• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 22, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Lakon Ironi oleh Teater Gandrik dalam Hakim Sarmin

by Geofanni Nerissa Arviana
April 8, 2017
in Event
Reading Time: 2 mins read
Lakon Ironi oleh Teater Gandrik dalam Hakim Sarmin

Butet Kertaradjasa menjadi tokoh utama di Teater Gandrik: Hakim Sarmin sebagai Hakim Sarmin sendiri di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta pada Rabu lalu (05/04/17).

0
SHARES
228
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Teater Gandrik kembali menyapa masyarakat Jakarta di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Teater berjudul Hakim Sarmin ini dilaksanakan selama dua hari yakni pada Rabu (04/04/17) dan Kamis (05/04/17). Sebelumnya, Hakim Sarmin juga dipentaskan di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta pada Rabu (29/03/17) dan Kamis (30/03/17).

Pagelaran yang disutradarai G. Djaduk Ferianto dan diproduseri Butet Kartaredjasa ini dikemas dengan nuansa santai tapi serius. Tidak hanya peran dengan dialog, Hakim Sarmin juga dibumbui dengan alunan musik dan lagu.

Isu yang kontekstual menjadi latar belakang lakon Hakim Sarmin, yakni tentang kehidupan para hakim yang memilih masuk rumah sakit jiwa yang disebut Pusat Rehabilitasi. Pagelaran ini mengisahkan tentang kehidupan politik zaman sekarang ketika keadilan dan kegilaan tidak lagi bisa dibedakan.

“Kegilaan dimulai dari pikiran. Revolusi selalu diawali oleh mereka yang gila. Inilah zaman ketika kegilaan sudah menjadi tren. Kalau tidak gila malah dianggap jadul, kurang gaul,” kata Hakim Sarmin yang diperankan Butet Kartaredjasa dalam salah satu dialognya.

Di Pusat Rehabilitasi, para hakim dirawat oleh dua orang suster perawat. Ketika suster perawat sedang tidak menjaga, mereka mengadakan diskusi membahas tentang kehidupan para hakim. Diskusi ini sekaligus menyentil para penguasa negeri. Frasa “Demi bangsa dan negara!” diucapkan berkali-kali untuk menekankan bahwa masih ada hakim-hakim bersih yang berjuang demi bangsa dan negara.

Pimpinan Pusat Rehabilitasi Dokter Menawi Diparani (Susilo Nugroho) dianggap tak lagi bisa mengendalikan para hakim pasien di Pusat Rehabilitasi ketika para hakim itu mulai menggerakkan revolusi keadilan. Pemberontakan hakim ini melibatkan Komandan Keamanan, Pak Kunjaran Manuke (Fery Ludiyanto), seorang politisi muda yang ambisius, Bung Kusane Mareki (M. Arif “Broto” Wijayanto), dan seorang pengacara wanita yang menjadi penasehat Pimpinan Kota, Sudilah Prangin-angin (Citra Pratiwi).

Salah satu sentilan dalam pagelaran ini ditujukan untuk para koruptor ketika Dokter Menawi Diparani bertanya kepada Hakim Sarmin.

“Mengapa koruptor tidak dihukum mati?” tanyanya.

“Itu membebaskan mereka dari tanggung jawab. Jangan kasih remisi. Bahkan kalau bisa beri mereka perpanjangan umur untuk bertanggung jawab,” jawab Hakim Sarmin.

“Mengapa koruptor tidak dimiskinkan saja?” tanyanya lagi.

“Orang miskin itu tanggung jawab negara. Nanti mereka malah menjadi tanggung jawab negara. Bagaimana negara bisa mengurangi kemiskinan?”

Sesekali lelucon dipentaskan untuk menetralisir emosi penonton yang seakan setuju dengan pesan ironi yang disampaikan Hakim Sarmin.

“Guyonan dan adegan demi adegan yang ditampilkan dengan gaya Teater Gandrik akan membuat lakon Hakim Sarmin ini menjadi tak sekedar penuh tawa, tetapi juga ironi yang membuat kita harus memikirkan kembali kewarasan kita,” ujar Penulis Naskah Hakim Sarmin Agus Noor.

Pementasan ini didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan melibatkan para seniman Indonesia yang turut berpartisipasi dalam pementasan Hakim Sarmin.

Penulis: Geofanni Nerissa Arviana

Editor: Kezia Maharani Sutikno

Foto: Roberdy Giobriandi

Tags: 2017aprilbudayabutethakimhakim sarminjakartapentas seniPolitikSeniseni geraksindiran politikTaman Ismail Marzukiteaterteater gandrikultimagz
Geofanni Nerissa Arviana

Geofanni Nerissa Arviana

Related Posts

Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
IMDES 2025 menggelar Student Exhibition di area Nusakara, Universitas Multimedia Nusantara, pada Kamis (15/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

IMDES 2025 Angkat Tema Keberlanjutan: Mahasiswa Tunjukkan Gagasan Inovatif

May 17, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Next Post
Film Kartini Tampilkan Drama Kehidupan yang Tak Biasa

Film Kartini Tampilkan Drama Kehidupan yang Tak Biasa

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021