SERPONG, ULTIMAGZ.com – Berdasarkan studi kasus dari University of Georgia, Indonesia masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik terbanyak setelah Tiongkok. Hal tersebut berkaitan dengan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menyatakan bahwa hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam kurun satu tahun mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Jumlah tersebut setara dengan luas 65,7 hektare kantong plastik atau sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola.
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Tuti Hendrawati Mintarsih mengatakan, total jumlah sampah Indonesia pada 2019 akan mencapai 68 juta ton. Sementara itu, sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada.
Zero Waste is the conservation of all resources by means of responsible production, consumption, reuse, and recovery of products, packaging, and materials without burning, and with no discharges to land, water, or air that threaten the environment or human health.
Dikutip dari zwia.org, zero waste adalah konservasi semua sumber daya melalui produksi, konsumsi, penggunaan kembali, dan pemulihan produk, pengemasan, serta bahan yang bertanggung jawab tanpa terbakar dan tanpa pembuangan ke tanah, air, atau udara yang mengancam lingkungan atau kesehatan manusia.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memulai gerakan zero waste. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Bawa kantong belanja sendiri
Bawalah kantong belanja sendiri saat belanja di supermarket, minimarket, pasar, dan sebagainya. Hal ini akan sangat menghemat penggunaan plastik, terutama jika jumlah belanjaan banyak. Bahkan, kini supermarket-supermarket ternama seperti Yogya sudah mulai membatasi penggunaan kantong plastik dan menggunakan kardus sebagai alternatif.

2. Bawa peralatan makan sendiri
Gunakan alat makan seperti sendok, garpu, pisau, dan sumpit yang dapat digunakan berulang kali. Hindari penggunaan peralatan makan berbahan plastik yang hampir selalu diberikan jika makanan disajikan untuk take away.

3. Gunakan sedotan pakai ulang
Menurut Divers Clean Action, perkiraan pemakaian sedotan plastik di Indonesia mencapai 93.244.847 batang setiap harinya. Penggunaan sedotan pakai ulang tentu akan sangat mengurangi penggunaan pemakaian sedotan plastik tersebut. Saat ini, ada banyak produk alternatif pengganti sedotan plastik sekali pakai, mulai dari sedotan berbahan bambu, bioplastic, kaca, dan stainless steel. Beberapa di antara sedotan ramah lingkungan itu diproduksi di dalam negeri, lho!

4. Bawa botol minum sendiri
Bawalah botol minum sendiri, baik saat ke kampus, tempat kerja, ataupun olahraga. Selain mengurangi sampah botol plastik, kita juga bisa menghemat pengeluaran karena tidak perlu mengeluarkan Rp3.000,00-Rp5.000,00 setiap membeli air mineral kemasan.

Itulah beberapa tips untuk memulai gerakan #ZeroWaste. Ayo mulai sayangi bumi dengan melakukan hal-hal yang sederhana ini ya!
Penulis: Xena Olivia
Editor: Geofanni Nerissa Arviana
Sumber: cnnindonesia.com, zwia.org, trashisfortossers.com
Ilustrasi: forgerecycling.co.uk