Awal 2014, AIESEC UMN kembali mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti pertukaran budaya di berbagai negara. Sebelumnya, pada pertengahan 2013 lalu, AIESEC UMN juga mengirimkan mahasiswanya untuk berkontribusi terhadap sesama di negara China dan Taiwan. Pada kesempatan kali ini, giliran dua mahasiswa UMN berkesempatan untuk pertukaran budaya ke negara tetangga yaitu, Malaysia. Saya, Patric Batubara berkesempatan mengikuti kegiatan ini.
Saya kesempatan berkontribusi untuk sesama yang membutuhkan di Malaysia, khususnya di kawasan Johor Baru di Panti Asuhan Amithaba Centre. Disana, saya tidak bekerja seorang diri. Saya juga bekerja sama dalam tim dengan 3 sukarelawan lain yang berasal dari China serta Sri Lanka.
Selama hampir 6 minggu, Saya turut serta dalam setiap kegiatan di Amithaba Centre. Mulai dari mengajar bahasa, melatih musik, menyiapkan barang-barang serta membantu charity untuk warga yang ekonominya kurang serta memperkenalkan kebudayaan Indonesia.
Chong(40), selaku kepala sekolah di Panti Asuhan Amithaba Centre memberikan pendapatnya. Ia mengatakan bahwa, salah satu kesulitan dalam mengembangkan panti asuhan ini adalah kurangnya staf dan karyawan.
“Ada 22 anak dipanti ini. Sebagian besar dari mereka adalah anak laki-laki dan umumnya sangat nakal pada usia seperti ini. Ibu pengasuh tidak dapat mengawasi mereka semua setiap waktu. Jadi, keberadaan sukarelawan sangat membantu,” ujar Chong.
Chong, menambahkan bahwa Ia juga kesulitan dalam memberikan edukasi kepada anak-anak. Dia mengatakan bahwa anak-anak dipanti tidak pernah memiliki keluarga dan kehidupan yang ideal.
“Mereka datang dan membawa kebiasaan buruk mereka kemari. Butuh waktu dan kesabaran untuk membimbingnya , melalui edukasilah, kami harap mereka bisa mengubah jalan hidup mereka,” tutup Chong.
[divider] [/divider]
[box title=”Info”]Penulis: Patric Batubara
Editor: Eldo Rafael
Foto: Patric Batubara[/box]