JAKARTA, ULTIMAGZ.com — Kebanyakan orang enggan langsung tidur sebelum menghabiskan beberapa saat lamanya untuk bermain ponsel. Berselancar di media sosial, menjelajahi internet, mengecek email, melihat jadwal harian sudah menjadi ritual yang tidak bisa dilepaskan lagi. Hal ini dipercaya merupakan ‘nina bobo’ yang dapat membuat orang tertidur perlahan-lahan, padahal faktanya tidaklah demikian.
Berkaitan dengan kondisi tersebut, sejumlah penelitian yang mengungkapkan bahwa bermain ponsel sebelum tidur tidak dianjurkan dan berbahaya. Cahaya biru yang dipancarkan ponsel menjadi sangat tajam pada malam hari dan berdampak negatif pada kesehatan penglihatan. Hasil riset dari National Sleep Foundation pun menyatakan bahwa bermain ponsel sebelum tidur dapat secara fisiologis dan psikologis mempengaruhi kualitas tidur tanpa kita sadari.
Beberapa risiko yang mungkin didapat jika bermain ponsel sebelum tidur, yakni:
- Memengaruhi durasi tidur
Cahaya biru dari ponsel akan menekan pelepasan hormon melatonin, salah satu hormon yang membantu seseorang tidur dan mengatur siklus tidur. Cahaya tersebut akan membuat orang sulit tidur karena pikiran masih aktif hingga beberapa saat sebelum terlelap
2. Merusak retina
Cahaya ponsel juga akan memengaruhi penglihatan dan dapat merusak retina secara permanen. Hal ini juga bisa mengakibatkan degenerasi makula, yakni gangguan penglihatan yang membuat pandangan menjadi buram. Gangguan ini akan memengaruhi kemampuan membaca, menyetir, menulis, atau mengenali wajah orang. Selain itu, melihat ponsel disaat gelap dalam durasi yang panjang akan menyebabkan mata menjadi tegang dan sakit.
3. Meningkatkan risiko depresi
Menatap ponsel sebelum tidur akan menyebabkan orang rentan terhadap depresi. Selain itu, hal ini juga akan menyebabkan tingkat energi seseorang rendah pada siang hari, juga kesulitan berpikir akibat kurang tidur. Selain itu, bermain ponsel sebelum tidur juga memicu rasa lemah emosional dan mental.
4. Terkena kanker
Ponsel yang memancarkan radiasi elektromagnetik telah dikaitkan dengan jenis kanker tertentu. Paparan cahaya biru yang berkepanjangan terbukti akan meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker prostat.
Penulis: Sr. Angela Siallagan
Editor: Maria Helen Oktavia
Foto: sultantv.co
Sumber: cnnindonesia.com, liputan6.com, dan kompas.com