• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, May 19, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Literatur

Independensi Wanita Karya Charlotte Brontë pada “Jane Eyre”

by Josephine Arella
October 31, 2023
in Literatur
Reading Time: 2 mins read
Brontë

Ilustrasi adegan dalam novel klasik “Jane Eyre” oleh Charlotte Brontë. (Foto: slate.com)

0
SHARES
90
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Nama Charlotte Brontë bisa saja tidak asing di telinga Ultimates yang termasuk penggemar sastra klasik. Penulis berkebangsaan Inggris ini lahir pada April 1816 dan merupakan salah satu penulis novel tersohor. Karya-karyanya hingga kini masih dijadikan referensi oleh pembaca.

Brontë
Ilustrasi potret Charlotte Brontë. (Foto: britannica.com)

Brontë memiliki nama samaran Currer Bell karena perempuan di masa itu tidak diperbolehkan untuk menulis secara bebas. Ia sempat menggunakan nama tersebut saat menulis karya terdahulunya, “The Professor”. Melalui karya-karyanya, Brontë seringkali menyuarakan isu kesetaraan gender. Salah satu karyanya yang paling terkenal yaitu “Jane Eyre”.

Baca juga: 5 Sastra Klasik Jane Austen, Angkat Kisah Romantis hingga Isu Feminisme

Mengutip historic-uk.com, “Jane Eyre” terinspirasi dari pengalaman buruk Brontë saat ia dan beberapa saudarinya dikirim untuk bersekolah oleh ayahnya. Kondisi sekolah tersebut memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan pertumbuhannya. Di sekolah itu Brontë kehilangan kedua saudarinya, Maria dan Elizabeth, karena penyakit tuberkolosis.

Hal tersebut sama seperti kisah tokoh utama Jane Eyre yang kehilangan Helen Burns, sahabat di sekolah asramanya, Lowood, karena tuberkolosis. Karya satu ini menuangkan kisah Jane sebagai seorang yatim piatu dan dibesarkan oleh bibinya. Namun, Jane kerap kali mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari bibi dan sepupu-sepupunya.

Kisah Jane berlanjut saat dirinya berusia 17 tahun dan memutuskan untuk bekerja sebagai guru privat di Thornfield Hall. Di tempat tersebut, bumbu-bumbu romansa dituangkan oleh Brontë antara Jane dan  Edward Rochester yang adalah tuan rumah Thornfield. Namun, di tengah kisah itu ada berbagai lika-liku yang Jane hadapi. Salah satunya yaitu masa lalu kelam Rochester yang perlahan Jane ketahui. Cerita-cerita detail tersebut digambarkan oleh Brontë dengan gaya gotik.

Kisah “Jane Eyre” tak hanya sekadar penggambaran kisah hidup si tokoh utama saja, tetapi juga mengangkat isu gender. Mengutip edubirdie.com, Jane digambarkan sebagai tokoh feminisme, tepatnya sosok perempuan mandiri. Pada zaman itu, peran perempuan masih identik dengan urusan pernikahan dan mengurus rumah tangga. Melalui karya ini, stigma itu dipatahkan oleh Brontë dengan penggambaran sosok Jane sebagai perempuan pekerja keras.

Baca juga: “A Good Girl’s Guide to Murder”, Seorang Remaja Ungkit Kebenaran Kasus Pembunuhan

Karakter Jane juga digambarkan sebagai sosok yang bebas dan berani untuk bersuara. Hal tersebut sangat tidak sejalan dengan pandangan zaman itu yang mana perempuan tidak diperbolehkan untuk terlalu menonjol. Jane digambarkan sebagai sosok yang mempunyai kemauan besar akan kebebasan dirinya sendiri.

Adapun kisah “Jane Eyre” kini sudah dijadikan film beberapa kali. Salah satunya adalah Jane Eyre (2011) yang dibintangi Mia Wasikowska dan dapat Ultimates saksikan di Amazon Prime Video.

 

 

Penulis: Josephine Arella

Editor: Cheryl Natalia

Foto: slate.com, britannica.com

Sumber: historic-uk.com, kompas.com, edubirdie.com, britannica.com

 

Tags: 1816Charlotte BrontëCurrer Bellgendergotikindependensi wanitaInggrisisu genderJane Eyreklasiknovel klasikpenulis klasikpenulis novelperempuanThe Professor
Josephine Arella

Josephine Arella

Related Posts

Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Ilustrasi seseorang menggunakan frasa long time no see kepada rekannya (freepik.com)
Lifestyle

Bukan Bahasa Inggris Asli? Ini Cerita di Balik “Long Time No See”

April 30, 2025
Kumpulan buku-buku tentang masa Orde Baru. (goodreads.com)
Hiburan

Jangan Lupakan Sejarah: Ini 3 Rekomendasi Buku tentang Masa Orde Baru

March 23, 2025
Next Post
Ilustrasi permainan trick or treat (Unsplash/ Panuwat Dangsungnoen)

Sejarah Trick or Treat: Permainan Menarik yang Identik dengan Halloween

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021