SERPONG, ULTIMAGZ.com – Childhood Cancer International (CCI), sebagai organisasi pendukung anak pengidap kanker resmi menetapkan 15 Februari sebagai hari kanker anak sedunia. Peringatan tersebut bertujuan untuk menyoroti dampak kanker pada anak-anak.
Hari kanker anak sedunia pertama kali ditetapkan pada 2002 dan mendapat dukungan dari World Health Organization (WHO). Tepat dua tahun setelah hari peringatan ini ditetapkan, Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) didirikan lalu berubah menjadi Yayasan Sentuhan Kasih Anak Indonesia (YSKAI) pada 2004
Baca juga: Waspada Kebiasaan Sepele Pemicu Kanker
Di Indonesia sendiri, angka kematian akibat kanker anak mencapai 60 persen karena gejala yang sulit terdeteksi sehingga umumnya penderita divonis kanker saat sudah mencapai stadium lanjut. Hal tersebut menyebabkan angka harapan hidup bagi anak pengidap kanker di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan Amerika Serikat atau sebagian wilayah Eropa sebesar lebih dari 80 persen.
Melansir dari health.detik.com, tema hari kanker anak sedunia yang diusung pada 2024 adalah “Unveiling Challenges”. Tema ini diangkat dengan tujuan mengatasi tantangan dan ketidakadilan yang dirasakan oleh pengidap kanker anak-anak. Hal ini dilakukan agar kesetaraan dalam fasilitas kesehatan terutama bagi anak pengidap kanker dapat tercapai.
Melansir dari p2ptm.kemkes.go.id, berikut adalah tiga jenis kanker yang sering diidap oleh anak-anak dan gejalanya.
1. Leukemia
Leukemia adalah jenis kanker yang paling sering menyerang anak-anak. Leukemia merupakan kanker sel darah putih. Terdapat beberapa gejala penyakit ini diantaranya pembengkakan kelenjar getah bening, demam berkelanjutan, penurunan berat badan drastis, dan sering sakit atau infeksi. Jenis kanker leukemia yang paling sering menyerang anak adalah leukemia limfoblastik akut.
Melansir dari halodoc.com, Leukemia limfoblastik akut (ALL) adalah kanker yang mengakibatkan mutasi sel darah putih, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal. Penyakit ini dapat cepat memburuk karena jumlah sel darah putih yang belum matang (sel blast) dalam darah meningkat.
2. Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah kanker yang menyerang mata dan umumnya menyerang anak di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini dapat mulai terbentuk sejak bayi masih di kandungan. Dalam kasus retinoblastoma, terjadi mutasi saat pengembangan sel retina di rahim yang menyebabkan mutasi tidak normal, sehingga sel tumbuh tak terkendali.
Gejala yang ditimbulkan dari kanker retinoblastoma antara lain, peradangan jaringan bola mata, mata bersinar kekuningan saat malam dikenal juga sebagai mata kucing, timbul bercak putih pada tengah mata, dan menurunnya kemampuan penglihatan.
3. Kanker Tulang
Kanker tulang atau yang lebih dikenal dengan istilah osteosarkoma sering menyerang usia remaja. Osteosarkoma cenderung menyerang tulang dengan pertumbuhan cepat seperti pada fase remaja. Kondisi ini umumnya disebabkan kesalahan pada kode genetik DNA anak. Kode tersebut membuat sel yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan tulang menciptakan tumor.
Baca juga: Peneliti Inggris Uji Coba Masker Pendeteksi Kanker
Gejala umumnya berupa nyeri tulang di malam hari atau saat sedang beraktivitas. Tidak hanya itu, seiring berjalannya waktu penderita akan mengalami pembengkakan di area tulang yang terkena kanker.
Penulis: Novela Chin
Editor: Mianda Florentina
Foto: istockphoto.com/Choreograph
Sumber: health.detik.com, p2ptm.kemkes.go.id, halodoc.com