• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 30, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Film

Rekomendasi Film Mengenai Kesehatan Mental

by Charlenne Kayla Roeslie
December 4, 2020
in Film
Reading Time: 2 mins read
Rekomendasi Film Mengenai Kesehatan Mental

(Ilustrasi: Nataliya Smirnova)

0
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kesehatan mental menjadi bahan percakapan hangat dalam beberapa tahun terakhir. Media pun tak ketinggalan menyajikan potret orang-orang yang dengan penyakit mental dan mencoba menghapus stigma yang ada di sekeliling penyakit mental seperti depresi, autisme, gangguan kecemasan, dan schizoprenia. Berikut merupakan rangkuman tiga film yang mengenai penyakit dan kesehatan mental.

Melancholia (2011)

Disutradarai oleh Lars von Trier, Melancholia adalah film drama fiksi ilmiah yang bercerita tentang dua kakak-beradik, Justine (Kirsten Dunst) dan Claire (Charlotte Gainsbourg) tepat sebelum planet baru bernama Melancholia menghantam bumi. Terdiri dari dua bagian, film ini berfokus pada penyakit mental yang diderita kedua karakter utamanya dan respon mereka menghadapi kehancuran.

Di bagian pertama, kita diajak untuk mengenal Justine lewat resepsi pernikahannya. Walau baru menikah, bukan berarti depresi yang dialaminya hilang begitu saja. Selama setengah film, adegan selalu berpindah antara suasana pesta yang riuh dan episode-episode kesedihan dan kesendirian yang dialami Justine di resepsi pernikahannya sendiri.

Bagian kedua bercerita mengenai Claire dan gangguan kecemasannya. Seiring planet Melancholia semakin mendekat dengan bumi, Claire diserang kepanikan karena memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Terlebih, saat kehancuran sudah di depan mata.

 

Black Swan (2010)

Dalam Black Swan, Natalie Portman berperan sebagai Nina Sayers, seorang balerina yang mengidap gangguan makan dan halusinasi kronis. Ia bercita-cita untuk mendapatkan peran ganda sebagai Swan Queen dalam pertunjukkan Swan Lake karya Tchaikovsky.

Setelah melewati audisi, Nina mendapatkan perannya, walau menurut direktur artistiknya ia tak bisa bermain sebagai Black Swan. Lalu muncul Lily (Mila Kunis), balerina baru yang sangat cocok memerankan Black Swan dan bisa merebut posisi Nina sebagai Swan Queen.

Dalam film ini, kita mengikuti perjalanan Nina dalam mencapai kesempurnaan, yang kemudian menyebabkan halusinasi kronis akibat stress yang dialaminya. Tak hanya halusinasi, film ini juga menyajikan potret gangguan makan yang umum dialami oleh balerina karena tekanan untuk memilki tubuh ideal.

 

Inside Out (2015)

Film animasi produksi Pixar ini berkisah tentang berbagai emosi yang mengontrol otak Riley, seorang anak kecil berusia 11 tahun yang baru saja pindah ke San Francisco. Otak Riley digambarkan sebagai ‘kantor’ tempat lima emosi dasar manusia—Joy, Sadness, Fear, Disgust, dan Anger—bekerja.

Riley kesulitan beradaptasi dengan lingkungannya yang baru, namun Joy ingin Riley selalu bahagia dan tak memperbolehkan Sadness untuk mengontrol otak Riley. Tetapi dengan tidak memperbolehkan Riley merasakan kesedihan, Joy perlahan ‘membunuh’ kepribadian Riley, dan kantor tempat para emosi bekerja pun hancur perlahan.

Inside Out memberi pengertian bahwa segala bentuk emosi penting untuk dirasakan, termasuk kesedihan dan rasa sakit. Hal tersebut menjadi krusial dalam pembentukan kepribadian dan kesehatan mental manusia, terutama remaja. Menganggap bahwa perasaan-perasaan itu tak ada sama saja dengan ‘membunuh’ diri sendiri. Kita tak akan bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya jika selalu menghindari kesedihan.

 

Penulis: Charlenne Kayla Roeslie

Editor: Hilel Hodawya

Ilustrasi: Nataliya Smirnova

Tags: 2019artikelserieskesehatanmentalblack swanfilminside outKesehatan Mentalmelancholiamental healthmoviepenyakit mentalrekomendasi filmultimagz
Charlenne Kayla Roeslie

Charlenne Kayla Roeslie

Related Posts

Ilustrasi seorang wanita menonton film di waktu rehatnya. (freepik.com)
Film

Pelukan Dalam Bentuk Film: Teman Menonton Saat Dunia Terasa Berat

May 19, 2025
Ethan Hunt (Tom Cruise) dalam trailer Mission: Impossible - The Final Reckoning. (youtube.com/Paramount Pictures)
Film

Mission: Impossible – The Final Reckoning, Inikah Akhir Perjalanan Ethan Hunt?

May 5, 2025
Cuplikan film Gie. (milesfilms.net)
Film

Film Gie: Potret Soe Hok Gie, Aktivis Muda yang Tak Takut Bersuara

May 2, 2025
Next Post
Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan Temukan 80% Kesalahan dari RUU Permusikan

Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan Temukan 80% Kesalahan dari RUU Permusikan

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021