SERPONG, ULTIMAGZ.com – Akhir dari hidup adalah kematian. Namun, apakah kisah seseorang benar-benar berakhir saat mereka menghembuskan napas terakhirnya? Things Left Behind akan menjelaskan barang-barang peninggalan mereka sering kali menyimpan cerita yang tidak pernah terucap.
Bagi Ultimates yang menyukai salah satu tayangan drama Korea berjudul Move to Heaven, buku ini merupakan perpaduan sempurna antara tontonan tersebut dan pengalaman pribadi dari penulis dengan bahasa yang mudah dipahami, dilansir dari gramedia.com. Cerita dalam buku Things Left Behind diambil dari sudut pandang pengurus barang peninggalan orang yang telah meninggal, Kim Sae-byoul dan Jeon Ae-won.
Kim dan Jeon merupakan CEO perusahaan bernama Bio-Hazard. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan layanan jasa untuk membersihkan barang orang yang telah tiada.
Baca juga: Empat Rekomendasi Buku untuk Self-Love
Sepanjang perjalanannya merapikan barang-barang, mereka menemukan beberapa kisah tentang bagaimana manusia menjalankan hidupnya. Di buku yang ditulis untuk anak muda dengan tekanan sosial pada zaman sekarang ini, rasa cinta dan hati dingin terlihat jelas. Things Left Behind juga menceritakan sisi hitam dan putih manusia.
Meskipun pekerjaan ini menunjukkan esensi nilai kehidupan, mereka seringkali dihadapkan dengan persepsi negatif. Contohnya persepsi bahwa kematian seseorang di suatu ruangan merupakan pertanda ketidakberuntungan. Duka kematian justru dijadikan stereotip negatif oleh warga Korea saat itu.
Tidak hanya itu, beberapa dari pelanggan yang memanggil layanan jasanya juga tidak berani berhubungan akrab dengan Kim dan Jeon karena mereka percaya bahwa mengurus kematian seseorang akan memberikan nasib buruk. Bahkan lebih parahnya lagi, mereka diperlakukan dengan cara yang tidak manusiawi, dimaki, dilempar air, dan garam.
Baca juga: Mengapa Warna Hitam Identik dengan Kesedihan dan Perlawanan?
Di balik kesulitan ini, mereka tetap percaya bahwa meskipun pekerjaan ini sulit dilakukan di Korea, tetapi mereka mampu melihat sesuatu yang tidak bisa dirasakan orang lain. Ia selalu ingin pembaca untuk mengetahui bahwa tanpa kita sadari, banyak orang yang menyorotkan perhatiannya dan tidak menginginkan kematian kita.
“Sebagai penyedia jasa membereskan barang-barang peninggalan orang yang sudah meninggal dunia, aku berharap kita akan lebih menghargai orang-orang di sekitar kita dan menemukan makna hidup yang sejati.”
Penulis: Victoria Nadine Gunawan
Editor: Jessica Kannitha
Foto: yoursay.suara.com/rizkymelinda
Sumber: gramedia.com