• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, March 23, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

‘Who Moved My Cheese?’: Buku Tentang Kebenaran “Move On” yang Mendunia

by Ignatius Raditya Nugraha
May 16, 2018
in Opini, Review
Reading Time: 2 mins read
‘Who Moved My Cheese?’: Buku Tentang Kebenaran “Move On” yang Mendunia

'Who Moved My Cheese?' (Edisi 2017) karya Spencer Johnson, M.D. merupakan buku terlaris dengan lebih dari 10 juta eksemplar yang telah diterbitkan. (Sumber foto: Elexmedia.co.id)

0
SHARES
1.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Apakah Ultimates pernah mengalami move on? Move on adalah istilah mendunia yang selalu dikaitkan dengan percintaan romantis. Namun, move on mempunyai makna yang jauh lebih dalam dari sekadar melupakan rasa ketertarikan romantis terhadap seseorang yang dikarenakan oleh terjadinya suatu pemutusan hubungan.

Dari sekian banyak buku yang dapat menjelaskan kekeliruan makna move on, terdapat satu buku yang mampu memberikan kesadaran makna move on dengan bahasa mendongeng yang indah. Bahasa tersebut tersirat dalam buku ‘Who Moved My Cheese?‘

‘Who Moved My Cheese?‘ adalah buku self-improvement yang menggunakan perumpamaan cerpen sederhana yang menceritakan kebenaran sejati tentang perubahan. Kebenaran sejati tersebut adalah suatu pemikiran bagaimana seharusnya move on dimaknai dan dilakukan. Move on bukanlah sebuah kekalahan, melainkan sebuah kemenangan karena dapat mengikhlaskan sesuatu yang berharga bagi diri kita untuk masa depan yang lebih baik. Suatu pemikiran yang sederhana, tetapi selalu dilupakan.

Ditulis oleh Spencer Johnson, M.D. yang telah meraih gelar #1 International Bestseller, ‘Who Moved My Cheese?‘ telah terjual dengan oplah satu juta eksemplar dalam 16 bulan pertama, dan 21 juta eksemplar dicetak dalam lima tahun berikutnya. Pada tahun 2005, ‘Who Moved My Cheese?‘ bahkan dinyatakan Amazon.com sebagai buku paling laris dalam sejarah.

Perumpamaan dalam buku yang diekspresikan dengan cerpen singkat tersebut menceritakan mengenai dua tikus dan dua kurcaci yang rela menyusuri labirin yang sangat dalam dan berliku-liku untuk mencari “Cheese” yang terdapat dalam Cheese Station yang tersebar di dalam labirin untuk mendapatkan makanan dan bertahan hidup.

Dua tikus dan dua kurcaci tersebut melambangkan perbedaan-perbedaan antara suatu individu dalam bereaksi kepada suatu perubahan. Dua tikus tersebut bernama Sniff dan Scurry, dan dua kurcaci tersebut bernama Hem dan Haw. Kedua tikus cenderung melakukan tindakan yang spontan dan sederhana, sedangkan kedua kurcaci cenderung melakukan tindakan yang menalar dan rumit. 

Labirin melambangkan pilihan hidup yang berliku-liku dan mempunyai potensi menyesatkan. Namun, diperlukan untuk meraih sebuah tujuan yang diinginkan oleh seseorang. Jalan tersebut dapat berupa ilmu, pengalaman kerja, pekerjaan, dan setiap jerih payah yang Anda lakukan.

“Cheese” melambangkan hal-hal yang diinginkan dan didambakan oleh orang-orang, yang mana selalu berbeda-beda pada setiap individu. Setiap individu mempunyai tujuan masing-masing seperti, keluarga yang harmonis, kekayaan material, kekuasaan atau ketenangan batin.

Buku ini dapat dibaca oleh semua kalangan, dan ending-nya bisa didapatkan dalam waktu satu jam. Namun, keterbukaan untuk berbagai penafsiran selalu menancapkan nilai dari buku tersebut dalam jangka panjang, bahkan seumur hidup.

Mengapa buku ini layak Ultimates baca? Sebab, setiap orang pastinya mempunyai paling tidak satu permasalahan yang selalu membekas pada hati mereka dan membentuk mereka menjadi orang-orang yang kita kenal sekarang. Permasalahan tersebut dapat berupa penyesalan, kelalaian, pengandaian, bahkan trauma sejak kecil.

Permasalahan yang membekas tersebut bukanlah untuk dilupakan, melainkan untuk diterima dan dipahami. Penerimaan dan pemahaman membawa kepada keikhlasan yang membawa seseorang untuk menjadi semakin dewasa dan siap menghadapi masa depan. Kesiapan menghadapi masa depan itulah yang menjadi move on sesungguhnya

Buku ini dapat Ultimates termukan di Gramedia, di bawah penerbit PT Elex Media Komputindo pada kategori Self-Improvement dengan harga Rp74.800.

Salam move on!

 

Penulis: Ignatius Raditya Nugraha

Editor: Gilang Fajar Septian

Sumber: Who Moved My Cheese? – Spencer Johnson, M.D.

Foto: Elexmedia.id

Tags: bukugramediamove onpacarpacaranputusreviewspencer johnsonwho moved my cheese?
Ignatius Raditya Nugraha

Ignatius Raditya Nugraha

Related Posts

Sampul “A Good Girl’s Guide to Murder” karya Holly Jackson yang mengisahkan seorang remaja mencoba mengungkit kasus pembunuhan. (Foto: beffshuff.com)
Literatur

“A Good Girl’s Guide to Murder”, Seorang Remaja Ungkit Kebenaran Kasus Pembunuhan

March 14, 2023
Ilmu
Film

“Einstein and Eddington”: Ilmu Pengetahuan Tanpa Batas untuk Kebaikan

March 9, 2023
Ilustrasi musik dangdut
Opini

Merunut Sejarah dan Stigma Kampungan dalam Musik Dangdut

March 9, 2023
Next Post
Puasa Sebentar Lagi, Simak Tips Berpuasa bagi Mahasiswa

Puasa Sebentar Lagi, Simak Tips Berpuasa bagi Mahasiswa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × four =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021