• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, July 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Aurora Steve, Si Cahaya Misterius di Utara

by Nabila Jayanti
March 22, 2018
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Aurora Steve, Si Cahaya Misterius di Utara

Kilau aurora Steve yang menghebohkan. Berbentuk pita ungu dan hijau, kini Steve masih ditelaah oleh ilmuan secara lebih lanjut. (Nasa.gov)

0
SHARES
805
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

KANADA, ULTIMAGZ.com – Semburat hijau-keunguan di langit Kanada menggegerkan kelompok pecinta aurora yang tergabung dalam grup Facebook Alberta Aurora Chasers. Pasalnya, cahaya tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dari aurora kebanyakan. Penemuan fotografer ini menarik perhatian ilmuwan antariksa untuk mempelajarinya secara lebih lanjut.

“Para pemburu aurora dari Alberta, Kanada, sedang berusaha mengambil gambar terbaik. Namun tanpa sengaja mereka justru melihat garis ungu di langit malam,” ujar ahli fisika di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Goddard Space Flight Center Elizabeth MacDonald pada Kamis (15/03/18) silam dilansir nationalgeographic.co.id.

MacDonald mengaku tertarik mempelajari aurora ini karena dapat dijabarkan menjadi Strong Thermal Emission Velocity Enhancement (Steve). Selama ini aurora borealis dan australis berbentuk tirai tipis dengan warna merah, hijau, atau kuning, sedangkan aurora yang baru ditemukan ini berbentuk pita panjang berwarna ungu dan warna hijau di ujungnya.

Steve merupakan garis yang terbentuk dari gas yang berionisasi, bergerak pada kecepatan 6,4 km perdetik. MacDonald mengaitkan Steve dengan ‘ion subauroral yang sedang mampir’, berbeda dengan fenomena aurora lain yang sering disebut dengan ‘busur proton’. Fenomena Steve terjadi sekitar 60 derajat di atas garis khatulistiwa. Kemudian terdapat penyelarasan medan listrik dan magnet sehingga ion dan elektron mengalir cepat dari arah timur ke barat.

Aurora Steve tak selalu dapat dilihat di musim dingin. Kemunculannya terjadi bersamaan dengan iklim luar angkasa, ketika matahari memuntahkan partikel bermuatan.

“Steve bisa bertahan selama 20 menit sampai satu jam. Steve mungkin hanya muncul di musim-musim tertentu, karena ia tidak muncul pada Oktober 2016 sampai Februari 2017 dan juga dari Oktober 2017 sampai Februari 2018,” tulis NASA dilansir dari laman resminya.

Peneliti masih terus mempelajari Steve dan meminta masyarakat di berbagai belahan dunia seperti Selandia Baru, Inggris, Alaska, untuk turut memantau. Sebuah aplikasi bernama Aurorasaurus pun diluncurkan NASA guna mengetahui jejak aurora – terutama Steve – dengan mendokumentasikannya sehingga dapat tersebar ke seluruh dunia.

 

Penulis: Nabila Ulfa Jayanti

Editor: Gilang Fajar Septian

Foto: Nasa.gov

Sumber: Theguardian.com, BBC.com, Wired.com, Nasa.gov, Nationalgeographic.co.id, Kompas.com

Tags: auroraaurora stevefenomena aurora steveultimagz
Nabila Jayanti

Nabila Jayanti

Related Posts

Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). (kompas.com)
Iptek

Kelamnya Sejarah Revolusi Indonesia: Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

May 9, 2025
Ilustrasi sorgum. (Pixabay/Bishnu Sarangi)
Iptek

Sorgum: Harapan Pangan Nasional di Tengah Krisis Iklim

May 7, 2025
Pameran model dan kerangka burung dodo di Museum of Natural History. (oumnh.ox.ac.uk)
Iptek

Jejak Terakhir Burung Dodo: Kisah dari Spesies yang Punah

April 29, 2025
Next Post
NASA Ajak Warga Dunia Memotret Awan

NASA Ajak Warga Dunia Memotret Awan

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021