• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 22, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lainnya

Tri Suci Waisak 2569 BE, Inilah Tradisi Menarik Umat Buddha

by Jocellyn Lee Kurnianto
May 12, 2025
in Lainnya, Lifestyle
Reading Time: 4 mins read
Ilustrasi ucapan Tri Suci Waisak bagi umat Buddha yang merayakan. (freepik.com)

Ilustrasi ucapan Tri Suci Waisak bagi umat Buddha yang merayakan. (freepik.com)

0
SHARES
40
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Tahukah Ultimates tentang perayaan Tri Suci Waisak yang diperingati oleh umat Buddha? Tahun ini, Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 Buddhis Era (BE) jatuh pada Senin (12/05/25). 

Melansir news.detik.com, hari raya ini memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama. Pertama, hari lahirnya Pangeran Siddharta (calon Buddha) di Taman Lumbini pada 623 Sebelum Masehi (SM). Selanjutnya, hari Pangeran Siddharta mencapai penerangan agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya saat usia 35 tahun pada 588 SM. Terakhir, wafatnya Buddha Gautama di Kusinara saat usia 80 tahun pada 543 SM. 

Baca Juga: Mengenal Rabu Abu: Awal Perjalanan Menuju Hari Raya Paskah

Di Indonesia, Tri Suci Waisak dianggap sebagai salah satu hari keagamaan penting yang dirayakan dengan ritual suci dan doa bersama, dilansir dari liputan6.com. Apakah Ultimates penasaran dengan tradisi-tradisi yang dilakukan saat Tri Suci Waisak? Berikut adalah tradisi menarik yang dilakukan oleh umat Buddha.

1. Memandikan patung Buddha

Memandikan patung Buddha menjadi tradisi yang dilakukan umat Buddha sebagai bentuk penghormatan. Umat akan menyiramkan air bersih ke patung Buddha sambil mengucapkan doa dan paritta (ayat suci), dilansir dari jawapos.com. Tradisi ini melambangkan penyucian secara lahir dan batin selama Tri Suci Waisak, serta sebagai pengingat untuk menjaga hati dan pikiran yang bersih.

2. Pindapata

Pernahkah Ultimates mendengar istilah pindapata? Melansir suara.com, pindapata dipahami sebagai kegiatan mengumpulkan makanan dengan menggunakan mangkuk oleh para biksu dan biksuni. Pindapata bertujuan untuk melatih para biksu dan biksuni agar tetap rendah hati, serta mengingatkan umat Buddha agar melakukan kebaikan.

Tradisi ini dimulai dengan doa bersama. Selanjutnya, para biksu dan biksuni akan berjalan beriringan sambil menyanyikan kidung pujian dan membawa mangkuk. Sementara itu, umat Buddha membentuk barisan di pinggir jalan dan memasukkan pemberian ke dalam mangkuk ketika para biksu dan biksuni telah tiba.

3. Menyalakan lilin atau melepas lampion

Perayaan Tri Suci Waisak identik dengan cahaya. Biasanya, umat Buddha menyalakan lilin untuk mengusir kegelapan dan melambangkan penerangan bagi kehidupan. Biasanya, lilin yang digunakan berbentuk bunga lotus karena menggambarkan keindahan dari dunia yang berantakan, dilansir dari tempo.co. 

Selain itu, tradisi pelepasan lampion menjadi bagian dari perayaan Tri Suci Waisak. Melansir jawapos.com, tradisi ini melambangkan pelepasan energi negatif sekaligus representasi doa dan harapan umat Buddha untuk menyambut masa depan yang damai.

4. Mengibarkan bendera Buddha

Saat perayaan Tri Suci Waisak, umat Buddha biasanya mengibarkan bendera Buddha di depan rumah. Bendera tersebut terdiri dari gabungan lima warna yang disebut dengan Prabhasvara, yang berarti bercahaya dengan sangat terang atau gemilang, dilansir dari detik.com. 

Kelima warna yang terdapat pada bendera Buddha diambil dari warna tubuh Buddha. Pertama, warna biru yang melambangkan bakti atau pengabdian berasal dari rambut Buddha. Selanjutnya, warna kuning emas yang melambangkan kebijaksanaan berasal dari warna kulit Buddha. Selain itu, warna merah tua yang melambangkan cinta kasih berasal dari warna darah Buddha. Kemudian, warna putih yang melambangkan kesucian diambil dari warna tulang dan gigi Buddha. Terakhir, warna jingga yang melambangkan semangat diambil dari warna telapak tangan, kaki, dan bibir Buddha.

5. Menerapkan lima sila Buddha

Lima sila Buddha menjadi pedoman bagi umatnya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya saat Tri Suci Waisak. Melansir detik.com, berikut adalah kelima sila yang tercantum dalam Kitab Tripitaka.

  • Panatipata veramani sikkhapadang samadiyami
    Arti: Aku bertekad melatih menahan diri dari membunuh makhluk hidup.
  • Adidana veramani sikkhapadang samadiyami
    Arti: Aku bertekad melatih menahan diri dari mengambil barang yang tak diberikan.
  • Kamesumiccharacara veramani sikkhapadang samadiyami
    Arti: Aku bertekad melatih menahan diri dari perbuatan asusila.
  • Musavada veramani sikkhapadang samadiyami
    Arti: Aku bertekad melatih menahan diri dari bicara yang tidak benar.
  • Surameraya majjapamadattana veramani sikkhapadang samadiyami
    Arti: Aku bertekad melatih menahan diri dari tidak makan makanan/minuman yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan.

Baca Juga: Lebih dari Sekadar Perayaan, Telusuri Makna Hari Perempuan Internasional

Ultimates yang beragama Buddha dapat melakukan tradisi di atas untuk merayakan Tri Suci Waisak. Selamat memperingati Tri Suci Waisak bagi Ultimates yang merayakan!

 

Penulis: Jocellyn Lee Kurnianto

Editor: Jessie Valencia

Foto: freepik.com

Sumber: news.detik.com, liputan6.com, jawapos.com, suara.com, tempo.co, detik.com

Tags: 2025buddhaLima Sila BuddhaPindapataTradisi BuddhaTri Suci WaisakTri Suci Waisak 2569 BEWaisak
Jocellyn Lee Kurnianto

Jocellyn Lee Kurnianto

Related Posts

Pesta Bebas Berselancar
Lainnya

Pesta Bebas Berselancar 2025 Umumkan Daftar Penampilan Spesial dan Kolaborator

June 9, 2025
Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Next Post
Asap putih yang mengepul di cerobong asap Kapel Sistina, Vatikan. (kompas.com)

Asap Putih Telah Keluar, Paus Baru Sudah Dipilih!

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021