• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, March 25, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

“Luca”: Petualangan Monster Laut ke Dunia Manusia

by Keisya Librani Chandra
June 27, 2021
in Film, Review
Reading Time: 2 mins read
luca

Poster film Luca. (foto: fangirlish.com)

0
SHARES
617
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Disney merilis film animasi “Luca” yang mengisahkan petualangan monster laut ke daratan saat liburan musim panasnya pada Jumat (18/06/21). 

Luca Paguro (Jacob Tremblay) merupakan anak tunggal sebuah keluarga monster laut. Memiliki orang tua yang protektif, ia selalu berpikir bahwa dunia manusia di daratan merupakan ancaman yang dapat membahayakan dirinya.

Setiap hari, Luca menghabiskan waktunya dengan menggembalakan ikan-ikan untuk mencari makan. Namun, suatu hari ia bertemu dengan Alberto Scorfano (Jack Dyland Grazer), teman sebayanya yang tinggal di daratan dan suka mengumpulkan barang milik manusia.

Semenjak berteman dengan Alberto, Luca mengetahui banyak hal baru. Keduanya sangat menginginkan sebuah skuter sehingga mereka sering menghabiskan waktu dengan membuat motor rakitan dan bermain bersama. Bersama Alberto, Luca juga mencoba melawan berbagai ketakutan yang dimilikinya.

Petualangan ke dunia manusia

Tak berlangsung lama, upaya Luca untuk pergi ke daratan bersama Alberto diketahui oleh orang tuanya. Hukuman yang diberikan orang tuanya untuk tinggal di bawah laut membuat Luca geram. Bersama Alberto, ia pergi ke Portorosso, kota tempat tinggal manusia dengan harapan bisa mengelilingi dunia menggunakan skuter.

Di Portorosso, masyarakat setempat bermata pencaharian sebagai nelayan. Maka dari itu, mereka takut akan monster laut, bahkan kerap memburunya. Di kota ini, dua sahabat tersebut bertemu dengan Giulia Marcovaldo (Emma Berman), seorang gadis muda yang rutin mengunjungi ayahnya ke Portorosso setiap liburan.

Baca juga: Loop”: Melihat dari Perspektif Penderita Autisme

Setelah mengetahui informasi perlombaan “Portorosso Cup Race” yang dapat menghasilkan uang untuk membeli skuter, Luca dan Alberto akhirnya memutuskan untuk membentuk tim bersama Guilia dan memenangkan kompetisi tersebut. Kompetisi dibagi menjadi tiga bagian yaitu, berenang, memakan pasta, dan bersepeda. Lantas, berhasilkah mereka memenangkan kompetisi tersebut tanpa diketahui identitas aslinya?

Sumber inspirasi utama

Sutradara “Luca”, Enrico Casarosa, lahir dan dibesarkan di Italia sehingga film ini banyak terinspirasi dari latar belakang Enrico. Kerinduan akan tempat di mana Enrico dibesarkan merupakan alasan terbesar film ini sangat kaya akan budaya Italia.

“Meninggalkan rumah [Italia] dan mengejar mimpi di negara orang membuat saya tersadar akan seberapa besar saya merindukan rumah. Karena hal inilah, secara kreatif, melalui tempat saya dilahirkan dan memori ketika saya berlari saat masi kecil, saya mencoba meluapkannya menjadi sebuah karya,” ujar Enrico pada tayangan dibalik layar pembuatan film “Luca, Our Italian Inspiration”.

Portorosso sendiri terinspirasi dari Cinque Terre, lima kota kecil yang berada pada sisi utara Italia. Film ini menggambarkan pengalaman musim panas Italia, mulai dari panas yang menyengat, laut, hingga makanan khas.

Pesan dari “Luca”

Film yang pertama tayang pada 18 Juni lalu ini menggaungkan pesan bahwa perbedaan tidak akan menghalangi persahabatan. Orang tua Luca yang khawatir akan keselamatan Luca jika berteman dengan manusia akhirnya terbantahkan ketika keberadaan Luca dan Alberto diterima masyarakat, bahkan setelah menampilkan wujud aslinya.

Terkadang dalam menghadapi hal-hal baru, ketakutan memang bisa muncul karena naluri alamiah manusia. Animasi berdurasi 95 menit ini juga menyampaikan bahwa terkadang rasa takut dapat menutupi kekuatan diri.

Baca juga: Marvel Rilis Trailer Film Shang-Chi, Pahlawan Super Asia Pertama

Rasa takut yang awalnya dialami Luca untuk pergi ke daratan akhirnya menjadi sumber kebahagiaan baru baginya. Kemauannya mengatasi ketakutan untuk mengendarai sepeda juga akhirnya membuatnya sangat lihai bersepeda, hingga berhasil memenangkan perlombaan. 

“Luca” dapat menjadi penghibur di tengah masa pandemi yang tidak memungkinkan Ultimates untuk bepergian dan dapat Ultimates tonton melalui platform Disney Plus secara gratis.

 

Penulis: Keisya Librani Chandra

Editor: Maria Helen Oktavia

Foto: fangirlish.com 

Sumber: Disney Plus Hotstar

Tags: budaya italiaDisneyfilm animasifilm disneyfilm lucafilm reviewlucaluca reviewmusim panasrekomendasi film
Keisya Librani Chandra

Keisya Librani Chandra

Related Posts

Wilhelm Scream
Film

The Wilhelm Scream: Teriakan Ikonik dalam Dunia Perfilman

March 24, 2023
Kru dan pemain “Everything Everywhere All at Once” menang tujuh piala penghargaan di Oscar 2023, termasuk di kategori Film Terbaik. (Foto: Los Angeles Times/Myung J. Chun)
Film

“Everything Everywhere All at Once” Raup 7 Piala Oscar 2023, Termasuk Film Terbaik

March 14, 2023
Sampul “A Good Girl’s Guide to Murder” karya Holly Jackson yang mengisahkan seorang remaja mencoba mengungkit kasus pembunuhan. (Foto: beffshuff.com)
Literatur

“A Good Girl’s Guide to Murder”, Seorang Remaja Ungkit Kebenaran Kasus Pembunuhan

March 14, 2023
Next Post
J-CAFEST 5

J-CAFEST 5 Campurkan Budaya Tradisional dengan Retro

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × 1 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021