• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, July 5, 2022
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Bukan Film Romantis Biasa, “Love The Way U Lie” Turut Redam Stigma Budaya Patriarki

by Elisabeth Diandra Sandi
September 1, 2020
in Film, Hiburan, Review
Reading Time: 2 mins read
review film Love The Way U Lie

Poster film "Love The Way U Lie" yang tayang di Netflix sejak Kamis (20/08/20). (Foto: cinemabravo.com)

0
SHARES
517
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“But we can choose to forget those memories and make new ones.” – Sara

JAKARTA, ULTIMAGZ.com — Itulah salah satu bisikan arwah istri kepada cenayang untuk suaminya yang sulit melanjutkan hidup atau move on. Dengan penambahan aspek gaib, film komedi romantis asal Filipina ini menjadi semakin menarik. Namun secara implisit, film “Love The Way U Lie” turut merendamkan stigma negatif dalam budaya yang patriarkis lewat perbuatan dan perkataan para pemain.

Kisah ini bermula saat cenayang bernama Stacey (Alex Gonzaga) dapat menjawab pertanyaan personal Nathan (Xian Lim) dengan tepat. Ternyata hal tersebut berkat mendengar bisikan arwah istrinya Nathan, Sara (Kylie Verzosa).

Melihat Stacey bisa berkomunikasi dengan Sara, Nathan pun menggunakan kesempatan tersebut agar bisa kembali berbicara dengan istrinya yang setahun lalu meninggal karena kecelakaan. Sempat takut dan panik karena dapat mendengar suara arwah, tapi Stacey akhirnya memutuskan untuk menjadi jembatan antara mereka agar Nathan dapat move on.

Tidak semudah itu untuk move on dan menerima cinta yang baru. Selama proses Nathan untuk melepas cintanya kepada Sara, ia sempat terlihat sedih sampai menangis. Adegan tersebut wajar adanya dan tidak harus dipandang tabu. Laki-laki juga butuh menangis karena mereka juga manusia yang dapat meluapkan emosi.

Selain meredam kebiasaan toxic masculinity, film garapan RC Delos Reyes juga memberikan ruang untuk perempuan melakukan pendekatan dan menyatakan rasa cinta lebih dahulu kepada laki-laki. Tidak perlu mengotak-kotakan gender perihal siapa duluan yang harus menyatakan perasaan. Bahkan hal tersebut sudah diatur dalam pasal 19 Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia (UDHR) bahwa semua orang berhak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi.

 “Nathan, can you please move on already? At least do that. So that whoever will love you next, will not feel the pain that I feel now,” ujar Stacey kepada Nathan setelah ungkapan rasa cintanya ditolak.

Dalam film “Love The Way U Lie”, Ultimates akan mendapati penambahan grafik dengan iringan musik yang mendukung sehingga emosi pemain lebih tersampaikan. Misalnya pada saat Stacey bertemu dengan Nathan untuk pertama kali, adegan ditambah dengan grafik gelembung dengan alunan musik senang. Warna gambar dan pemilihan latar tempat juga dapat membuat Ultimates nyaman untuk memandang serta menikmati film berdurasi 99 menit ini. 

Meski memiliki plot film komedi romantis pada umumnya, tetapi “Love The Way U Lie” termasuk film yang bisa meredamkan stigma dalam budaya patriarki. Di mana laki-laki menangis menjadi hal yang biasa dan perempuan boleh saja menyatakan cinta lebih dahulu.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=pRUVFqXZ60k[/embedyt]

 

Penulis: Elisabeth Diandra Sandi

Editor: Agatha Lintang Kinasih

Foto: cinemabravo.com

Tags: Alex Gonzagafilmfilm FilipinagenderKylie VerzosaLove The Way U LienetflixreviewReview Filmromantis komeditoxic masculinityXiam Lim
Elisabeth Diandra Sandi

Elisabeth Diandra Sandi

Related Posts

poster our blues
Hiburan

“Our Blues” : Haru Biru Kehidupan yang Tidak Selamanya Ceria

June 15, 2022
Runtuh
Hiburan

“Runtuh”: Mengapa Manusia Selalu Dituntut Bahagia?

May 26, 2022
GOT7 comeback
Hiburan

GOT7 Resmi Rilis Album Mini dan Video Musik “NANANA”

June 16, 2022
Next Post
drama korea september 2020 (ultimagz)

5 Drama Korea yang Tayang September 2020

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 + 6 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021