SERPONG, ULTIMAGZ.com – Tahukah Ultimates mengenai sepak takraw? Sepak takraw adalah olahraga yang cukup populer di Asia Tenggara. Namun, ternyata, sejarah dan negara asal dari permainan ini masih diperdebatkan sejak dulu.
Tiap-tiap negara Asia Tenggara mulai dari Malaysia, Thailand, hingga Indonesia sama-sama mengakui permainan ini sebagai warisan dari nenek moyang mereka. Meski begitu, menurut para ahli, terdapat beberapa versi mengenai asal-usul permainan olahraga ini.
Menurut sebagian dari ahli sejarah, sepak takraw diyakini sebagai olahraga yang terinspirasi dari permainan tradisional anak-anak di Tiongkok, bernama Jianzi [毽子]. Di sana, mereka menendang dan mengoper kok yang terbuat dari bulu hewan yang diikat dengan batu atau kayu dan menjaga kok tersebut tidak menyentuh tanah. Kemudian, saat perang dunia kedua, masyarakat dan kebudayaan Tiongkok tersebar ke berbagai wilayah, salah satunya adalah negara-negara di Asia Tenggara.
Menurut sumber lain, istilah sepak takraw pertama kali ditemukan dalam manuskrip sejarah melayu, The Malay Annals, yang terbit pada abad ke-15. Dikisahkan, pada masa pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459-1477), putranya yang bernama Raja Ahmad membunuh salah seorang rivalnya ketika ia sedang bermain permainan sepak takraw.
Pada kebudayaan awal Asia Tenggara pun, permainan sepak takraw sangat berbeda dari yang kita lihat sehari-hari. Peraturan dan cara bermain yang kita kenal sekarang baru dibuat sekitar tahun 1940-an, saat permainan ini pertama kali menggunakan net sebagai pembatas dan sistem penghitungan poin yang disamakan dengan permainan bola voli.
Kini, sepak takraw didefinisikan sebagai permainan bola kecil yang merupakan campuran dari sepak bola, bola voli, dan bulu tangkis. Dalam pertandingannya, terdapat dua regu yang beranggotakan tiga pemain, dan masing-masing regu saling menjatuhkan bola ke daerah lawan dengan memukul bola menggunakan seluruh tubuh pemain kecuali tangan. Sepak takraw sendiri telah ditetapkan sebagai cabang olahraga resmi yang dimainkan di SEA Games sejak 1977 dan di Asian Games sejak 1990.
Hingga saat ini, sepak takraw masih memiliki banyak sebutan. Di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam masyarakatnya menyebut permainan ini dengan sepak raga. Di Filipina, permainan ini disebut sipa. Masyarakat Myanmar menyebutnya dengan ching loong, dan di Laos dikenal dengan Kator atau maradong. Sementara itu, di Indonesia, olahraga ini memiliki nama asli ma’rago yang awalnya merupakan permainan tradisional dari Sulawesi Selatan. Istilah takraw sebenarnya adalah sebutan yang digunakan oleh masyarakat Thailand, yang kemudian disepakati menjadi sebutan internasional dari permainan ini.
Penulis: Reynaldy Michael Yacob
Editor: Charlenne Kayla Roeslie
Foto: Cerdika.com
Sumber: Sepaktakraw.org, Tirto.id