• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, July 15, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lainnya

Sejarah Aksi Kamisan: Perjuangan 17 Tahun Menuntut Keadilan Kasus Pelanggaran HAM Berat

by Radella Dagna
September 20, 2024
in Lainnya
Reading Time: 3 mins read
Foto Sumarsih bersama aktivis yang mengikuti aksi kamisan di depan Istana Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat. (Kompas.com)

Foto Sumarsih bersama aktivis yang mengikuti aksi kamisan di depan Istana Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat. (Kompas.com)

0
SHARES
175
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Sudah 17 tahun aksi Kamisan berlangsung sebagai simbol perlawanan terhadap pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Setiap hari Kamis pukul 4 sore, para penggerak aksi berkumpul di depan Istana Merdeka dengan pakaian serba hitam untuk menuntut penyelesaian kasus pelanggaran HAM.

Mengutip tempo.co, munculnya Aksi Kamisan merupakan bentuk protes keluarga para korban peristiwa kelam di masa lampau seperti Tragedi 1965, Semanggi I, Semanggi II, Trisakti, Tragedi Mei 1998, kasus Talangsari, kasus Tanjung Priok, hingga pembunuhan Munir. Negara dianggap tidak adil dalam penanganan kasus pelanggaran HAM karena para terduga pelaku dan dalang di balik tragedi tersebut dibebaskan dari hukuman. 

Baca juga: September Hitam, Berita Kehilangan, dan Janji-Janji yang Tak Ditepati

Awal Mula Aksi Kamisan

Pada 13 November 1998, Bernardus Realino Norma Irmawan atau yang akrab disapa Wawan yang merupakan mahasiswa Universitas Katolik Atma Jaya terjun ke tengah aksi menolak Sidang Istimewa Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) bersama tim relawan. Saat itu, Wawan sebagai tim medis membantu mahasiswa yang terluka saat aksi tersebut, mengutip suara.com.

Namun, Wawan gugur saat membantu para mahasiswa yang terluka. Dirinya kehilangan nyawa ketika sebuah peluru tertembak tepat di dadanya. Hingga saat ini, sosok pembunuh yang menembakkan peluru ke Wawan masih belum diketahui identitasnya. 

Kelalaian pemerintah dalam melindungi HAM dan mengadili pelaku pelanggaran HAM berat ini mendorong Sumarsih, Ibunda Wawan, untuk menuntut keadilan atas kematian putranya.

Mengutip tirto.id, Sumarsih juga ditemani oleh Suciwati yang merupakan istri mendiang pejuang HAM Munir Said Thalib yang tewas diracun dalam pesawat pada 2004. Tidak hanya itu, dan Bedjo Untung, perwakilan keluarga korban yang diduga bagian dari PKI pada 1965-1966 juga kerap mengikuti aksi ini. 

Sumarsih dan Suciwati mengusulkan Aksi Kamisan dilakukan dengan memakai baju dan payung hitam. Menurut Suciwati, warna hitam melambangkan keteguhan dalam mencintai manusia Mereka juga memilih Istana Merdeka di Jakarta Pusat karena lokasi tersebut merupakan simbol pusat kekuasaan.

Aksi ini juga mengambil inspirasi dari aksi damai yang dilakukan oleh sekelompok ibu yang tergabung dalam Asociación Madres de Plaza de Mayo di pusat kota Buenos Aires, Argentina. Mereka menuntut negara untuk bertanggung jawab atas kematian dan kehilangan anak-anak mereka yang disebabkan oleh Junta Militer Argentina pada 1977, mengutip kompas.com.

Baca juga: Marsinah Berkibar di Sarinah, Mengulang Cerita yang Pernah Ada

Meski memakan waktu 17 tahun, Sumarsih tidak pernah putus asa memperjuangkan hak putranya dan menuntut keadilan untuk korban-korban lainnya melalui Aksi Kamisan. Perjuangan ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tidak putus asa dan terus memperjuangkan hak-hak asasinya.

Aksi ini juga mengingatkan publik dan pemerintah tentang tanggung jawab negara dalam menuntaskan kasus-kasus tersebut serta memberikan ruang bagi para korban maupun keluarganya untuk terus menyuarakan kebenaran dan melawan impunitas.

 

 

Penulis: Radella Dagna

Editor: Cheryl Natalia

Foto: Kompas.com

Sumber: tempo.co, suara.com, tirto.id, kompas.com

Tags: Aksi KamisanBedjo UntungHAMkekerasan aparatMunirPelanggaran HAMpenghilangan paksaSuciwatiSumarsih
Radella Dagna

Radella Dagna

Related Posts

Pesta Bebas Berselancar
Lainnya

Pesta Bebas Berselancar 2025 Umumkan Daftar Penampilan Spesial dan Kolaborator

July 14, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

July 14, 2025
Kapel Sistina dalam pelaksanaan konklaf. (reuters.com)
Lainnya

Kenali Konklaf: Proses Pemilihan Paus yang Sangat Dirahasiakan

July 14, 2025
Next Post
Presentasi Beasiswa OSC 2024. (osc.medcom.id)

Beasiswa OSC 2024 Tersedia Untuk 23 PTS: Berikut Benefit, Syarat, dan Ketentuannya

Comments 48

  1. Stevensah says:
    3 months ago

    Rx Express Mexico: mexico pharmacies prescription drugs – mexican rx online

    Reply
  2. BernardBaM says:
    3 months ago

    pharmacie en ligne fiable: pharmacie en ligne – pharmacie en ligne sans ordonnance pharmafst.com

    Reply
  3. BernardBaM says:
    3 months ago

    Cialis sans ordonnance 24h: Acheter Viagra Cialis sans ordonnance – Cialis sans ordonnance 24h tadalmed.shop

    Reply
  4. BernardBaM says:
    3 months ago

    Cialis sans ordonnance 24h: Cialis sans ordonnance 24h – Cialis sans ordonnance 24h tadalmed.shop

    Reply
  5. BernardBaM says:
    3 months ago

    pharmacies en ligne certifiГ©es: Pharmacie en ligne France – vente de mГ©dicament en ligne pharmafst.com

    Reply
  6. BernardBaM says:
    3 months ago

    cialis sans ordonnance: Tadalafil 20 mg prix sans ordonnance – Acheter Cialis 20 mg pas cher tadalmed.shop

    Reply
  7. BernardBaM says:
    3 months ago

    pharmacie en ligne france fiable: pharmacie en ligne – п»їpharmacie en ligne france pharmafst.com

    Reply
  8. BernardBaM says:
    3 months ago

    pharmacie en ligne france fiable: pharmacie en ligne sans ordonnance – Pharmacie sans ordonnance pharmafst.com

    Reply
Next

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021