SERPONG, ULTIMAGZ.com – Industri kreatif merupakan salah satu sektor industri dengan perkembangan terpesat di Indonesia. Meskipun masih menghadapi tantangan, industri ini berpeluang besar dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Resolusi Umum PBB Nomor 74/198 telah menetapkan tahun 2021 sebagai tahun internasional ekonomi kreatif. Momentum ini menjadi dorongan bagi pemerintah untuk semakin membangkitkan serta mematangkan industri kreatif dalam negeri.
Lalu, sebenarnya apa itu industri kreatif dan bagaimana usaha Indonesia untuk memajukan pertumbuhan ekonomi melalui sektor ini?
Melansir dari kompas.com, Departemen Perdagangan Republik Indonesia mengatakan industri kreatif adalah industri yang memanfaatkan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu. Pemanfaatan dari kreativitas ini diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan serta lapangan kerja bagi masyarakat.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membagi industri kreatif ke dalam 17 sektor yang terdiri dari pengembang permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, dan aplikasi.
Biasanya, industri kreatif identik dengan dunia seni. Namun, kreatif bisa dikaitkan dengan cara pandang baru seseorang dalam menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Tentu ini bisa dihubungkan dengan bakat semua orang tanpa memandang dunia seni saja. Dengan begitu, semua pekerjaan dan sektor termasuk dalam kreativitas.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat dari 467 organisasi di Indonesia, terdapat 22% usaha sosial di industri kreatif. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan sektor pertanian dan perikanan (16%) serta pendidikan (15%). Hal ini menunjukkan banyaknya masyarakat Indonesia yang menggeluti sektor ini sebagai pekerjaan atau sekedar sampingan.
Industri kreatif yang berkembang di Indonesia adalah pasar online dan digital game. Mengutip dari kemlu.go.id, pertumbuhan pasar game di Indonesia meningkat hingga 300% selama 3 tahun. Hal ini mendorong pemerintah untuk mempertahankan bahkan meningkatkan persentase pasar game lokal bagi ekonomi Indonesia.
Berdasarkan data yang dihimpun dalam Opus Creative Economy Outlook tahun 2019, sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar Rp1.105 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Fakta ini menetapkan Indonesia di urutan ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan, dalam jumlah kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB negara.
Namun, industri kreatif tanah air masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama di masa pandemi COVID-19. Keadaan yang masih belum pulih dari pandemi menambah pukulan kepada sektor ekonomi di Indonesia. Menteri Ketenagakerjaan (menaker) Ida Fauziyah utarakan sektor industri kreatif merupakan salah satu sektor yang terdampak.
Akan tetapi, pernyataan Menaker Ida diikuti dengan optimisme bahwa industri kreatif akan mampu menyiasati tantangan pandemi tahun ini. Ia mengatakan industri kreatif dapat kembali booming dan bertumbuh dengan pesat asalkan tetap mengasah dan berinovasi untuk menyalurkan karya-karya melewati teknologi dan digitalisasi.
Selain menaker Ida, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (menko) Airlangga juga ujarkan dukungannya terhadap pertumbuhan industri kreatif. Ia ungkapkan pandemi ini justru dapat menjadi momentum tepat untuk mengembangkan industri ini di Indonesia.
“Di tengah pandemi ada yang namanya magic box bernama smartphone. Kebutuhan hiburan makin tinggi sehingga harus dimanfaatkan dengan konten-konten kreatif. Produk-produk virtual harus kita dorong, bukan hanya yang sifatnya fisik,” jelas Menko Airlangga.
Dengan dukungan pemerintah dan tenaga kerja yang silih berkembang, tidak diragukan industri kreatif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa yang mendatang. Namun, realisasinya tentu membutuhkan komitmen jelas dari pemerintah dan dari SDM kreatif tanah air. Pemerintah harus dapat menggarap dan berperan sebagai fasilitator sedangkan para pengusaha dalam negeri juga harus siap berinovasi dan terus mengasah keterampilan.
Penulis: Arienne Clerissa, Maria Katarina
Editor: Andi Annisa Ivana Putri
Foto: kompasiana.com
Sumber: katadata.co.id, kemlu.go.id, tempo.co, mediaindonesia.com, asumsi.co.