• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, May 15, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Film

“Everything Everywhere All At Once”: Film Antitesis Filosofi Nihilisme

by Kristy Charissa Lee
March 22, 2024
in Film, Review
Reading Time: 2 mins read
Evelyn (Michelle Yeoh) dan Waymond (Ke Huy Quan) di salah satu scene "Everything Everywhere All At Once". (twitter.com)

Evelyn (Michelle Yeoh) dan Waymond (Ke Huy Quan) di salah satu scene "Everything Everywhere All At Once". (twitter.com)

0
SHARES
101
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“When I choose to see the good side of things, I’m not being naive. It is strategic and necessary. It’s how I learned to survive through everything.”

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Nihilisme adalah filosofi yang menganggap kehidupan manusia tidak bermakna. Kepercayaan tersebut memainkan peran besar di film “Everything Everywhere All At Once”.

“Everything Everywhere All At Once” adalah film komedi drama yang menceritakan tentang multiverse. Kisah ini menceritakan Evelyn Wang (Michelle Yeoh), seorang pemilik penatu yang jenuh dengan kehidupannya.

Film dimulai dengan Evelyn yang hendak diaudit oleh Internal Revenue Service (IRS) bersama dengan suaminya, Waymond (Ke Huy Quan) dan sang ayah, Gong Gong (James Hong). 

Baca juga: “Everything Everywhere All at Once” Raup 7 Piala Oscar 2023, Termasuk Film Terbaik

Sebuah kejadian aneh kemudian memaksa Evelyn menjadi pahlawan semesta paralel lain dari sebuah makhluk kuat bernama Jobu Tupaki (Stephanie Hsu). Mengikuti jejak dirinya di semesta lain bernama ‘Alphaverse’, Evelyn menghubungkan dirinya dengan kehidupannya yang lain. 

Versi-versi tersebut merupakan dirinya yang lebih unggul, jika seandainya ia memilih alur kehidupan berbeda. Di semesta Alphaverse, ia adalah seorang ilmuwan yang menciptakan teknologi lompatan semesta. Namun, Alpha Evelyn sendiri yang menciptakan makhluk penghancur semesta, Jobu Tupaki.

“Everything Everywhere All At Once” memainkan konsep nihilisme dengan karakter Jobu Tupaki. Merasa kehidupan sudah tidak berarti karena memiliki akses ke semua kemungkinan, Jobu Tupaki memilih untuk mengakhiri segalanya.

Ia juga mendorong Evelyn untuk mengikutinya, memanfaatkan kemuakan Evelyn dengan kehidupannya. Terjebak dalam pemikiran bahwa kehidupan tidak ada artinya, Evelyn mengacaukan kehidupannya di semesta lain.

Melalui karakter Waymond, penonton diberi pandangan yang baru terhadap kehidupan serta penangkal nihilisme. Waymond adalah satu-satunya tokoh di film ini yang tidak pesimis dan memiliki harapan cerah untuk segalanya.

Baca juga: “Echo” Hadirkan Representasi Tuli dan Penduduk Asli Amerika ke MCU

Sementara Jobu Tupaki dan Evelyn melihat nihilisme dan mengartikannya sebagai depresiasi diri. Perasaan bahwa tidak ada yang berarti di dunia membuat mereka bertingkah seenak hati dan menyakiti orang di sekitar mereka.

Namun, dengan adanya Waymond, Evelyn dan penonton disadarkan atas pentingnya menghargai atas apa yang dimiliki. Pandangan inilah yang menyadari Evelyn bahwa bahkan jika dunia kejam dan tidak berarti, tidak ada salahnya untuk berbuat kebaikan.

 

 

Penulis: Kristy Charissa Lee

Editor: Josephine Arella

Foto: twitter.com

Sumber: thelivingphilosophy.com, void.id, movieweb.com

Tags: everything everywhere all at oncefilmfilm reviewfilosofike huy quanmichelle yeohnihilismestephanie hsu
Kristy Charissa Lee

Kristy Charissa Lee

Related Posts

Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Ethan Hunt (Tom Cruise) dalam trailer Mission: Impossible - The Final Reckoning. (youtube.com/Paramount Pictures)
Film

Mission: Impossible – The Final Reckoning, Inikah Akhir Perjalanan Ethan Hunt?

May 5, 2025
Cuplikan film Gie. (milesfilms.net)
Film

Film Gie: Potret Soe Hok Gie, Aktivis Muda yang Tak Takut Bersuara

May 2, 2025
Next Post
Foto pertandingan anggar, olahraga asal Jerman dan Italia. (cbc.ca)

Anggar, Seni Bela Diri Menggunakan Pedang Tumpul Asal Eropa

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021