• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 30, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Mengenal Lebih Jauh Social Anxiety Disorder

by Audrie Safira Maulana
March 19, 2017
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Mengenal Lebih Jauh Social Anxiety Disorder
0
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com— Seringkali, masyarakat masih menganggap seseorang mengidap penyakit jika tampak dari fisiknya saja, bukan dari mentalnya. Namun sebenarnya, penyakit mental merupakan penyakit yang tak kalah penting diperhatikan. Salah satunya adalah Social Anxiety Disorder atau Gangguan Kecemasan Sosial.

Secara umum, social anxiety disorder adalah suatu ketakutan terhadap situasi sosial, terutama berinteraksi dengan orang lain atau menerima penilaian dan kritikan yang bersifat negatif. Akibatnya, seseorang dengan gangguan yang kerap kali disebut sebagai phobia sosial ini lebih banyak menghabiskan waktunya sendirian serta mengembangkan sikap malu, minder, bahkan depresi.

Berdasarkan sebuah studi epidemiologi di Amerika Serikat, social anxiety disorder meraih peringkat ketiga sebagai penyakit mental paling umum di negara tersebut, setelah depresi dan alkoholisme. Sementara itu, pengidap gangguan tersebut masih jarang ditemukan di Indonesia, sebab jumlah penderita masih belum diketahui hingga saat ini.

Menurut Thomas A. Richards, seorang psikologis dan direktur dari Social Anxiety Institute, seseorang dengan social anxiety disorder mengalami tekanan emosional di beberapa situasi tertentu, seperti berkenalan dengan orang lain, menerima kritikan, menjadi pusat perhatian, diamati saat tengah melakukan sesuatu, bertemu dengan orang-orang baru atau penting, menjalani hubungan interpersonal, dan masih banyak lagi.

Melalui situasi-situasi tersebut, seseorang dapat mengalami gejala emosional, seperti rasa cemas dan gugup yang intens, dan gejala fisik, seperti sesak nafas, blushing, mual, atau gemetaran, terutama di bagian suara.

Gangguan ini juga seringkali disalahpahami oleh masyarakat dengan mengaitkannya dengan rasa malu. Akan tetapi, menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat yang dipimpin oleh Marcy Burstein, seperti yang dikutip dari National Institute of Mental Health, dari partisipan yang mengidentifikasi diri mereka sebagai seorang pemalu, hanya 12 persen yang mengidap social anxiety disorder. Selain itu, pengidap gangguan tersebut juga cenderung memiliki gangguan psikologis lainnya, seperti depresi atau gangguan kepribadian seperti post-traumatic stress disorder (PTSD).

Social anxiety disorder tentu bisa diatasi, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama. Salah satu caranya adalah melalui terapi dengan seorang spesialis yang benar-benar mengerti dengan gangguan tersebut agar penyembuhan dapat lebih baik dan konsisten. Selain itu, bantuan dari orang-orang terdekat juga membantu pengidap untuk menjalani penyembuhannya.

Penulis: Audrie Safira Maulana

Editor: Nathania Zevwied Pessak

Foto: anxiety.org

Sumber: Social Anxiety Institute, hellosehat.com

Tags: 2017anxietyhealthpenyakit mentalsocial anxiety disorderultimagz
Audrie Safira Maulana

Audrie Safira Maulana

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

May 23, 2025
Next Post
Ragam Pendapat Perihal Kenaikan Harga dari Libro Group

Ragam Pendapat Perihal Kenaikan Harga dari Libro Group

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021