SERPONG, ULTIMAGZ.com – Asia Tenggara tidak hanya dikenal karena keragaman budayanya, tetapi juga kekayaan musik independennya yang semakin berkembang pesat. Kini, berbagai anak muda berbakat di Asia Tenggara mulai bersinar kembali melalui musik independen yang penuh semangat.
Di tengah gemerlap industri musik mainstream, ada gelombang yang menguat dari para musisi independen, khususnya dalam genre indie-rock. Generasi muda pun mulai menunjukkan apresiasi terhadap grup musik independen, mulai dari grup besar sampai grup kecil yang baru menetas.
Baca juga: Mengenal The Dare, Band Indie Perempuan Asal Lombok
Industri musik Asia Tenggara kini telah berjalan maju berkat energi segar dan kreatif dari grup musik yang baru-baru ini memperoleh popularitas di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, karya yang telah dirilis patut diacungi jempol dan dikenali lebih dalam lagi. Berikut 5 band independen asal Asia Tenggara yang bisa Ultimates kenali lebih lanjut.
1. Megumi Acorda
![Foto personil band Megumi Acorda. (Esplanade)](https://ultimagz.com/wp-content/uploads/Megumi-Acorda-01-300x188.jpg)
Melansir megumiacorda.com, Megumi Acorda mulanya tampil bersama beberapa band sembari menulis beberapa lagu karyanya sendiri. Ia telah merilis beberapa demo lagu yang kemudian memperoleh pendengar cukup banyak.
Megumi Acorda kini tampil sebagai grup berisikan lima orang, yaitu Megumi Acorda (vokal, gitar), Evee Simon (gitar, vokal), Kevin Ingco (gitar), Bijan Gorospe (bas), dan Jerros Dolino (drum).
Grup musik asal Filipina tersebut telah merilis album mini yang berjudul “Unexpectedly” pada 2018 dan “Silver Fairy” pada 2023 lalu. Ultimates bisa mendengarkan kedua album mini fantastis tersebut di kanal musik Spotify.
2. Subsonic Eye
![Foto personil band Subsonic Eye. (X/@SubsonicEye)](https://ultimagz.com/wp-content/uploads/dIrDXBNN_400x400-300x300.jpg)
Band dream pop asal Singapura ini merupakan salah satu band yang digemari pecinta musik di Asia Tenggara. Terbentuk pada 2015, mereka merilis album mini pertama berjudul “We Feel Ethereal at Midnight”, dilansir dari genius.com.
Melansir topshelfrecords.com, band ini terdiri dari lima orang, yaitu Nur Wahidah (vokal), Daniel Borces (gitar), Jared Lim (gitar), Samuel Venditti (bas), dan Lucas Tee (drum).
Pada 2017, Subsonic Eye merilis album penuh pertama mereka “Strawberry Feels”. Kini band tersebut memiliki hampir 30 ribu pendengar bulanan di aplikasi Spotify.
3. Heals
![Foto personil band Heals. (X/@heals___)](https://ultimagz.com/wp-content/uploads/u0RKejr0_400x400-300x300.jpg)
Heals merupakan grup musik alternatif yang dibentuk di Bandung, Jawa Barat pada 2013, dikutip dari superlive.id. Band yang tidak kalah keren dari grup musik lainnya tersebut sempat ikut memeriahkan Soundrenaline 2023 dengan nuansa shoegaze. Mereka juga tampil dalam acara Gigs Stage pada Rabu (28/02/24), di toko demajors, M Bloc Space, Jakarta.
Heals merilis album “Emerald” pada November 2023 lalu yang mengakhiri penantian 6 tahun sejak perilisan album perdananya “SPECTRUM”, melansir pophariini.com. Kedua album tersebut bisa Ultimates nikmati di Spotify.
4. Sobs
![Foto personil band Sobs. (NME)](https://ultimagz.com/wp-content/uploads/Sobs-Credit-Middle-Class-Cigars-HERO@2000x1270-300x191.jpg)
Sobs merupakan band indie pop asal Singapura yang terdiri dari Celine Autumn (vokal), Jared Lim (gitar), dan Raphael Ong (gitar). Grup musik tersebut terbentuk pada 2017 ketika Celine dan Jared bertemu di forum musik bernama soft.com.sg, dikutip dari a-indie.com.
Sobs merilis album pertamanya berjudul “Telltale Signs” pada Juni 2018 dan album keduanya “Air Guitar” pada Oktober 2022. Sejak itu, Sobs memperoleh perhatian dari kalangan pecinta musik Asia Tenggara dan telah diundang ke beberapa acara musik besar seperti Joyland Festival yang diselenggarakan di Jakarta pada 2023 lalu.
5. Bedchamber
![Foto personil band Bedchamber. (Bandcamp)](https://ultimagz.com/wp-content/uploads/0032348317_10-300x300.jpg)
Bedchamber berisikan empat orang, yaitu Ratta Bill (vokal, gitar), Abi Chalabi (gitar), Smita Kirana (bass), dan Ariel Kaspar (drum). Grup musik tersebut memperoleh perhatian dari kalangan pecinta musik karena penulisan lagunya yang unik.
Sejak terbentuknya di Jakarta pada 2013, Bedchamber bersinar terang dalam industri musik indie Indonesia. Bedchamber merilis album mini pada 2014 berjudul “Perennial” dan “Geography” pada 2018.
Bedchamber terakhir merilis album berjudul “Capa City” pada 2023 yang bisa Ultimates nikmati di Spotify.
Baca juga: Swiftonomics: Melodi Kesuksesan Konser Taylor Swift
Tak hanya musik Asia Timur dan Western saja, musik asal Asia Tenggara juga tidak kalah keren dengan musik dari wilayah lainnya. Kelima band tersebut menunjukkan begitu banyak keberanian, inovasi, kreativitas, dan semangat yang dikeluarkan musisi independen untuk menggerakkan industri musik alternatif Asia Tenggara.
Ultimates dapat menjadi bagian penggerak industri musik Asia Tenggara dengan memberi dukungan dan apresiasi kepada grup musik yang telah berdedikasi untuk berkarya. Dukungan tersebut dapat dimulai dari mendengar lagu-lagu buatan musisi Asia Tenggara.
Penulis: Radella Dagna
Editor: Jessie Valencia
Foto: ULTIMAGZ/Radella Dagna
Sumber: genius.com, topshelfrecords.com, superlive.id, pophariini.com, a-indie.com