• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, May 15, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lainnya

Musik Jadi Medium Cerminan Diri Seseorang

by Ida Ayu Putu Wiena Vedasari
June 10, 2020
in Lainnya, Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Ilustrasi orang yang sedang menikmati musik cerminan diri yang didengarnya. (Foto: pexels.com)

Ilustrasi orang yang sedang menikmati musik yang didengarnya. (Foto: pexels.com)

0
SHARES
283
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“Music expresses that which cannot be put into words and that which cannot remain silent” ― Victor hugo

JAKARTA, ULTIMAGZ.com ― Musik merupakan suatu hal yang selalu menemani manusia dalam setiap langkahnya. Musik dapat menjadi sebuah identitas. Layaknya cermin, ia memberikan gambaran tentang apa yang dirasakan dalam dirinya ataupun orang lain. Lantas, mengapa hal itu terjadi?

Mengutip cam.ac.uk, peneliti selama beberapa dekade terakhir berpendapat bahwa preferensi musik mencerminkan karakteristik eksplisit seseorang, seperti usia dan kepribadian. Misalnya, orang yang terbuka untuk pengalaman baru cenderung lebih menyukai genre musik blues, jazz, klasik, dan folk. Sementara itu, orang-orang yang ekstra dan menyenangkan cenderung lebih menyukai genre musik pop, soundtrack, religion, soul, funk, elektronik, dan dance.

Pendapat lain muncul dari Tomas Chamorro-Premuzic dalam psychologytoday.com yang mengatakan, preferensi musik seseorang disebabkan oleh dua hal. Pertama, preferensi lagu yang sepenuhnya acak. Kedua, pilihan musik seseorang mencerminkan aspek-aspek penting dari kepribadian seseorang.

Tomas menjelaskan, ada beberapa faktor yang berperan dalam kebiasaan seseorang mendengarkan musik. Pertama, musik dapat meningkatkan kinerja seseorang dalam mengerjakan tugas tertentu. Selain itu, musik juga mampu merangsang keingintahuan intelektual seseorang. Terakhir, musik dapat memanipulasi atau memengaruhi keadaan emosi seseorang dengan tujuan mencapai keadaan suasana hati yang diinginkan, seperti rasa bahagia, gembira, atau sedih.

Senada dengan Tomas, Cortney S. Warren dalam psychologytoday.com mengatakan bahwa musik dapat membantu seseorang dalam mengungkapkan perasaannya. Terlebih saat apa yang dirasakan sulit terungkap dengan kata-kata, maka musik datang untuk membantu menunjukkannya. 

“Di saat-saat sulit, musik dapat menjadi cara konstruktif untuk mengekspresikan siapa dirimu dan apa yang kamu rasakan,” ujar Courtney dalam psychologytoday.com.

Berdasarkan artikel dari huffpost.com, musik dapat mendukung serta memperkaya pengembangan identitas diri yang positif. Manfaat lainnya ialah musik juga memberikan kepercayaan diri dan memotivasi. Dengan mendengarkan musik, seseorang dapat meningkatkan keterampilan kreatif, sosial, dan emosional. Tak terkecuali, musik bisa menjadi pendukung diri, terlebih saat merasa stres maupun kesepian. 

 

Penulis: Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Editor: Elisabeth Diandra Sandi

Foto: pexels.com

Sumber: cam.ac.uk, huffpost.com, psychologytoday.com

 

Tags: cerminan diridirimusikPerasaaanPsikologis
Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Related Posts

Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Dokumentasi Bhikkhu Thudong berjalan kaki saat sampai di Candi Agung Borobudur pada 2024. (ANTARA/Anis Efizudin)
Event

Mengenal Tradisi Thudong, Perjalanan Spiritual Menjelang Waisak

May 13, 2025
Kapel Sistina dalam pelaksanaan konklaf. (reuters.com)
Lainnya

Kenali Konklaf: Proses Pemilihan Paus yang Sangat Dirahasiakan

May 13, 2025
Next Post
Mengatur jadwal keramas dengan tepat.

Menentukan Jadwal Keramas yang Tepat

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021