• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, March 27, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Atelofobia: Ketakutan Ekstrem akan Ketidaksempurnaan

by Margaretha
March 8, 2023
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Ilustrasi penderita atelofobia yang sedang takut. (Foto: Shutterstock/KieferPix)

Ilustrasi seorang penderita atelofobia. (Foto: Shutterstock/KieferPix)

0
SHARES
60
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Mendapatkan hasil terbaik merupakan impian yang didambakan sebagian besar orang. Namun, akan menjadi tidak normal saat prosesnya mulai melibatkan perasaan cemas dan takut yang ekstrem. Kondisi seperti ini disebut sebagai atelofobia. 

Seperti penderita fobia lainnya yang memiliki ketakutan berlebih terhadap hal tertentu, pengidap atelofobia merasa tidak nyaman dengan situasi yang tidak sempurna. 

Baca juga: Persaingan Mahasiswa: Adakah Hubungannya dengan Duck Syndrome? 

Walau serupa, atelofobia berbeda dengan sikap perfeksionis.

Seorang perfeksionis menginginkan kesempurnaan dengan memasang standar tinggi untuk mengejar kualitas hidup yang baik. Sementara penderita atelofobia dipenuhi rasa takut yang berlebih atas ketidaksempurnaan sehingga akan menghindari hal berisiko tinggi.  

Penyebab atelofobia

Menurut profesor psikiatri, Dr. Gail Saltz, pengalaman traumatis seperti penganiayaan fisik maupun mental karena kegagalan merupakan penyebab utama atelofobia. Perasaan negatif, selalu tidak percaya diri, sikap perfeksionis yang ekstrem, dan faktor lingkungan juga bisa menjadi penyebab lain jenis fobia ini.  

“Ketika kamu tumbuh di lingkungan kritis, kaku serta memiliki sedikit ruang untuk melakukan kesalahan dan fleksibel, kamu tidak belajar bagaimana untuk menoleransi dan menerima ketidaksempurnaan,” jelas Saltz, dikutip dari healthline.com. 

Cara mengatasi

Melansir dari idnmedis.com, berikut merupakan dua metode untuk menangani atelofobia.  

  • Psikoterapi 

Psikoterapi merupakan metode yang dilakukan oleh psikolog atau psikiater untuk menangani masalah mental. Jenis psikoterapi yang dianjurkan untuk menangani kondisi atelofobia adalah terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi pemaparan. 

CBT merupakan jenis terapi yang dijalani pasien agar dapat memahami kondisi diri mereka sendiri. Melalui CBT, para pasien dibimbing untuk mengubah pikiran negatif menjadi lebih positif.

Penderita atelofobia akan dibantu untuk melihat ketidaksempurnaan sebagai sesuatu yang wajar dan tidak menyeramkan. 

Sementara itu, terapi pemaparan ditujukan untuk mengurangi rasa takut pasien. Dengan terapi ini, para penderita akan dituntut untuk menghadapi ketakutan mereka terhadap ketidaksempurnaan. 

Baca juga: Productive Procrastination: Produktif yang Tidak Seharusnya Dilakukan

  • Mengonsumsi obat 

Konsumsi obat-obatan dapat mengurangi gejala yang dialami para pengidap fobia, seperti depresi, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati yang drastis. Obat penenang, antidepresan, dan anticemas adalah beberapa jenis obat yang biasanya dianjurkan oleh dokter untuk mengatasi atelofobia, dilansir dari halodoc.com. 

 

 

Penulis: Margaretha

Editor: Cheryl Natalia

Foto: Shutterstock/KieferPix

Sumber: healthline.com, idnmedis.com, halodoc.com, sehatq.com

Tags: 2023atelofobiaatelophobiafobiaGaya HidupKegagalanketakutanketidaksempurnaanlifestyletakut gagalultimagz
Margaretha

Margaretha

Related Posts

Warteg
Lifestyle

Warteg: Hidangan Andalan Sejuta Umat

March 16, 2023
Ilustrasi seseorang yang sedang menciptakan paracosm. (Foto: happyplayindonesia.com)
Lifestyle

Paracosm: Ciptakan Dunia Khayalan Sesuai Keinginan

March 14, 2023
Ilustrasi child grooming. (ULTIMAGZ/Rafael Amory J)
Lifestyle

Mario Dandy dan Child Grooming: Hubungan Romantis dengan Anak

March 8, 2023
Next Post
UMN

Bongkahan Kaca Gedung C UMN Jatuh dan Menimpa Mahasiswa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

18 + 13 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021