• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, July 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Mengenal Lebih Dekat Spesies Baru: Orang Utan Tapanuli

by Hilel Hodawya
November 10, 2017
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Mengenal Lebih Dekat Spesies Baru: Orang Utan Tapanuli

Orangutan Tapanuli yang memiliki habitat di hutan Pegunungan Batang Toru, Tapanuli, Sumatera Utara resmi menjadi spesies baru pada Senin (31/10/17) oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

0
SHARES
419
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) secara resmi menobatkan orang utan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) menjadi spesies baru pada Selasa (31/10/17). Sebelumnya, ekspedisi untuk menelusuri spesies ini sudah dimulai sejak tahun 1990-an ketika ilmuwan menemukan keanehan genetika dari orang utan yang tinggal di hutan pegunungan Batang Toru, Tapanuli, Sumatra Utara.

Riset dilakukan oleh peneliti dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Nasional dan Yayasan Ekosistem Lestari – Program Konservasi Orang Utan Sumatra. Penelitian akhirnya membuahkan hasil di tahun 2017. Orang utan Tapanuli merupakan spesies ketiga setelah orang utan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) dan orang utan Sumatera (Pongo Abelii).

“Ini adalah temuan terbesar abad ini yang perlu dirayakan,” kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Wiratno dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Jumat (03/11/17).

Waktu yang lama dibutuhkan untuk meneliti spesies ini karena orang utan adalah individu yang pemalu. Selain itu, habitat mereka yang terisolasi menyebabkan kesulitan untuk menemukan mereka dalam hutan yang luas dan lebat. Habitat tersebut berada di Ekosistem Batang Toru di tiga kabupaten Tapanuli, yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.

Ciri fisik yang membedakan orang utan Tapanuli dibandingkan dengan kedua orang utan Kalimantan dan orang utan Sumatera adalah rambut yang lebih tebal dan keriting. Selain itu, spesies baru ini memiliki bantalan pipi yang datar serta kumis yang menonjol pada orang utan Tapanuli jantan. Ukuran rahang dan tulang tengkorak juga lebih kecil dibanding kedua spesies lainnya.

Menurut Prof Serge Wich dari Universitas John Moores Liverpool, orang utan Tapanuli jantan mengeluarkan suara yang keras untuk mengumumkan kehadirannya. Bunyi yang dihasilkan bisa terdengar sampai satu kilometer di dalam hutan.

Spesies yang hidup di atas pohon ini memiliki pakan unik yang hanya bisa ditemukan di kawasan Ekosistem Batang Toru. Mereka juga dapat hidup di daerah dengan ketinggian lebih dari 850 mdpl.

Sangat disayangkan ketika mengetahui populasi orang utan Tapanuli kurang dari 800 individu dan tersebar di wilayah kurang dari 110.000 hektar. Orang utan Tapanuli saat ini berstatus “sangat terancam punah” berdasarkan daftar merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam. Oleh sebab itu, menjadi tugas semua pihak untuk menjaga keberadaan orang utan Tapanuli.

Penulis : Agatha Lintang

Editor : Hilel Hodawya

Foto : nationalgeographic.co.id

Sumber : ppid.menlhk.go.id, nationalgeographic.co.id,bbc.com

Tags: 2017hewaniptekorangutanpenemuansainsspesiessumatratapanuliultimagz
Hilel Hodawya

Hilel Hodawya

Related Posts

Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). (kompas.com)
Iptek

Kelamnya Sejarah Revolusi Indonesia: Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

May 9, 2025
Ilustrasi sorgum. (Pixabay/Bishnu Sarangi)
Iptek

Sorgum: Harapan Pangan Nasional di Tengah Krisis Iklim

May 7, 2025
Pameran model dan kerangka burung dodo di Museum of Natural History. (oumnh.ox.ac.uk)
Iptek

Jejak Terakhir Burung Dodo: Kisah dari Spesies yang Punah

April 29, 2025
Next Post
Stefano-Kelvin Fokus Bangun Personal Relasi Antar Mahasiswa Manajemen

Stefano-Kelvin Fokus Bangun Personal Relasi Antar Mahasiswa Manajemen

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021