• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, July 3, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Sindrom Peter Pan: Sifat Kekanakan pada Orang Dewasa

by Vellanda .
December 29, 2022
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Sindrom Peter Pan

Ilustrasi Peter Pan. (Foto: psikogenesis.com)

0
SHARES
381
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Manusia sudah sepatutnya berperilaku sesuai usianya. Namun, bagaimana jika ada orang dewasa yang masih berkepribadian seperti anak kecil? Peristiwa ini disebut sebagai sindrom Peter Pan. 

Sindrom Peter Pan pertama kali dikenalkan oleh Dan Kiley dalam bukunya Peter Pan Syndrome: Men Who Have Never Grow Up pada 1983. Sindrom ini merupakan istilah untuk menggambarkan laki-laki yang kesulitan tumbuh dewasa secara sosial, psikologis, maupun seksual. Seperti definisinya, sindrom Peter Pan adalah sebutan yang dikhususkan untuk laki-laki, tetapi perempuan juga bisa terkena sindrom ini. 

Baca juga: Cinderella Complex Syndrom: Perempuan yang Takut Hidup Mandiri 

Penamaan sindrom ini terinspirasi dari novel “Peter Pan”. Cerita yang mengisahkan tentang laki-laki usil dan periang bernama Peter Pan yang tidak pernah tumbuh dewasa di tempat ia tinggal, Neverland. 

Meskipun tidak termasuk ke dalam diagnosis gangguan mental, sindrom ini berdampak besar pada kualitas hidup seseorang. Melansir dari cnn.com, umumnya penderita akan kesulitan untuk bertanggung jawab dan cenderung bergantung kepada orang lain. 

Menurut psikolog Patrick Cheatham, pengasuhan orang tua yang protektif menjadi penyebab utama sindrom Peter Pan. Pola asuh protektif menggambarkan orang tua yang terlalu mengkhawatirkan dan memanjakan anaknya. Selain itu, pola asuh yang sangat permisif yakni serba membolehkan anak juga menjadi salah satu penyebab. 

“Gaya pengasuhan tertentu mengakibatkan orang tidak mempelajari keterampilan hidup beranjak dewasa,” jelas psikolog Patrick, dilansir dari tempo.co. 

Baca juga: Kenali Ciri Dari Seorang “Man-child”

Oleh karena itu, sebagai pencegahan, anak-anak sudah seharusnya dibiarkan untuk mengeksplorasi dan belajar mengenai konsekuensi atas perbuatannya. Dengan begitu, mereka akan lebih siap dengan tantangan di hidup seiring bertumbuhnya usia.

Sayangnya, bila seseorang sudah terkena sindrom Peter Pan, ia tidak bisa disembuhkan secara total. Namun, para penderita dapat melakukan terapi dengan psikolog untuk meminimalkan sindrom dan membantu menerima diri sendiri. Selain itu, dukungan dari keluarga juga bisa membantu penderita menjadi terbuka terhadap perubahan yang positif. 

 

 

Penulis: Margaretha

Editor: Vellanda

Foto: psikogenesis.com

Sumber: medicalnewstoday.com, tirto.id, tempo.co, alodokter.com

Tags: Anak - anakdewasakekanakanPeter Pansindromsindrom peter pansyndrome
Vellanda .

Vellanda .

   

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

May 23, 2025
Next Post
Asap pabrik industri menjadi salah satu penyumbang polusi udara di Jakarta. (Foto: Muhammad Daffa Abyan).

Sesak Napas di Ibu Kota Indonesia

Comments 2

  1. http://boyarka-inform.com/ says:
    6 months ago

    Amazing things here. I am very happy to look your article.
    Thank yoou so much and I am haqving a look ahead to touch you.
    Will you kindly drop me a e-mail? http://boyarka-inform.com/

  2. binance anm"alan says:
    4 months ago

    Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021