• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Crab Mentality: Kecenderungan Menjatuhkan Orang Lain yang Bertumbuh

by Reynaldy Michael Yacob
May 25, 2022
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
ilustrasi crab mentality

Ilustrasi orang dengan mentalitas kepiting yang tidak suka dengan pencapaian orang lain. (foto: notey.com)

0
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Ultimates, apakah kalian pernah merasa tidak suka ketika melihat teman kalian bertumbuh melampaui kalian dalam suatu hal? Atau bahkan, kalian tanpa sadar memiliki kecenderungan ingin menjatuhkan mereka yang lebih baik dari kalian? Jika iya, kemungkinan besar kalian memiliki crab mentality atau crab bucket syndrome.

Melansir Psychology Today, crab mentality atau mentalitas kepiting adalah sebuah fenomena psikologis berbentuk perilaku egois yang iri terhadap kesuksesan orang lain. Perilaku ini kemudian berlanjut dengan keinginan untuk menjauhkan kesuksesan dari orang tersebut.

Penyebutan istilah ini berasal dari fenomena ketika sekelompok kepiting dimasukan ke dalam ember. Dalam kondisi tersebut, semua kepiting akan mencoba untuk memanjat keluar dari ember. Namun, uniknya, kepiting-kepiting lain yang bersamanya akan berusaha mencapit kepiting yang sedang berusaha memanjat agar kepiting tersebut jatuh dan gagal membebaskan diri. Dibandingkan berjuang untuk bertahan hidup, kepiting-kepiting ini memilih untuk saling menjatuhkan dan ujungnya mati bersama-sama.

Sama seperti kepiting-kepiting tersebut, orang yang memiliki crab mentality malah sibuk mencari cara untuk menjatuhkan orang lain dan bukan berfokus untuk mengembangkan potensi diri sendiri. Mentalitas ini menjadi sangat berbahaya untuk individu dan kelompoknya karena jika dibiarkan, tidak ada seorangpun yang berhasil bertumbuh dan meraih kesuksesan.

Baca juga: “Persaingan Mahasiswa: Adakah Hubungannya dengan Duck Syndrome?”

Crab mentality ini umumnya disebabkan oleh sifat ketidakdewasaan seseorang seperti memiliki prilaku sombong, dendam, harga diri yang rendah, hingga glorifikasi posisi sosial di suatu kelompok masyarakat. Atas dasar penyebab tersebut, langkah pertama untuk membuang mentalitas ini adalah memilih sifat dewasa yang mampu menyadari bahwa semua orang punya kelebihan dan ‘momennya’ masing-masing. Perlu diingat pula bahwa dalam dunia kompetisi yang sehat, seseorang seharusnya lebih fokus pada bagaimana ia memaksimalkan kemampuannya dan bukan menghambat proses pertumbuhan lawan.

Persaingan dan kompetisi akan selalu ada di sekitar Ultimates. Apabila Ultimates melihat kompetisi ini sebagai motivasi, Ultimates pasti akan terus berkembang menjadi semakin baik. Namun, jika Ultimates melihat kompetisi ini sebagai ancaman, Ultimates akan terjebak di posisi saat ini tanpa mampu bergerak maju dan bahkan malah menjauh dari kesuksesan yang seharusnya bisa Ultimates kejar.

 

 

Penulis: Reynaldy Michael Yacob
Editor: Vellanda
Foto: notey.com
Sumber: psychologytoday.com, psikologi.unnes.ac.id, hellosehat.com

Tags: crab bucket syndromcrab mentalitymental healthmental kepitingmentalitas kepitingpsikologi
Reynaldy Michael Yacob

Reynaldy Michael Yacob

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

May 23, 2025
Next Post

Penampilan Budaya Tradisional Meriahkan Penutupan SEA Games 2021

Comments 1

  1. Регистрация на www.binance.com says:
    3 months ago

    I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021