• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, June 27, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

‘Emotional Eating’, Kebiasaan Makan Sebagai Pelampiasan Stres

by Soterini
August 10, 2019
in Lifestyle
Reading Time: 4 mins read
‘Emotional Eating’, Kebiasaan Makan Sebagai Pelampiasan Stres

Cokelat dipercaya menjadi salah satu makanan untuk mengurangi stres. Kondisi ini disebut dengan 'emotional eating', yaitu kebiasaan makan berlebihan untuk mengurangi stres. (Foto: pexels)

0
SHARES
927
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Serpong, ULTIMAGZ.com–Tingginya aktivitas yang dilakukan seseorang seringkali memberikan dampak pada menurunnya sistem kekebalan tubuh. Tak hanya itu, perubahan sistem kekebalan tubuh juga dipicu oleh stres yang dihasilkan oleh banyak faktor, baik dari dalam atau luar dirinya.

Stres merupakan reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi tekanan, ancaman, atau suatu perubahan. Situasi tersebut akan memicu respons tubuh, baik secara fisik ataupun mental. Respons tubuh terhadap stres dapat berupa napas yang pendek, detak jantung yang cepat, otot menjadi kaku, dan tekanan darah meningkat.

Salah satu cara yang banyak dilakukan orang guna mengatasi stres adalah makan. Makan berlebihan di bawah pengaruh stres dikenal dengan istilah ‘emotional eating’. Aktivitas makan ini seringkali lebih ditujukan sebagai pelarian, penghilang stres, atau ‘hadiah’ untuk diri sendiri. 

Dilansir dari hallosehat.com, struktur dalam otak yang disebut hipotalamus memproduksi hormon cortictropin yang menekan nafsu makan. Otak mengirimkan sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepaskan adrenalin. Adrenalin membantu memicu respons “fight or flight” tubuh-kondisi fisiologis yang mengesampingkan kebutuhan akan makan secara sementara. 

Namun, membiasakan makan berlebihan sebagai cara untuk mengatasi stres justru dapat memberikan tekanan yang baru, yaitu naiknya berat badan yang dapat mengganggu psikologis seseorang. Apabila sampai kepada kondisi yang memengaruhi kesehatan mental, tekanan tersebut akan berakhir pada depresi.

Mengalihkan pikiran saat tubuh terus ‘meminta’ makanan merupakan salah satu cara untuk mengalihkan emotional eating. Mengalihkan perhatian dari emotional eating dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya sebagai berikut.

  1. Kenali Penyebab Emotional Eating

Penyebab setiap orang mengalami kecenderungan emotional eating berbeda-beda. Ada yang mengalami emotional eating karena rasa bosan, sedih, kebingungan, hingga kecewa. Mengenali penyebab ini penting karena dapat membuat kita lebih mudah memberikan respons terhadap keinginan makan tersebut. Selain itu, dengan mengenali penyebabnya, maka akan lebih mudah pula bagi kita untuk menemukan solusinya.

  1. Menentukan Waktu Makan

Dengan menentukan waktu makan, kita akan lebih mudah mengendalikan emotional eating. Saat tubuh meminta makan di luar waktu makan kita, maka kita akan cenderung lebih terdorong untuk mengabaikan keinginan tersebut. Dalam menentukan waktu makan, kita pun juga perlu memperhatikan pola makan yang baik beserta keseimbangan gizinya. Walaupun menentukan waktu makan sendiri, jangan sampai kita justru membuatnya terlalu ketat hingga membuat kita sakit.

  1. Melakukan aktivitas lain

Guna mengalihkan perhatian dari emotional eating, kita bisa melakukan apa saja yang kita inginkan. Kita bisa melakukan hobi yang selama ini mungkin tidak sempat kita lakukan. Sebagai contoh, kita bisa membaca, mendengar musik, melihat video Youtube, atau olahraga! Hal tersebut dapat membantu kita mengalihkan keinginan untuk makan secara berlebihan. Stres pun dapat hilang tanpa kita perlu makan berlebihan!

 

Penulis: Maria Soterini

Editor: Geofanni Nerissa Arviana

Foto: pexels.com

Sumber: kompas.com, hallosehat.com, lagizi.com

 

Tags: 2019agustusdepresiemotional eastingfoodlifestylemakanmakananpsikispsikologistrestekananTipsultimagzumn
Soterini

Soterini

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

May 23, 2025
Next Post
Jakarta Fashion Week 2020 akan Tonjolkan Gaya “Edgy”

Jakarta Fashion Week 2020 akan Tonjolkan Gaya “Edgy”

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021