SERPONG, ULTIMAGZ.com – UMN ECO mengadakan seminar Downpour secara luring dengan tema “Turning Our Generation Into Greeneration” pada Selasa (02/11/22) lalu di Lecture Theatre Gedung D Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Kenny Liana dari Tim Sustainability Nutrifood menyatakan kondisi climate crisis sekarang ini memiliki dampak pada banyak aspek kehidupan. Mulai dari pertanian hingga peternakan yang terhambat.
Banyak hal yang menyebabkan krisis iklim. Salah satu penyumbang terbesarnya secara khusus di Indonesia adalah sampah organik. Sebanyak 58% sampah di Indonesia merupakan sampah organik, yaitu limbah rumah tangga yang berupa sisa makanan (food waste).
“Awalnya kita selalu berpikir bahwa menyisakan makanan di piring sedikit saja itu tidak memberikan pengaruh apa-apa. Ternyata, jika jutaan orang berpikiran dan berlaku seperti itu, maka pengaruhnya akan besar,” ungkap Kenny.
Baca juga: Benang Merah Sampah Makanan dan Gizi Buruk di Indonesia
Oleh karena itu salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan melakukan waste management. Langkah ini berarti memisahkan sampah menjadi 5 tipe berdasarkan cara daur ulangnya. Kelima tipe sampah tersebut meliputi:
- organik/makanan,
- kertas,
- plastik,
- residu, dan
- limbah berbahaya.
Kenny juga menambahkan, setiap orang tidak cukup memiliki pengetahuan saja untuk mengurangi kondisi iklim yang krisis. Perlu ada pengetahuan, intensi untuk melaksanakannya, dan akhirnya menjadi kebiasaan atau pola hidup yang sehat serta peduli lingkungan.
Di sesi berikutnya, Valerie dan Veronika THE TWNS sebagai content creator yang peduli dengan kondisi dunia memberikan penjelasan mengenai zero waste lifestyle. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menghidupi zero waste lifestyle, yaitu menggunakan alat sehari-hari yang dapat digunakan ulang. Misalnya sendok, gelas, sedotan, dan lainnya.
Veronika menjelaskan bahwa zero waste is a journey. Jika mau berubah pola pikirnya, perlu dikelilingi juga dengan media-media yang bergerak di dalam bidang gaya hidup peduli lingkungan.
“Thrifting juga merupakan one of a solution yang bisa mengurangi sampah tekstil. Selain itu, tentunya juga lebih sustainable dan hemat,” jelas Valerie saat menyebutkan salah satu solusi sederhana yang bisa dilakukan oleh anak muda zaman sekarang.
Baca juga: 4 Tips Mengurangi Sampah Plastik Demi #ZeroWaste
UMN ECO melihat bahwa di kondisi sekarang ini permasalahan yang ada tidak melulu berfokus kepada hal-hal yang besar saja.
“Terkadang kita terlalu fokus dengan hal besar Tanpa disadari ternyata hal-hal kecil memberikan dampak yang besar juga. Jadi, UMN ECO mau berfokus kepada hal-hal kecil terlebih dahulu baru ke hal-hal yang besar untuk memberikan sebuah perubahan,” ungkap Putu Pricilia selaku Ketua UMN ECO 2022 ketika diwawancara.
Putu berharap para Eco Citizens mendapatkan pengetahuan dan lebih peka terhadap isu perubahan iklim setelah mengikuti seminar. Selain itu, Putu juga berharap para peserta memiliki motivasi untuk melakukan aksi nyata dari hal kecil. Ketika dibiasakan hal kecil ini pun akhirnya diadaptasi sebagai sebuah gaya hidup.
Reporter: Vanessa Anabelle Herlin
Editor: Jessica Elisabeth Gunawan
Fotografer: Margaretha Netha
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.