SERPONG,ULTIMAGZ.com – Di tengah banyaknya kerjaan yang menumpuk, sering kali seseorang akan fokus terhadap pekerjaanya. Bahkan, tidak sedikit pula yang tidak dapat diganggu saat sedang fokus. Namun, ada beberapa orang yang malah mengerjakan hal-hal yang tidak penting. Jika Ultimates salah satunya, bisa jadi termasuk dalam productive procrastination atau penundaan produktif.
Melansir dari kumparan.com, productive procrastination adalah keadaan saat seseorang sibuk, tetapi malah menunda pekerjaan atau tugasnya dengan mengerjakan hal-hal lain yang kurang penting agar disebut produktif. Sebagai contoh, ketika seseorang membersihkan rumah untuk menunda tugas kuliah dengan tenggat waktu besok.
Jika dilihat dari skala prioritasnya, tugas kuliah lebih penting dibandingkan membersihkan rumah. Namun, pekerjaan tersebut ditunda dengan alasan membersihkan rumah lebih mudah dikerjakan dan tidak perlu berpikir.
Kebiasaan ini biasanya dilakukan oleh mereka yang perfeksionis, dikutip dari magdalene.co. Hal ini membuat orang perfeksionis memilih menunda pekerjaan yang mereka anggap tidak memuaskan hati ketika dikerjakan.
Lalu, apakah productive procrastination memberikan dampak positif atau negatif? Sebenarnya, productive procrastination tidak selalu berdampak negatif kepada diri seseorang. Jika dilihat sisi positifnya, productive procrastination tetap membuat seseorang produktif mengerjakan hal lain.
Baca juga: Intip Beberapa Tips untuk Maksimalkan Produktivitas Selama WFH
Namun, seseorang yang productive procrastination justru mengacaukan tugas penting yang sedang dikerjakan. Alhasil, hal ini berujung timbulnya stres karena menumpuknya tuntutan untuk mengejar deadline. Selain itu, mengulur-ulur waktu membuat seseorang menjadi lambat dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Maka dari itu, penting untuk membuat skala prioritas pekerjaan dengan jangka waktunya. Semisal, harus bisa menyelesaikan tugas dalam beberapa jam, lalu baru refreshing atau self reward dengan kegiatan yang disukai. Selain itu, penting juga untuk menanyakan kepada diri sendiri, seperti seberapa mendesak atau penting untuk mendahulukan suatu tugas.
Terakhir, coba mulai dengan mengerjakan hal-hal yang menurut Ultimates mudah. Tidak lupa diselingi rehat jika memang dibutuhkan. Ini menjadi salah satu cara untuk membangun motivasi mengerjakan tugas atau aktivitas.
Penulis: Maria Katarina
Editor: Vellanda
Foto: unsplash.com
Sumber: kumparan.com, magdalene.co, parapuan.co