JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Utara mulai direncanakan pada saat Pemprov DKI Jakarta dipimpin oleh Basuki Tjahaja Purnama pada 2016. Salah satu bagiannya yakni Kali Besar yang dulunya terkesan kumuh karena banyak sampah. Kini kali tersebut dapat dijadikan destinasi wisata tersendiri usai revitalisasi.
Tempat yang terinspirasi dari penataan Sungai Cheonggyecheon yang ada di Korea Selatan ini telah diresmikan pada Jumat (06/07/18) oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Revitalisasi Kali Besar pada awalnya ditargetkan selesai pada akhir 2017, tetapi kemudian mundur menjadi sebelum dimulainya Asian Games 2018.
Dikelilingi bangunan-bangunan kuno yang menjadi ciri khas Kota Tua, jalur pejalan kaki yang beralaskan batu andesit sepanjang 1,2 kilometer ini dilengkapi dengan fasilitas bangku taman, tempat sampah, area parkir kendaraan, patung-patung unik, dan taman apung. Taman apung merupakan pijakan yang mengapung di atas kali yang bisa menjadi tempat untuk menikmati pemandangan di sekitar Kali Besar.
Terdapat pula jembatan lebar yang menghubungkan Kali Besar Barat dan Kali Besar Timur. Spot yang berlatarkan bangunan tua Jasa Raharja ini menjadi salah satu spot favorit pengunjung untuk mengambil foto. Selain itu, Kali Besar juga dilengkapi dengan fasilitas bagi penyandang disabilitas, seperti guiding block bagi tunanetra.
Selain itu, Ultimates tidak perlu khawatir karena destinasi wisata ini dapat dikunjungi secara cuma-cuma, tidak ada pemungutan biaya dalam bentuk apa pun.
Kali Besar menjadi pendahuluan transformasi kali-kali lainnya di Jakarta yang kerap kali ditemukan kotor, bau, dan kumuh. Pembenahan semacam ini dapat pula dimanfaatkan sebagai destinasi hiburan baru untuk kali-kali lain di Ibukota.
Untuk mencapai kawasan Kali Besar, pengunjung bisa menggunakan bus Transjakarta dan turun di halte Kali Besar Barat yang berada tepat di depan pintu kawasan. Opsi lainnya adalah dengan berjalan kaki pusat kawasan Kota Tua yakni alun-alun Fatahillah. Kali Besar bisa diakses publik selama 24 jam setiap harinya.
Penulis: Maria Helen Oktavia
Editor: Ivan Jonathan
Foto: viva.co.id, liputan6.com
Sumber: megapolitan.kompas.com, travel.detik.com, hipwee.com, kaltim.tribunnews.com, viva.co.id