SERPONG, ULTIMAGZ. com – Bogor memiliki berbagai tempat wisata, salah satunya kuliner di sepanjang Jalan Suryakencana. Sejak dulu, wisata ini sudah dikenal dengan keberagaman kuliner legendaris. Beberapa pedagang sudah menjajakan dagangannya sejak puluhan tahun lalu dan masih bertahan hingga saat ini.
Berikut kuliner tempo dulu di sepanjang Jalan Suryakencana yang masih eksis hingga saat ini:
- Cungkring Pak Jumat
Cungkring adalah makanan khas Kota Hujan. Cungkring sendiri merupakan akronim dari cungur, kaki sapi, dan garing (keripik tempe) disajikan bersama bumbu kacang kental. Seporsi cungkring juga ditambah dengan irisan lontong.
Salah satu cungkring legendaris adalah usaha cungkring milik Pak Jumat, yang sudah berdiri sejak tahun 1975. Saat ini, Cungkring Pak Jumat sudah dilanjutkan oleh generasi kedua.
- Soto Mie Agih
Kuliner satu ini memang sudah tidak asing lagi bagi pembaca, sebab soto mie lebih mudah dijumpai di daerah lain. Seperti soto mie pada umumnya, makanan ini disajikan dengan mie kuning, potongan daging, dan disiram dengan kuah kaldu. Namun, daging yang digunakan adalah potongan daging babi sehingga soto mie ini non-halal. Soto Mie Agih sendiri sudah berdiri selama 54 tahun, atau sejak tahun 1965.
3. Es Pala Pak Ujang
Minuman satu ini terbuat dari serutan buah pala yang dicampur dengan air gula. Salah satu penjual es pala yang legendaris adalah usaha milik Pak Ujang. Es Pala Pak Ujang sudah berdiri sejak tahun 1950-an. Pembeli cukup merogoh kocek Rp 5 ribu untuk dapat menikmati segelas es pala.
4. Es Bir Kocok Abah Asep
Meskipun dinamakan bir, tetapi minuman ini tidak mengandung alkohol. Minuman ini disebut bir karena tampilannya yang berwarna cokelat, seperti bir. Tak hanya itu, minuman ini juga menghasilkan busa ketika dikocok.
Bir kocok sendiri dibuat dari ramuan jahe, kayu manis, cengkeh, dan gula aren. Berbagai maanfaat kesehatan diperoleh setelah mengonsumsi minuman ini, diantaranya mencegah masuk angin dan menambah stamina tubuh. Es Bir Kocok milik Abah Asep menjadi salah satu minuman legendaris yang sudah berjualan sejak tahun 1965.
Nah, Ultimates apakah tertarik berwisata kuliner tempo dulu?
Penulis: Agatha Lintang
Editor: Nabila Ulfa Jayanti
Foto: kompas.com
Sumber: tempo.co, kumparan.com, detik.com