TORONTO, ULTIMAGZ.com – Film karya sineas Indonesia kembali bersinar di kancah internasional. Film Indonesia berjudul The Seen and Unseen arahan Kamila Andini berhasil meraup antusiasme dan apresiasi penonton dalam Toronto International Film Festival (TIFF) 2017 setelah diputar dalam segmen Platform pada Rabu (13/09/17).
Film ini merupakan film berdurasi panjang kedua karya Kamila. Film panjang pertamanya, The Mirror Never Lies (2011) berhasil meraih kategori Cerita Asli Terbaik dan Tata Musik Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2011.
The Seen and Unseen sendiri menceritakan pengalaman spiritual sepasang manusia kembar buncing (perempuan dan laki-laki), Tantri (Thaly Titi Kasih) dan Tantra (Gus Sena). Film ini kental dengan nuansa budaya Bali seperti mitos, cerita rakyat, dan tradisi.
Kamila menuturkan bahwa ia merasa lega setelah memproduksi film ini selama lima tahun. Ia pun merasa bahwa TIFF sudah seperti rumahnya sendiri.
“Rasanya seperti melahirkan anak: senang, terharu, dan bersyukur. Bagi saya TIFF sudah seperti rumah, dua tahun lalu film pendek saya juga ada di sini. Namun lolos seleksi untuk Platform adalah hal yang jauh lebih luar biasa,” tutur Kamila dikutip rollingstone.co.id.
Selain mendapatkan pujian dari para penonton dan penyelenggara TIFF 2017, The Seen and Unseen menjadi satu-satunya film asal Asia Tenggara yang berkompetisi di Platform TIFF 2017.
Program Platform merupakan segmen prestisius dari TIFF 2017 yang tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, film Moonlight yang memenangkan kategori Best Picture dalam pagelaran Oscar 2017 juga melakukan pemutaran perdananya di program ini.
Selain berkompetisi dalam TIFF 2017, sang produser Ifa Isfansyah mengatakan bahwa The Seen and Unseen akan diikutsertakan dalam Busan International Film Festival 2017 mendatang. Sedangkan, di dalam negeri film ini akan mulai tayang di layar sinema Indonesia pada awal 2018.
Penulis: Ridi F. Khan
Editor: Christian Karnanda Yang
Foto: rollingstone.co.id
Sumber: rollingstone.co.id, thejakartapost.com