• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, February 1, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Sindrom Peter Pan: Sifat Kekanakan pada Orang Dewasa

by Vellanda .
December 29, 2022
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Sindrom Peter Pan

Ilustrasi Peter Pan. (Foto: psikogenesis.com)

0
SHARES
103
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Manusia sudah sepatutnya berperilaku sesuai usianya. Namun, bagaimana jika ada orang dewasa yang masih berkepribadian seperti anak kecil? Peristiwa ini disebut sebagai sindrom Peter Pan. 

Sindrom Peter Pan pertama kali dikenalkan oleh Dan Kiley dalam bukunya Peter Pan Syndrome: Men Who Have Never Grow Up pada 1983. Sindrom ini merupakan istilah untuk menggambarkan laki-laki yang kesulitan tumbuh dewasa secara sosial, psikologis, maupun seksual. Seperti definisinya, sindrom Peter Pan adalah sebutan yang dikhususkan untuk laki-laki, tetapi perempuan juga bisa terkena sindrom ini. 

Baca juga: Cinderella Complex Syndrom: Perempuan yang Takut Hidup Mandiri 

Penamaan sindrom ini terinspirasi dari novel “Peter Pan”. Cerita yang mengisahkan tentang laki-laki usil dan periang bernama Peter Pan yang tidak pernah tumbuh dewasa di tempat ia tinggal, Neverland. 

Meskipun tidak termasuk ke dalam diagnosis gangguan mental, sindrom ini berdampak besar pada kualitas hidup seseorang. Melansir dari cnn.com, umumnya penderita akan kesulitan untuk bertanggung jawab dan cenderung bergantung kepada orang lain. 

Menurut psikolog Patrick Cheatham, pengasuhan orang tua yang protektif menjadi penyebab utama sindrom Peter Pan. Pola asuh protektif menggambarkan orang tua yang terlalu mengkhawatirkan dan memanjakan anaknya. Selain itu, pola asuh yang sangat permisif yakni serba membolehkan anak juga menjadi salah satu penyebab. 

“Gaya pengasuhan tertentu mengakibatkan orang tidak mempelajari keterampilan hidup beranjak dewasa,” jelas psikolog Patrick, dilansir dari tempo.co. 

Baca juga: Kenali Ciri Dari Seorang “Man-child”

Oleh karena itu, sebagai pencegahan, anak-anak sudah seharusnya dibiarkan untuk mengeksplorasi dan belajar mengenai konsekuensi atas perbuatannya. Dengan begitu, mereka akan lebih siap dengan tantangan di hidup seiring bertumbuhnya usia.

Sayangnya, bila seseorang sudah terkena sindrom Peter Pan, ia tidak bisa disembuhkan secara total. Namun, para penderita dapat melakukan terapi dengan psikolog untuk meminimalkan sindrom dan membantu menerima diri sendiri. Selain itu, dukungan dari keluarga juga bisa membantu penderita menjadi terbuka terhadap perubahan yang positif. 

 

 

Penulis: Margaretha

Editor: Vellanda

Foto: psikogenesis.com

Sumber: medicalnewstoday.com, tirto.id, tempo.co, alodokter.com

Tags: Anak - anakdewasakekanakanPeter Pansindromsindrom peter pansyndrome
Vellanda .

Vellanda .

   

Related Posts

Olah keuangan dengan metode 50/30/20.
Lifestyle

Metode 50/30/20: Cara Efisien Olah Keuangan

December 19, 2022
Ilustrasi self talk
Lifestyle

“Self Talk” Positif, Seni Berdialog dengan Diri Sendiri

January 16, 2023
Seseorang
Lifestyle

“Twin Flame”: Cerminan Diri yang Kuat pada Seseorang

December 10, 2022
Next Post
Asap pabrik industri menjadi salah satu penyumbang polusi udara di Jakarta. (Foto: Muhammad Daffa Abyan).

Sesak Napas di Ibu Kota Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

19 + 10 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021