah Supersemar tidak akan hilang dan terlupakan seiring berkembangnya waktu. Selamat memperingati Hari Supersemar, Ultimates!

 

Penulis: Kezia Laurencia

Editor: Mianda Florentina, Josephine Arella

Sumber:  cnnindonesia.com, kompas.com, news.detik.com

Tags: 2024artikel sejarahG30/S PKIHari Supersemarinfografisiptekisi supersemarisi supertasmarisi trituraKAAPIKAMIorde baruSejarahSejarah IndonesiasoehartoSoekarnosupersemarsupertasmartritura
Kezia Laurencia

Kezia Laurencia

Related Posts

Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). (kompas.com)
Iptek

Kelamnya Sejarah Revolusi Indonesia: Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

May 9, 2025
Ilustrasi sorgum. (Pixabay/Bishnu Sarangi)
Iptek

Sorgum: Harapan Pangan Nasional di Tengah Krisis Iklim

May 7, 2025
Pameran model dan kerangka burung dodo di Museum of Natural History. (oumnh.ox.ac.uk)
Iptek

Jejak Terakhir Burung Dodo: Kisah dari Spesies yang Punah

April 29, 2025
Next Post
Foto Air Jordan 1 varian warna “Chicago”. (sneakernews.com)

Telisik Cerita Air Jordan 1, Sepatu Sneakers Ikonik Buatan Nike

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021