SERPONG, ULTIMAGZ.com—Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Merenparekraf) Sandiaga Salahhudin Uno memberi sambutan pembuka untuk Indonesia Investment Banking Competition (IIBC) 2021 pada Kamis (02/09/21) melalui Zoom. Dalam sambutannya, ia mengingatkan pegiat ekonomi kreatif untuk melindungi produknya dengan hak kekayaan intelektual (HKI) atau intellectual property (IP) rights.
“Bisnis ekonomi kreatif perlu menyadari bahwa satu-satunya cara mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi penuh dari inovasi dan karya kreatif mereka adalah dengan melindungi HKI,” kata Sandiaga.
Kekayaan intelektualadalah hasil kreasi pikiran, seperti penemuan ataupun karya sastra dan seni. Perihal HKI diungkit oleh Sandiaga mengingat Indonesia ditargetkan menjadi salah satu ekonom terbesar di dunia pada 2030. Target tersebut dapat terwujud dengan membuat tiga program berkaitan dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
“Sebagai negara yang perlahan mulai bangkit dari pandemi, ada peluang unik untuk mempertahankan struktur ekonomi kita dan mengambil keputusan untuk menciptakan ekonomi yang lebih tangguh, inklusif, berkelanjutan, dan inovatif,” jelas Sandiaga.
Target peluang ekonomi yang besar ini perlu diperlakukan secermat mungkin oleh para pegiat ekonomi kreatif. Mereka perlu melindungi kekayaan intelektual dengan mengembangkan strategi dan sistem yang memungkinkan pegiat ekonomi kreatif dapat memanfaatkan nilai karya kerjanya dalam lanskap bisnis yang berkembang. Jika tidak, pendapatan yang seharusnya didapat dari suatu karya malah dapat dipakai oleh pihak luar.
Dalam mencapai target ekonom terbesar, bank berperan membantu dan mendukung bisnis ekonomi kreatif Indonesia. Dukungan tersebut berupa investasi dengan hak kekayaan intelektual bisnis sebagai jaminan. Alhasil, metode investasi oleh bank dapat menjadi sumber daya dan dana suatu perusahaan untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan bahkan parawisata Indonesia yang terdampak COVID-19.
“Dengan semakin meningkatnya antusiasme pasar modal di Indonesia, hal ini dapat dijadikan sebagai momentum bagi perusahaan untuk mendapatkan alternatif sumber pendanaan,” ucap Sandiaga.
IIBC merupakan kompetisi investasi perbankan yang diinisiasi oleh Universitas Prasetiya Mulya di Indonesia. Bukan hanya kompetisi, IIBC ada untuk mempersiapkan bankir investasi masa depan dengan berbagai acara lainnya seperti konferensi, webinar, dan sesi networking.
Pada tahun ini, IIBC menggelar webinar dengan tema Merger & Acquisition (M&A) Talks: Embracing the Post-Pandemic M&A Deals. Diikuti oleh lebih dari 2.000 partisipan dari 13 negara, webinar publik ini dirancang untuk mencipatakan kesadaran tentang pandangan tentang merger dan akuisisi selama situasi pasca-pandemi.
Penulis: Vellanda
Editor: Nadia Indrawinata
Foto: Charles Putra