• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, June 7, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lainnya

Axolotl, Salamander Unik yang Terancam Punah

by Ida Ayu Putu Wiena Vedasari
September 15, 2020
in Lainnya
Reading Time: 2 mins read
Potret Axolotl. (Foto: pixabay.com)

Potret Axolotl. (Foto: pixabay.com)

0
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Axolotl (Ambystoma mexicanum) merupakan bagian dari keluarga salamander yang berasal dari Meksiko. Secara historis, amfibi unik ini ditemukan di Danau Chalco dan Xochimilco, habitat asli mereka, dilansir dari animaldiversity.org.

Axolotl sendiri penuh dengan mitologi, salah satunya suku Aztecs. Suku Aztecs memuja Axolotls karena mereka memercayai bahwa Axolots merupakan saudara kembar dewa terpenting mereka, yaitu ular berbulu Quetzalcoatl. Di Meksiko sendiri, salamander berantena ini seringkali masuk dalam situs arkeolog ataupun seni modern, dilansir dari america.aljazeera.com.

Melansir news.yale.edu, hewan ini mampu beregenerasi seperti salamander lainnya. Mereka mampu menumbuhkan kembali anggota tubuh, sebagian jantung atau bahkan sebagian besar otaknya. “Ia meregenerasi hampir semua hal, setelah melewati hampir semua cedera yang tidak membunuhnya,” ujar Profesor Kimia dan Farmakologi Parker Flowers dalam news.yale.edu.

Axolotl bersifat neotenik. Hal itu berarti amfibi ini umumnya tidak sepenuhnya dewasa seperti spesies salamander lainnya, melainkan mempertahankan insang dan menjalani hidupnya di bawah air sebagai ‘sejenis remaja’. Pada kesempatan langka, atau saat di stimulasi di laboratorium, Axolotl dapat mengalami metamorfosis dan menumbuhkan paru-paru yang akan menggantikan insangnya, dilansir dari smithsonianmag.com.

Kemampuannya ini membuat banyak ilmuwan meneliti amfibi khas Meksiko ini untuk dijadikan obat bagi manusia, salah satunya Randal Voss, seorang ahli biologi di University of Kentucky yang memimpin Salamander Genome Project. Dalam penelitiannya, ia mencoba mengurutkan genom Axolotl untuk mencari kemungkinan aplikasi regenerasi jaringan, tungkai dan sumsum tulang belakang, dikutip dari america.aljazeera.com.

Secara morfologi, Axolotl memiliki wajah seperti salamander umumnya, tetapi dengan insang yang berbentuk bulu. Hewan ini juga memiliki ekor berlendir dan berkaki empat, dilansir dari independent.co.uk. Lalu, menurut animaldiversity.org, di ukuran terbesarnya Axolotls mampu bertumbuh hingga 30 cm dengan berat 110 gram.

Di laboratorium, pengembangbiakan Axolotl dapat dilakukan setiap saat. Namun, di habitat aslinya, perkiraan waktu terbaik bagi mereka bertelur adalah Maret hingga Juni dengan kemampuan bertelur sebanyak satu kali setahun. Rata-rata, hewan ini mampu hidup berkisar antara lima sampai enam tahun. Pun demikian, ada juga yang mampu bertahan hingga 15 tahun, dikutip dari animaldiversity.org.

 

Axolotl merupakan spesies salamander yang terancam di habitat aslinya. International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengungkapkan bahwa polusi air perkotaan, pembangunan komersial, perburuan, perubahan iklim dan spesies invasive berperan mengancam populasi Axolotl liar yang tersisa di kanal Danau Xochimilco, bersumber dari smithsonianmag.com.

“Axolotl adalah paradoks konservasi lengkap,” kata Richard Griffiths, seorang ahli ekologi di University of Kent di Canterbury, Inggris, dalam scientificamerican.com. “Karena itu (Axolotl) mungkin amfibi yang paling banyak didistribusikan di seluruh dunia, di toko hewan peliharaan, dan laboratorium, tetapi hampir punah di alam liar,” ujarnya lagi.

Penulis: Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Editor: Xena Olivia

Foto: pixabay.com

Sumber: animaldiversity.org, america.aljazeera.com, news.yale.edu, smithsonianmag.com, scientificamerican.com, independent.co.uk

Tags: amphibiaaxolotlhewanIUCNmexicoterancam punahunik
Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Related Posts

Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Kapel Sistina dalam pelaksanaan konklaf. (reuters.com)
Lainnya

Kenali Konklaf: Proses Pemilihan Paus yang Sangat Dirahasiakan

May 13, 2025
Asap putih yang mengepul di cerobong asap Kapel Sistina, Vatikan. (kompas.com)
Lainnya

Asap Putih Telah Keluar, Paus Baru Sudah Dipilih!

May 13, 2025
Next Post
Budaya Wariskan Pakaian Kurangi Perilaku Konsumtif Fesyen

Budaya Wariskan Pakaian Kurangi Perilaku Konsumtif Fesyen

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021