• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, March 27, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Garis Tipis Kesantunan Warga Indonesia, Antara Ramah dan Tidak Sopan

by Reynaldy Michael Yacob
August 19, 2021
in Lifestyle, Opini
Reading Time: 3 mins read
potrer keramahan warga Indonesia pada turis.

Potret keramahan warga Indonesia dalam berinteraksi dengan turis warga negara asing (Foto: pegipegi.com)

0
SHARES
967
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Indonesia telah dikenal sebagai salah satu negara dengan penduduk paling ramah di dunia. Namun, hal positif ini lama-kelamaan malah menjadi ‘pisau bermata dua’ yang mencoreng nama Indonesia karena keramahan warga yang kelewat batas.

Prestasi keramahan warga Indonesia memang sudah dikenal masyarakat global. Survei-survei oleh perusahaan dan lembaga Internasional seperti Guest Review Awards, Lonely Planet, hingga Rough Guides, telah mengonfirmasi bahwa Indonesia selalu masuk ke peringkat sepuluh besar negara dengan penduduk teramah pada turis-turisnya.

Gelar yang cukup membanggakan ini sayangnya juga menghasilkan pengalaman kurang mengenakan bagi sebagian orang, baik turis, ataupun masyarakat Indonesia sendiri. Ania Tomczak adalah salah satu korban dari keramahan warga Indonesia yang membuat tidak nyaman. Ania adalah seorang traveler asal Polandia yang senang membagikan ceritanya melalui video di kanal YouTubenya, ‘Globe in the Hat’.

Pada videonya yang diunggah pada Senin (02/08/21), Ania bercerita bahwa ada beberapa hal yang mengganggunya saat ia berlibur di Indonesia. Salah satunya adalah penduduk Indonesia suka sekali menanyakan hal-hal personal padanya.

“Kamu bisa bayangkan berapa banyak orang yang bertanya tentang umur, tentang makanan, tentang negara ini dan lainnya,” kata Ania dalam vlog-nya.

Hal-hal yang umum dibicarakan di Indonesia seperti umur, status, asal, dan preferensi terkadang cukup personal bagi turis-turis asing, sehingga hal-hal ini wajar saja membuat turis tidak nyaman.

Keramahan warga Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk pertanyaan ‘basa-basi’ ini juga sering kali dirasakan oleh kita sebagai warga Indonesia itu sendiri. Kita seringkali memulai obrolan dengan seseorang yang baru kita kenal dengan pertanyaan-pertanyaan klise sepertinya “asal mana?”, “kerja di mana?”, “sudah menikah atau belum?”, “sudah punya pacar belum”, dan hal-hal lain yang sebenarnya aneh untuk dibicarakan dengan orang asing.

Budaya ‘sok kenal, sok dekat’ ini sebenarnya merupakan buah dari sifat kekeluargaan penduduk Indonesia yang kental pada siapapun sehingga sering merasa bahwa semua orang adalah saudara yang boleh ditanyakan hal-hal personal.

Jika hingga taraf ini saja, sebenarnya keramahan warga Indonesia masih bisa dimaklumi sebagai perbedaan budaya. Namun, sayangnya hal ini telah bertransformasi ke media lain yaitu media sosial yang memperburuk citra baik keramahan warga Indonesia.

Reputasi Buruk Gemar Ikut Campur

Kini, telah menjadi hal umum ketika warga-net Indonesia seakan-akan mengurusi dan mencampuri kehidupan semua orang. Bahkan warga negara lain yang tidak ada hubungannya sedikit pun dengan negara Indonesia.

Salah satu kejadian paling aneh yang pernah dilakukan oleh warga-net Indonesia adalah merundung pasangan homoseksual asal Thailand yang mengunggah foto pernikahan mereka di Facebook, pada Minggu (04/04/21). Suriya Koedsang dan suaminya melakukan pernikahan mereka di Thailand, dengan surat nikah yang sah dari pemerintah Thailand. Pasangan tersebut sama sekali tidak menghubungkan negara Indonesia dalam pernikahan dan unggahan mereka. Namun, mereka dihujani dengan berbagai kata-kata tidak manusiawi, bahkan hingga dikirim ancaman mati dari netizen Indonesia.

Fenomena tak etis ini juga dapat terlihat dengan jelas melalui ocehan netizen Indonesia jika sudah membicarakan kehidupan pribadi idola mereka yang bahkan tidak mereka ketahui bagaimana kehidupan dan perasaan sesungguhnya. Sudah sering sekali terjadi, seorang selebriti baik dari dalam maupun luar negeri yang mengeluh atas komentar warga Indonesia yang kelewat batas dalam mencampuri kehidupan mereka.

Komentar-komentar kasar yang terlalu peduli pada kehidupan pribadi orang asing ini telah membuat Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan pengguna Internet paling tidak sopan se-Asia Tenggara atau peringkat 4 sedunia berdasarkan riset “Digital Civility Index” yang dilakukan oleh pihak Microsoft, akhir Februari lalu.

Peringkat ini membuktikan mentalitas masyarakat Indonesia sangat buruk dengan bersikap sok tahu, berpikiran tertutup, ketus, dan mudah mengambil kesimpulan. Dengan melanjutkan kebiasaan ini, tanpa sadar pandangan ‘warga ramah’ yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa kita bisa tergantikan dengan ‘warga tidak sopan’.

Oleh karena itu, dalam rangka memperingati bulan kemerdekaan Republik Indonesia, mari bersama-sama kita harumkan nama Indonesia dengan cara berperilaku ramah secukupnya saja, dan menghargai batasan-batasan yang ada dalam masyarakat dan media sosial. Mari bangun citra yang baik untuk Indonesia sebagai bentuk penghormatan kita kepada para pahlawan yang telah berjuang demi eksistensi bangsa ini di dunia.

 

Penulis: Reynaldy Michael Yacob, Ilmu Komunikasi 2020

Editor: Andi Annisa Ivana Putri

Foto: Pegipegi.com

Sumber: IDNtimes.com, kompas.com, liputan6.com

Tags: basa basibudayahut ri 76Indonesianetizennetizen berkomentarSopanTidak sopanTuris
Reynaldy Michael Yacob

Reynaldy Michael Yacob

Related Posts

Ilustrasi thrifting pakaian bekas (Foto: unsplash.com)
Opini

Polemik Thrifting: Pakaian Bekas Impor Ganggu Industri Tekstil Indonesia

March 24, 2023
Warteg
Lifestyle

Warteg: Hidangan Andalan Sejuta Umat

March 16, 2023
Ilustrasi seseorang yang sedang menciptakan paracosm. (Foto: happyplayindonesia.com)
Lifestyle

Paracosm: Ciptakan Dunia Khayalan Sesuai Keinginan

March 14, 2023
Next Post
Rayakan Bulan Kemerdekaan dengan Menu Fast Food Edisi Spesial HUT RI

Rayakan Bulan Kemerdekaan dengan Menu Fast Food Edisi Spesial HUT RI

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ten + 16 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021