Pikiran itu terus menyerangku, mengunci ragaku yang perlahan penuh dengan rasa takut. Membawaku masuk ke dalam singgasana yang bernama ‘gelap’. Gelap ini menenggelamkan cahaya yang ada, menggantikannya dengan kepanikan dan keputusasaan. Lalu meninggalkanku dalam rasa mencekam dan ketakutan yang mendalam.
JAKARTA, ULTIMAGZ.com — Rangkaian kata di atas memberikan ilustrasi kepada kita tentang apa yang dirasakan oleh seseorang yang sering berpikiran negatif dalam kehidupannya. Berpikir negatif atau negative thinking merupakan permasalahan umum remaja Indonesia. Pikiran negatif kerap kali datang tiba-tiba, akibat dari kecenderungan orang yang terbiasa memprediksi kegagalan ataupun memandang segala sesuatu dari aspek negatif. Pikiran ini sangat mudah membuat seseorang terjebak dan terus berkutat di dalamnya.
Mengutip dari situs theguardian.com, psikolog menggunakan istilah ‘pikiran negatif otomatis’ (Automatic Negative Thoughts/ANTs) untuk menggambarkan ide negatif yang muncul di kepala seseorang tanpa diundang. Ide negatif tersebut dapat memberikan kekacauan emosi kepada orang itu. Meski begitu, suatu masalah pasti ada solusinya. The Saleni Institute dalam psyschologicaltoday.com menuliskan bahwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kebiasaan berpikir negatif.
1. Belajar untuk mengenali distorsi pikiran
Pasalnya, pikiran manusia memiliki cara cerdas dan gigih untuk meyakinkan diri tentang sesuatu yang tidak benar. Pikiran yang tidak akurat ini dapat memperkuat pemikiran negatif. Maka dari itu, Ultimates bisa mencoba untuk menantang pikiran negatif tadi. Setiap kali memiliki pemikiran yang menyimpang, coba hentikan dan evaluasi apakah yang kamu pikirkan tadi benar adanya.
Ultimates juga bisa melakukan sebuah skema seperti ini, pikirkan bagaimana kamu akan merespons jika temanmu berbicara padamu tentang dirinya seperti kamu sedang berbicara negatif tentang dirimu. Kamu pasti akan memberikan saran yang membangun dan tidak membiarkannya tenggelam dalam pikiran itu. Terapkan logika yang sama pada pikiranmu. Tanyakan pada dirimu, apakah kamu selalu menganggap yang terburuk akan terjadi atau kamu menyalahkan diri sendiri atas sesuatu yang tidak berjalan sesuai yang kamu inginkan. Kemudian, alihkan pikirkan itu dengan memikirkan kemungkinan atau alasan lain terjadinya hal tersebut.
2. Istirahatkan dirimu dari pikiran negatif
Salah satu caranya adalah dengan memberikan dirimu waktu tertentu (kurang lebih lima menit) dengan pikiranmu. Setelah itu, berhenti sejenak dari fokus pikiran tadi dan lanjutkan harimu.
3. Coba berhenti hanya menilai secara negatif
Kita semua pasti pernah membandingkan diri kita sendiri dan orang lain, biasanya secara tidak sadar. Akan tetapi, saat kamu bisa melepaskan penilaian tersebut meskipun tidak mudah, tetapi mungkin terjadi, Ultimates mungkin akan merasa lebih nyaman. Salah satu caranya adalah menjadi ‘hakim positif’. Ketika kamu merasa dirimu sedang menilai seseorang maupun diri sendiri atau suatu situasi secara negatif, coba lihat dari sisi positifnya juga.
4. Berlatih untuk bersyukur
Penelitian menunjukkan bahwa bersyukur berdampak besar pada tingkat kepositifan dan kebahagiaanmu. Bahkan ketika kamu mengalami waktu yang sulit dalam hidupmu, usahakan dirimu untuk menemukan hal-hal yang dapat disyukuri. Salah satu caranya adalah membuat jurnal rasa terima kasih dan menulis beberapa hal yang kamu syukuri di dalamnya setiap hari.
5. Fokus pada kekuatan dirimu
Sudah menjadi sifat manusia untuk memikirkan yang negatif dan mengabaikan yang positif. Namun, semakin kamu berfokus pada kekuatan dirimu dan tidak terus-menerus memikirkan kesalahan yang telah kamu buat, semakin mudah untukmu merasa positif. Cara yang bisa kamu lakukan adalah meluangkan waktu sejenak untuk memikirkan hal yang kamu suka dari dirimu.
6. Jangan sungkan cari dukungan profesional
Bila Ultimates tidak dapat mengelola pikiranmu atau merasa pikiran negatif tadi sangat mengganggumu, jangan sungkan untuk mencari dukungan dari profesional atau ahli. Konseling dan terapi dapat membantu kamu menghadapi perubahan kehidupan, mengurangi penderitaan emosional, dan mengembangkan dirimu.
“Never give up on yourself. If only you face your fears with boldness of faith, you overcome the negative thoughts.” ― Lailah Gifty Akita
Penulis: Ida Ayu Putu Wiena Vedasari
Editor: Elisabeth Diandra Sandi
Foto: Muhammad Dava Ferdiansyah
Sumber: psychologytoday.com, theguardian.com