Serpong, ULTIMAGZ.com – Terdapat banyak sekali ilmu bela diri yang tersebar di seluruh dunia dengan masing-masing latar belakangnya. Salah satunya adalah Taekwondo yang saat ini menjadi ilmu bela diri paling dikenal. Lantas, apakah Ultimates tahu apa sebenarnya Taekwondo itu sendiri?
Melansir buffalotkd.com, Taekwondo merupakan ilmu bela diri asal Korea Selatan yang berasal dari tiga kata. Mulai dari ‘tae’ (태) yang artinya kaki, ‘kwon’ (권) berarti tangan, dan ‘do’ (도) yang diartikan sebagai seni. Jadi, Taekwondo merupakan seni bela diri dengan menggunakan tangan dan kaki dalam mempertahankan diri.
Baca juga: SEA Games: Ajang Olahraga Pemersatu Asia Tenggara
Terdapat tiga teknik yang diajarkan oleh seorang Sabeum (pelatih Taekwondo) kepada para Taekwondoin (praktisi Taekwondo). Tiga teknik itu termasuk teknik pukulan yang dikenal sebagai jireugi, teknik tendangan atau chagi, dan teknik kuda-kuda sebagai fondasi Taekwondoin dalam bertarung, dilansir dari idntimes.com.
Melansir pbti.info, ada beberapa tingkatan sabuk yang diukur berdasarkan kemampuan Taekwondoin. Pertama, sabuk putih yang menjadi sabuk untuk pemula. Kedua, sabuk kuning yang merepresentasikan bumi yang mana Taekwondoin akan diajarkan teknik-teknik dasarnya. Ketiga, sabuk hijau yang melambangkan pepohonan dan Taekwondoin akan mengembangkan teknik-teknik dasar yang sudah diajarkan. Keempat, sabuk biru yang melambangkan langit untuk menandakan bahwa Taekwondoin sudah mulai memahami semua teknik. Kelima, sabuk merah sebagai lambang matahari yang mana Taekwondoin sudah mulai harus menjadi pedoman untuk semua orang. Terakhir, sabuk hitam atau tingkatan tertinggi melambangkan kematangan pada penguasaan diri di Taekwondo.
Melansir kompas.com, Taekwondo merupakan salah satu ilmu bela diri tertua di dunia dan perkiraaan sudah ada sejak 2.000 tahun lalu, tepatnya di tahun 37 Sebelum Masehi (SM). Saat itu, Taekwondo digunakan oleh para tentara sebagai senjata dalam peperangan, bukan sebagai olahraga.
Pada saat kekuasaan Jepang di Korea Selatan dari 1910 hingga 1945, bela diri ini dilarang untuk dipraktikkan. Setelah Korea Selatan merdeka dari Jepang pada 1945, barulah Taekwondo mulai dipraktikkan kembali dan mulai dikembangkan menjadi seni bela diri tradisional Korea Selatan.
Saat ini, ada dua federasi internasional yang mengatur bela diri Taekwondo. Pertama adalah International Taekwondo Federation (ITF) yang didirikan pada 1966 oleh Choi Hong-hi yang juga dikenal sebagai bapak Taekwondo. Berdirinya ITF ini juga diprakarsai oleh negara-negara lain seperti Malaysia, Vietnam, Jerman, Mesir, Turki, Italia, dan Amerika Serikat.
Ada pula World Taekwondo Federation (WTF) yang didirikan pada 1973 oleh Un Yong-kim. WTF juga menyelenggarakan World Taekwondo Championships atau kejuaraan Taekwondo dunia di tahun yang sama. Kejuaraan ini merupakan kejuaraan Taekwondo pertama yang diselenggarakan dalam skala internasional.
Baca juga: Graham Potter: Dari Universitas Hingga Klub Papan Atas
Awalnya, di Indonesia terdapat juga dua federasi Taekwondo, yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia (PTI) dan Federasi Taekwondo Indonesia (FTI). Aliran ITF diwakili oleh PTI yang berdiri pada 1975 dan dipimpin oleh Letjen Leo Lupolisa. Sementara itu, FTI menjadi representasi aliran WTF di Indonesia yang mana Marsekal Muda Sugiri menjabat sebagai pemimpinnya. Namun pada 1980, kedua organisasi tersebut bergabung menjadi satu dengan nama baru yaituTaekwondo Indonesia dan Letjen Leo Lupolisa maju sebagai Ketua Umum.
Seni bela diri Taekwondo memiliki banyak manfaat. Melansir dari klikdokter.com, berlatih Taekwondo dapat meningkatkan kesehatan jantung, fleksibilitas tubuh, stamina, dan kekuatan otot. Tidak hanya itu, Taekwondo juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri. Apakah Ultimates tertarik mempelajari seni bela diri asal Korea Selatan ini?
Penulis: Michael Ludovico
Editor: Cheryl Natalia
Foto: sport.indozone.id
Sumber: kompas.com, idntimes.com, itftkd.sport, worldtaekwondo.org, pbti.info, buffalotkd.com