• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 23, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Uji Coba Penghapusan Three in One Berujung Macet, Pertanda Gagal?

by Monica Devi
April 9, 2016
in Lifestyle, Opini
Reading Time: 3 mins read
Uji Coba Penghapusan Three in One Berujung Macet, Pertanda Gagal?
0
SHARES
298
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Uji coba penghapusan sistem three in one di sejumlah titik ibukota yang mulai dilakukan pada Selasa (5/4) malah menambah kemacetan. Volume kendaraan meningkat hingga tiga kali lipat akibat melonjaknya jumlah kendaraan pribadi dengan hanya satu atau dua penumpang. Apakah ini berarti uji coba penghapusan sistem three in one dapat dikatakan gagal?

Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia Ellen SW Tangkudung mengatakan kepada Kompas.com pada Selasa (5/4) bahwa tujuan utama dari penghapusan aturan ini memang bukan untuk mengurangi kemacetan. “Tetapi untuk mengurangi eksploitasi manusia dan joki three in one. Imbasnya memang jadi macet, tetapi tujuannya tercapai,” kata Ellen.

Pada awalnya, peraturan yang didasari oleh Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, No. 4104/2003 tertanggal 23 Desember 2003 itu dimaksudkan untuk mendorong para pengguna kendaraan pribadi yang sebenarnya tidak terlalu butuh membawa kendaraan sendiri (penumpang kurang dari tiga orang) dapat beralih ke moda transportasi lain, seperti angkutan umum atau menumpang teman yang searah.

Namun rupanya, sistem tersebut tidak membuat masyarakat dengan kendaraan pribadi berkendara dengan tiga orang dalam satu mobil. Yang terjadi justru munculnya para joki yang semakin lama semakin menjamur. Jejeran pejoki di ujung jalur three in one dapat ditemui secara langsung satu hingga dua jam sebelum berlakunya three in one pada pukul 07.00-10.00 dan 16.30-19.00 WIB.

Kemunculan joki ini malah menambah masalah baru yang tak kalah pelik, yakni kasus eksploitasi dan penggunaan obat-obatan penenang bagi anak dengan tidak wajar. Apalagi setelah terungkapnya kasus eksploitasi anak joki three in one oleh Polres Jakarta Selatan, gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) semakin memantapkan langkahnya untuk menghapus peraturan tersebut.

“Sebenarnya enggak perlu ada 3 in 1 juga. Kalau orang pada bawa-bawa bayi begitu, dikasih obat bayinya biar enggak mengganggu yang membawa mobil. Ini kan enggak benar kalau begitu,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (28/3) lalu seperti yang dilansir dari merdeka.com.

Oleh karena itu, Ahok merencanakan penghapusan three in one demi menekan jumlah anak-anak yang kondisi fisiknya rusak akibat obat-obatan penenang yang digunakan selama menumpang di mobil penyewa. Ahok menambahkan, lebih baik Jakarta macet ketimbang makin banyak anak yang menjadi korban.

“Jangan gara-gara cuma takut macet, lebih ikhlas anak-anak masa depan rusak. Ini lagi dikaji dan kita saranin nanti enggak ada 3 in 1. Macet, nyesuain sendiri. Lalu nanti saya lepasin aja bus lebih banyak,” terangnya.

Selain itu, rupanya Ahok telah merencanakan sistem baru untuk mengatasi kemacetan Jakarta yang bernama Electronic Road Pricing (ERP). Sistem penerapan jalan berbayar yang pertama kali diadopsi oleh Singapura ini diharapkan dapat mengentaskan masalah kemacetan ibukota.

Penghapusan sistem three in one berlaku di beberapa jalan protokol Jakarta seperti Jalan Sisimangaraja, Jenderal Sudirman, MH Thamrin, Medan Merdeka Barat, Majapahit, dan sebagian Jenderal Gatot Subroto, antara persimpangan Gatot Subroto-Gerbang Pemuda (Balai Sidang Senayan) sampai dengan persimpangan HR Rasuna Said-Jenderal Gatot Subroto pada jalan umum bukan tol. Mulai 5-8 April dan 11-12 April, pemilik kendaraan pribadi diizinkan untuk memuat kurang dari tiga penumpang dalam satu mobil.

Jika dilihat dari segi lalu lintas, ya, penghapusan sistem three in one ini dapat dikatakan gagal. Namun, tujuan semula dari penghapusan adalah untuk mengurangi kasus eksploitasi pada anak. Jadi, tingkat keberhasilan penghapusan kebijakan dapat diukur berdasarkan jumlah anak yang berhasil terselamatkan nantinya.

Setidaknya meski kemacetan terus ada, sebuah generasi akan terselamatkan nantinya.

Penulis: Monica Devi Kristiadi
Editor: Alif Gusti Mahardika
Sumber: merdeka.com, news.metrotvnews.com, tempo.co, megapolitan.kompas.com

Tags: 20163 in oneahokelectronic road pricingerpIndonesiajakartajokilifestylelokalmacetopinithree in oneultimagz
Monica Devi

Monica Devi

Nama lengkap : Monica Devi Kristiadi Email : monicadevikristiadi@gmail.com

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
digicam
Opini

Digicam Kembali ke Pasar: Dari Kesenangan Jadi Berlebihan?

May 23, 2025
Next Post
Tertahan 1-1 di Kandang, Dortmund Masih Optimis

Tertahan 1-1 di Kandang, Dortmund Masih Optimis

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021