SERPONG, ULTIMAGZ.com—Najelaa Shihab menjadi salah satu tamu bincang-bincang di Orientasi Kehidupan Kampus Universitas Indonesia (OKK UI) 2021 pada Minggu (22/08/21). Bertajuk “Kartini Masa Kini”, Najelaa mengajak perempuan untuk berani menulis sebagai kontribusi terhadap pendidikan.
“Sebetulnya banyak banget perempuan yang punya inspirasi, pelajaran dari pengalaman sukses atau gagal tapi disimpan buat dirinya sendiri,” jelas Najelaa.
Menyadari perempuan sering menyimpan cerita inspirasinya sendiri, Najelaa menganjurkan perempuan untuk mulai menulis. Sebab Kartini pun melakukan hal yang sama. Lewat tulisan, Kartini menuangkan pemikiran dan gagasannya yang menginspirasi banyak orang. Menurut Najelaa, keputusan membuat tulisan yang abadi menjadikan Kartini berbeda dari pahlawan lainnya.
Wanita pendiri Sekolah Cikal ini juga menegaskan bahwa cerita yang ditulis tidak perlu sempurna. Sebab cerita yang baik adalah cerita yang realistis. Maksudnya, bukan hanya penuh akan pencitraan melainkan penuh proses kegagalan dan keberhasilan mengatasi tantangan. Cerita-cerita seperti itulah yang menjadi teladan dan dibutuhkan oleh orang-orang terlebih para perempuan Indonesia.
“Karena perempuan itu butuh sebanyak mungkin teladan dari perempuan lainnya,” tambah perempuan yang aktif bergerak dalam pendidikan Indonesia ini.
Bukan hanya soal menulis, Najelaa mendorong perempuan untuk berani mewujudkan gagasannya. Namun, terdapat beberapa tantangan yang sering membatasi para perempuan khususnya dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah tuntutan multi-peran. Perempuan dituntut untuk sukses dalam karir sekaligus menjadi ibu rumah tangga. Perempuan yang sulit menyesuaikan kedua tuntutan ini akhirnya hanya memilih salah satu diantaranya.
Kemudian, tantangan yang nyata dirasakan perempuan lainnya adalah hambatan untuk masuk ke dalam bidang tertentu. Pasalnya, budaya dan tradisi sering kali melihat potensi perempuan hanya baik di bidang-bidang tertentu yang lebih tradisional seperti bidang pendidikan. Selain itu, Najelaa juga menyebut soal posisi kepemimpinan yang masih kurang terbuka untuk perempuan. Semua batasan dan miskonsepsi ini perlu bersama-sama dihadapi.
“Kartini itu ada Kartononya, Ada saudara laki-lakinya yang mendukung dia buat kemudian bisa tumbuh, bisa semakin berani, dan percaya diri. Dan kita semua butuh dua-duanya (laki-laki dan perempuan) untuk mewujudkan Kartini masa kini,” pesan Najelaa alumni psikologi UI.
OKK UI sendiri adalah acara tahunan untuk menanamkan nilai-nilai UI kepada mahasiswa baru UI. Mengambil tema “Ragam Gelora”, OKK UI 2021 ingin membawa harapan dalam kehidupan bersama dengan latar belakang budaya yang beragam dan perbaikan dari diri sendiri untuk bangsa serta negara. Bincang-bincang di perayaan puncak “Ragam Gelora” juga dihadiri oleh alumni UI lainnya seperti Bambang Brodjenogoro dan Addie M. S.
Penulis: Vellanda
Editor: Nadia Indrawinata
Foto: Vellanda