SERPONG, ULTIMAGZ.com – Pernahkah Ultimates merasa bingung dan bertanya-tanya ketika seseorang tidak membalas pesan Ultimates padahal padahal orang tersebut jelas masih aktif di media sosial? Seenaknya hilang tanpa jejak, seolah keberadaan Ultimates tidak pernah ada. Inilah ghosting, sebuah fenomena sosial yang kian marak di era digital.
Secara harfiah, ghosting berarti menjadi hantu, hilang tanpa peringatan. Perilaku ini sering ditemukan di kalangan milenial dan generasi Z. Tindakan ini bukan sekadar tidak membalas pesan, tetapi menghilang perlahan dari kehidupan seseorang, seakan hubungan yang pernah dijalin tidak pernah terjadi berujung menjadi asing, dilansir dari gramedia.com.
Baca juga: “Cancel Culture”, Praktik yang Bermanfaat atau Toksik?
Taktik ini sering digunakan untuk menghindari konfrontasi atau mengakhiri hubungan secara diam-diam tanpa perlu melibatkan konsekuensi emosional. Melansir dari verywellmind.com, pelaku melakukan metode ini untuk menjaga perasaan orang lain atau sekadar menghindari percakapan yang berat bagi kedua hubungan tersebut. Ironisnya, metode ini justru menimbulkan dampak psikologis yang lebih besar bagi korban.
Dampak yang diterima oleh korban tidak hanya satu, melainkan sangat banyak. Melansir kompas.com, dampaknya dapat berupa perasaan kebingungan dan ketidakpastian karena mereka tidak mengetahui apa yang menyebabkan pelaku menghilang, bertanya-tanya apakah hal tersebut merupakan salah dirinya atau salah pelaku.
Melalui kebingungan tersebut, akhirnya korban merasa stres dan cemas karena sadar bahwa mereka ditolak tanpa alasan yang jelas. Menghadapi kenyataan memanglah sangat pahit, tetapi menghadapi kenyataan tanpa alasan yang jelas jauh lebih menyakitkan bagi korban, dilansir dari idntimes.com.
Cara Mengatasi Ghosting
Mengatasi tindakan ini memang tidaklah mudah. Melansir dari alodokter.com, korban dapat merasakan depresi dan terjebak dengan pemikirannya sendiri. Ghosting bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Maka dari itu, berikut cara untuk mengatasi ghosting.
- Perilaku ghosting bukanlah sesuatu yang bisa dibenarkan. Jika dihadapkan dengan situasi ini, jangan menyalahkan diri sendiri.
- Tidak bisa dipungkiri, ditinggalkan secara tiba-tiba menyebabkan kebingungan. Maka, mengalihkan pikiran Ultimates seperti bermain game, berolahraga, atau melakukan hobi akan menjadi opsi terbaik.
- Dengan mengurung diri, maka rasa khawatir dan tidak nyaman akan menguasai kepala Ultimates. Jangan mengisolasi diri dan cobalah untuk berinteraksi dengan teman atau mencari udara di luar.
Baca juga: Manajemen Stres: Cara Mengelola Stres yang Baik
Pada akhirnya, ghosting bukan hanya soal menghindari konflik, tetapi juga soal bagaimana cara memperlakukan orang lain dengan empati. Jika ingin mengakhiri sebuah hubungan, komunikasi yang jujur akan selalu menjadi pilihan terbaik.
Penulis: Victoria Nadine Gunawan
Editor: Jessica Kannitha
Foto: rd.com
Sumber: gramedia.com, verywellmind.com, kompas.com, idntimes.com, alodokter.com