SERPONG, ULTIMAGZ.com – Pernahkah Ultimates mendapati diri duduk di depan laptop dengan niat menyelesaikan tugas, tetapi beberapa jam kemudian malah tenggelam dalam media sosial? Mungkin, Ultimates telah mengalaminya dan hal inilah yang disebut sebagai procrastination atau menunda-nunda.
Melansir alodokter.com, procrastination adalah tindakan menunda tugas atau pekerjaan secara sukarela, meskipun mengetahui akan ada konsekuensi negatif ketika melakukannya. Procrastination bukanlah hal yang baru, tetapi masih dapat mendatangkan malapetaka pada produktivitas seseorang.
Baca juga: Revenge Bedtime Procrastination, Relaksasi atau Tragedi?
Sebagian orang suka menunda-nunda melakukan sesuatu dan membiarkannya hingga saat-saat terakhir. Namun, perlu diingat, menunda bukanlah sinonim dari malas. Orang malas tidak melakukan apa-apa dan baik-baik saja dengan hal tersebut. Di sisi lain, orang procrastinate memiliki keinginan untuk benar-benar melakukan sesuatu, tetapi tidak bisa memaksakan diri untuk memulai.
Beberapa alasan orang melakukan penundaan adalah adanya perasaan bahwa tugas atau pekerjaan yang dilakukan kurang relevan. Bila ada sesuatu yang tidak relevan atau tidak berarti bagi seseorang secara pribadi, mungkin sulit untuk termotivasi bahkan untuk memulai.
Kemudian, adanya penerimaan atau persetujuan dari orang lain. Jika sebuah proyek telah dipaksakan atau ditugaskan kepada seseorang dan tidak sesuai dengan minatnya, mungkin muncul perasaan enggan meluangkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Lalu, perfeksionisme juga dapat menjadi alasan terjadinya penundaan. Memiliki standar yang tidak terjangkau akan membuat seseorang enggan mengejar atau menyelesaikan tugas.
Alasan lainnya adalah anxiety atau kecemasan. Tanggapan atau opini orang lain terhadap pekerjaan seseorang tidak bisa diprediksi, sehingga ini dapat menciptakan jenis kecemasan yang akan mengganggu penyelesaian pekerjaan.
Takut akan hal yang tidak diketahui juga menjadi alasan seseorang melakukan penundaan. Jika seseorang menjelajahi ranah atau bidang baru, ia tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa baik ia akan melakukannya. Hasil yang tidak pasti seperti itulah dapat menghambat keinginan seseorang untuk memulai.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ferrari dan Diaz Morales, kesehatan fisik dan mental seseorang akan terpengaruh ketika menunda-nunda menjadi lebih dari kebiasaan. Orang yang terlalu sering menunda-nunda bisa mengalami stres, sehingga mengelola aspek kehidupan sehari-hari menjadi tantangan bagi mereka.
Kebiasaan menunda-nunda ini tentunya dapat diperbaiki secara perlahan. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi penundaan sebagaimana, dilansir dari hellosehat.com.
1. Membuat daftar prioritas
Tugas-tugas yang banyak cenderung menumpuk dan dapat menyebabkan penundaan. Dengan begitu, daftar prioritas dapat membantu Ultimates menyelesaikan tugas paling penting atau mendesak sekaligus membantu memprioritaskan pekerjaan sesuai jadwal. Daftar prioritas juga dapat memfokuskan upaya Ultimates pada aktivitas yang tepat dan menetapkan prioritas untuk menghindari distraksi terus-menerus.
2. Menghargai usaha sendiri
Menghargai perjuangan diri sendiri akan membantu menghilangkan kebiasaan menyalahkan diri sendiri. Ultimates dapat fokus pada perencanaan jangka panjang dan retrospeksi keseluruhan dari pertumbuhan pribadi. Menghargai usaha diri sendiri juga mampu membantu Ultimates dalam mempertimbangkan arah mana yang ingin dituju dalam hidup dan untuk memikirkan apa yang dapat ditingkatkan lebih jauh.
3. Menjadi realistis
Menetapkan tujuan yang dapat dicapai untuk diri sendiri adalah langkah pertama untuk mengatasi penundaan. Pastikan untuk mendefinisikan tujuan Ultimates dengan jelas. Sebab, menetapkan tujuan yang tidak jelas akan menghidupkan kembali kebiasaan menunda-nunda.
4. Cari cara untuk termotivasi
Mencari apa yang membuat termotivasi dapat membantu seseorang memahami keterampilan dan prioritas diri masing-masing. Dengan begitu, pahamilah apa yang memotivasi Ultimates untuk dapat mempertahankan disiplin dan memaksimalkan produktivitas setiap harinya.
Dampak negatif dari penundaan dapat berkisar dari melewatkan tenggat waktu proyek hingga sesuatu yang lebih parah. Misalnya, seperti kehilangan kesempatan sekali seumur hidup untuk mendapatkan pekerjaan impian.
Mungkin, efek dari penundaan tidak terlalu buruk pada awalnya, tetapi seiring berjalannya waktu, efek tersebut dapat semakin terasa dan menyebabkan stres, kecemasan, serta harga diri yang rendah. Luangkanlah waktu untuk mengembangkan teknik manajemen waktu alih-alih membiarkan kebiasaan menunda-nunda tetap berlangsung.
Penulis: Alycia Catelyn
Editor: Vellanda
Foto: tinybuddha.com
Sumber: alodokter.com, hellosehat.com, solvingprocrastination.com
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.