SERPONG, ULTIMAGZ.com – Mengucek mata sudah biasa dilakukan untuk melegakan rasa gatal pada mata. Namun perlu Ultimates ketahui, kebiasaan tersebut sebenarnya berbahaya bagi kesehatan mata.
Dikutip dari menshealth.com, dokter mata dari Duke Eye Center Anupama Horne mengatakan bahwa kita cenderung mengucek mata ketika merasa gatal, iritasi, atau stress. Hal ini dapat membuat produksi air mata meningkat sehingga mata lelah kembali lembab dan menghilangkan partikel pemicu iritasi tersebut. Tekanan dari mengucek mata juga menurunkan denyut jantung sehingga tingkat stress juga dapat turun.
Masalahnya, ketika mengucek mata, partikel asing dapat menempel pada mata. Apabila kornea tergores oleh partikel tersebut, maka dapat timbul rasa sakit dan mata memerah. Selain itu, mengucek mata juga dapat membuat kulit di sekitar mata menjadi gelap.
Dalam beberapa kasus, terlalu sering mengucek mata juga dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit keratoconus. Penyakit langka ini menyebabkan penipisan kornea secara bertahap sehingga menimbulkan gejala seperti penglihatan yang berkurang, sangat sensitif terhadap cahaya silau, dan pandangan menjadi kabur.
“Ketika kornea melemah, hal itu dapat mengembangkan (kornea yang berbentuk) kerucut. Kerucut ini akan membelokkan cahaya dengan cara yang salah, dan kacamata tidak akan memperbaiki penglihatan,” kata dokter mata dari Cleveland Clinic Weston Tuten dikutip dari jogja.tribunnews.com.
Dikutip dari halaman hellosehat.com, pengobatan keratoconus tergantung dari tingkat keparahannya. Tingkat keparahan sedang hingga berat dapat diatasi dengan kacamata atau lensa kontak, tetapi perubahan pada kornea dapat memaksa penderita untuk sering mengganti resep. Dalam kasus lain, kornea bisa luka atau susah pakai lensa kontak sehingga dibutuhkan operasi untuk mengatasi penyakit tersebut.
Untuk mengatasi keinginan untuk mengucek mata, disarankan untuk menggunakan obat tetes mata ketika mata terasa gatal atau teriritasi. “(Obat) tetes dapat didinginkan sebelum menggunakannya agar lebih nyaman,” saran Tuten.
Penulis: Louis Brighton Putramarvino
Editor: Andi Annisa Ivana Putri
Foto: Getty Images
Sumber: menshealth.com, jogja.tribunnews.com, hellosehat.com