• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, July 3, 2022
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Respons ‘Fight or Flight’: Cara Manusia Bertahan Hidup Hadapi Bahaya

by Rizky Azzahra
May 19, 2022
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Ilustrasi pertarungan (Foto: unsplash.com).

Ilustrasi pertarungan (Foto: unsplash.com).

0
SHARES
44
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Saat seorang manusia berada dalam keadaan bahaya dan merasakan adanya ancaman ataupun keadaan yang tidak menyenangkan, tubuhnya secara otomatis akan mengeluarkan respon Fight or Flight. 

Dalam buku berjudul Aggression: Its Causes, Consequences, and Control, psikolog Leonard Berkowitz menjelaskan bahwa ketika seseorang dihadapkan dengan keadaan yang tidak menyenangkan, orang tersebut akan mengalami fenomena yang berdampak negatif pada perasaan. Salah satu reaksinya adalah stres. 

Reaksi ini nantinya akan secara otomatis mendorong tubuh manusia merespons untuk melawan (fight) atau menghindari (flight) bahaya. Respons melawan berkaitan dengan menghadapi bahaya dengan pikiran atau perilaku tertentu, sedangkan menghindari berkaitan dengan melarikan diri.

fight or flight
Ilustrasi respons fight or flight oleh manusia (Foto: saintif.com).

Konsep reaksi fight or flight diperkenalkan oleh psikolog asal Amerika Serikat bernama Walter Bradford Cannon pada 1929. Menurutnya, respons ini merupakan mekanisme manusia terhadap hal yang mengancam kelangsungan hidupnya. Ketika mendeteksi ancaman datang, saraf dan hormon dalam tubuh akan bereaksi untuk mempersiapkan manusia untuk melawan atau menghindar.

Ketika dilanda stress, secara otomatis akan membawa perubahan terhadap hormon dan juga fisik tubuh. Saat dihadapkan langsung dengan bahaya, tubuh akan memproses hormon kortisol yang merupakan salah satu pembentuk hormon adrenalin. Hal ini akan memicu reaksi tubuh, termasuk meningkatnya detak jantung, meningkatnya aliran darah pada otot utama yang menyebabkan tegang, atau peningkatan kemampuan pendengaran. 

Baca juga: Pahami “Procrastination”, Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Meskipun teori ini dikembangkan bertahun-tahun yang lalu, tetapi respon flight or fight  dianggap masih relevan dengan kehidupan masa kini. Hanya saja, terdapat perbedaan tipe bahaya dan ancaman. 

Jika manusia prasejarah memiliki binatang buas sebagai ancaman, lain halnya pada era modern seperti sekarang. Kebanyakan ancaman bisa berasal dari lingkungan ataupun orang di sekitar. Hal yang pertama menyerang bukan pula fisik seperti saat melawan binatang buas, melainkan kesehatan pikiran atau mentalitas.

 

 

Penulis: Rizky Azzahra Rahmadanya

Editor: Nadia Indrawinata

Foto: unsplash.com, saintif.com

Sumber: kumparan.com, pronesiata.com, sehatq.com

Tags: 2022ancamanfight or flightmanusiaperlindungan dirirespontubuh manusia
Rizky Azzahra

Rizky Azzahra

Related Posts

Aromaterapi
Lifestyle

Aromaterapi dan Berbagai Khasiatnya untuk Tubuh

May 27, 2022
Manfaat Mengawali Hari Dengan Senam bagi Kesehatan Tubuh
Lifestyle

Manfaat Mengawali Hari Dengan Senam bagi Kesehatan Tubuh

May 26, 2022
ilustrasi crab mentality
Lifestyle

Crab Mentality: Kecenderungan Menjatuhkan Orang Lain yang Bertumbuh

May 25, 2022
Next Post
Bulu Tangkis Putri Tim Indonesia Mendapat Perak di SEA Games 2021

Bulu Tangkis Putri Indonesia Dapat Perak di SEA Games 2021

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ten + 16 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021