SERPONG, ULTIMAGZ.com – Hubungan pertemanan memang selayaknya dilandasi oleh rasa saling percaya dan menghargai satu sama lain. Tapi, bagaimana jadinya jika hubungan pertemanan berubah dan tidak lagi berlandaskan pada perasaan tersebut?
Fenomena tersebut seringkali disebut frenemy . Kata serapan dalam bahasa Inggris tersebut seringkali muncul dalam hubungan pertemanan zaman sekarang. Kata frenemy sendiri merupakan gabungan dari kata friend yang berarti teman dan juga enemy yang berarti musuh. Sehingga, kata frenemy dapat diartikan sebagai hubungan pertemanan yang tidak lagi sehat sehingga hubungan pertemanan pun dibumbui oleh rasa iri yang kemudian menimbulkan kebencian satu sama lain.
Frenemy sendiri dapat dilihat melalui tanda-tanda yang mungkin dapat kalian sadari seperti perbuatan dan sikap mereka sehari-hari. Biasanya frienemy atau sering juga disebut fake friends akan menjatuhkan kalian melalui cara yang tidak secara terang-terangan terlihat. Mereka akan cenderung menggunakan sindiran, kata-kata pedas untuk menertawakan kesalahan kalian dan seringkali mengeluarkan candaan terkait hal yang pribadi di depan banyak orang untuk menjatuhkan kalian.
Kerap kali dalam hubungan pertemanan yang seperti ini akan timbul persaingan yang tidak sehat karena satu sama lain akan merasa iri dengan keberhasilan temannya. Sehingga satu sama lain akan melihat temannya sebagai sosok musuh dan akan melakukan segala cara untuk mengalahkannya.
Hubungan pertemanan seperti ini tentu saja harus dihindari karena selain akan merugikan kedua belah pihak, juga dapat menyakiti perasaan satu sama lain. Selain itu, hubungan pertemanan menjadi tidak berarti karena ambisi untuk mengalahkan satu sama lain lebih kuat daripada makna dari pertemanan tersebut.
Oleh karena itu, sebelum hubungan pertemanan berubah menjadi frenemy, maka segala ganjalan dan permasalahan di antara sahabat harus segera diselesaikan dengan baik sehingga tidak menimbulkan masalah baru dikemudian hari.
Ingatlah selalu tujuan awal dari pertemanan, yaitu untuk saling melengkapi satu sama lain. Sehingga ketika kekurangan dari teman kita terlihat, bukan justru menjatuhkan dan membuatnya terpuruk tetapi kita harus menjadi yang terdepan untuk melengkapi kekurangan tersebut.
Penulis : Natalia Setiawan
Editor : Hilel Hodawya
Foto :img.itch.zone