SERPONG, ULTIMAGZ.com – Dewan Kesejahteraan Hewan India (AWBI) ingin mengadakan Hari Peluk Sapi pada 14 Februari, yaitu bertepatan dengan Hari Valentine. Hal ini disampaikan oleh AWBI melalui surat pernyataan yang diterbitkan pada Senin (06/02/23).
Likely to be lonely on Valentine’s Day? The government of India advises you to hug a cow. You can ‘decolonise’ in the same swift movement.
Cow Hug Day, 14th February. Unclear whether bovine consent is required but you’ll find out, no doubt. pic.twitter.com/FsRjaaekpL
— Priyamvada Gopal (@PriyamvadaGopal) February 8, 2023
AWBI menyatakan bahwa memeluk sapi akan membawa kekayaan emosional dan meningkatkan kebahagiaan individu serta bersama. Pernyataan ini muncul karena keberadaan sapi sebagai tulang punggung budaya India yang penduduknya 80 persen beragama Hindu.
Umat Hindu memercayai sapi sebagai hewan suci, simbol bumi, dan dewa. Adanya Hari Peluk Sapi ini, nilai-nilai Hindu diharapkan dapat terlestarikan dengan baik dan tidak terkikis oleh budaya Barat seperti Valentine.
“Tradisi Weda hampir di ambang kepunahan karena perkembangan budaya Barat dari waktu ke waktu. Pesona terhadap budaya Barat membuat warisan kebudayaan dan material kita hampir terlupakan,” ujar AWBI dalam surat pernyataannya.
Meski niatnya baik, pernyataan ini tidak mendapatkan respon yang bagus dari warganya. Pernyataan ini bahkan dijadikan bahan candaan oleh warganet. Berbagai meme dan lelucon tentang memeluk sapi tersebar di internet. Ada pula kartun satire yang menunjukkan sapi melarikan diri dari pria.
Tak hanya sampai pada candaan, seorang pembawa berita di salah satu saluran berita papan atas India, NDTV, mencoba untuk memeluk beberapa sapi. Hasilnya, sapi-sapi itu memberontak, tak mau dipeluk. Akhirnya, rencana Hari Peluk Sapi ini pun dibatalkan seminggu setelah pernyataan pertama rilis.
Isu soal Valentine memang menjadi perhatian di India dalam beberapa tahun terakhir. Melansir usnews.com, terjadi penggerebekan toko-toko di India yang dilakukan oleh kelompok Hindu garis keras. Mereka membakar kartu dan hadiah Valentine serta mengusir pasangan yang berpegangan tangan.
Mereka merasa bahwa Valentine mencerminkan pergaulan bebas. Oleh karena itu, tindakan ini bertujuan untuk menguatkan kembali identitas Hindu. Hal ini pun disetujui oleh kelompok politik garis keras seperti Shiv Sena dan Bajrang Dal.
Penulis: Jessie Valencia Tannuwijaya
Editor: Josephine Arella
Foto: usnews.com
Sumber: cnbcindonesia.com, cnnindonesia.com, usnews.com